27 November pagi.
Langit tak lagi cerah. Senyum
sang mentari memudar perlahan, berganti dengan rona gelap di wajah langit.
Tetes-tetes air jatuh juga, membasahi bumi Makassar. Untungnya tak deras
sehingga saya dan bu Zul Khaeriyah bisa mengenakan jas hujan, berboncengan menuju
hotel Arya Duta, tempat Media Gathering mengenai peluncuran logo
baru biskuit Roma dilaksanakan.
Saat kami tiba, sudah
mulai banyak undangan yang hadir. Para jurnalis dan blogger ini berbincang santai
di dalam dan luar ruang Masamba 5. Beberapa orang menikmati minuman hangat dan
camilan yang disediakan. Ada pisang goreng, otak-otak dan tentu saja aneka
produk Mayora – produsen biskuit Roma.
Suasana saat registrasi |
Ngobrol santai, menunggu acara dimulai |
Bersinergi dalam Komitmen dan Kualitas
Mayora adalah perusahaan
asli Indonesia yang didirikan pada tahun 1977. Mayora sejak pendiriannya konsisten
mengutamakan penggunaan resource lokal, baik untuk bahan baku maupun
tenaga kerja. Mempekerjakan lebih dari 35.000 tenaga kerja profesional
Indonesia, Mayora menghasilkan 6 divisi diversifikasi produk (biskuit, kembang
gula, wafer, coklat, kopi, dan makanan kesehatan) melalui 14 pabriknya.
Master of Ceremony (MC) membuka acara dengan menjelaskan mengenai
relevansi tagline “Serving Goodness and Happiness” dengan
keunggulan biskuit Roma. Yaitu: pemilihan bahan baku yang berkualitas, proses baking
yang canggih, dan jaminan higienitas yang andal.
Tiga orang pembicara
dihadirkan ke hadapan hadirin:
- Ibu Nur Anti Majid, SE, MT – Kepala Bidang Kualitas Hidup Perlindungan Perempuan dan Anak Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan.
- Indy Barends – brand ambassador Roma
- Pak Ricky Afrianto – Direktur Pemasaran Mayora Group
Terkait dengan salah
satu bidang pekerjaannya: peningkatan keluarga berkualitas, ibu Anti
memaparkan pentingnya makanan sehat. Untuk mewujudkan keluarga berkualitas,
pemerintah tak bisa sendiri. Perlu bekerjasama dengan pihak ketiga, dalam hal
ini perusahaan yang peduli, seperti Mayora. Diharapkan sinergi antara
pemerintah dan Mayora mampu menciptakan keluarga-keluarga berkualitas.
Ibu Nur Anti ini rupanya
penggemar Roma juga. Di tempat kerjanya, di lantai 4 kantor gubernur banyak
tersedia camilan dari biskuit Roma. Begitu pula di rumahnya. Ia senantiasa mengusahakan
makanan sehat bagi ketiga buah hatinya, antara lain dengan memberikan biskuit
Roma sebagai makanan selingan.
“Bagaimana kalau Ibu
Anti ini jadi brand ambassador Roma untuk wilayah Sulawesi Selatan, pak
Ricky,” kelakar Indy Barends.
Suasana ruang pertemuan
hari itu hangat dan ramai dengan kehadiran Indy Barends. Humor-humor ringan
yang dilontarkannya membuat suasana lebih hidup. Ini melengkapi kecerdasannya
sebagai seorang ibu yang senantiasa memberikan makanan sehat bagi kedua
putra-putrinya. Karena kehati-hatiannya dalam memilih makanan yang berkualitas,
ia memilih Roma. Karena Roma bergizi dan aman (dari zat-zat berbahaya).
Pembagian biskuit Roma kepada hadirin sebelum acara dimulai |
Serving Goodness and Happiness
Pak Ricky memaparkan
berbagai hal tentang Mayora dan Roma. Sebagai perusahaan asli Indonesia,
prestasi Roma sangat membanggakan. Komitmen tinggi pada kualitas mengantarkan
keberhasilan mengekspor Roma ke 85 negara. Bukan hanya di Indonesia, pabrik
biskuit Roma kini juga ada dua di India dan satu di Thailand.
Standar produksi Roma
dapat diterima di USA dan Eropa. Bagaimana tidak, sebagai produsen Biskuit
Roma, Mayora telah berprinsip memberikan yang terbaik bagi konsumen Indonesia
maupun konsumen luar. Roma diproduksi secara profesional, menggunakan Good
Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis and Critical Control
Point (HACCP).
HACCP adalah sistem yang
dirancang untuk mencegah terjadinya masalah kualitas produk makanan. Masalah yang dimaksud disebabkan oleh faktor biologi,
kimia maupun fisik (food safety problem). Dengan sistem HACCP,
identifikasi sumber masalah dilakukan sejak datangnya bahan baku, proses produksi
dilakukan sampai dengan produk jadi yang siap didistribusikan.
Makna logo baru Roma |
Komitmen tinggi Mayora
dalam memproduksi Roma ditunjukkan dalam:
- Penggunaan bahan baku yang berkualitas (misalnya: gandum yang digunakan harus memenuhi 5 kriteria kualitas yang harus dipenuhi, yaitu memenuhi tingkat kematangan, jumlah bulir, kecerahan warna, kepadatan, dan daya serap air yang tertentu)
- Penguasaan seni dan teknologi baking (dengan menggunakan teknologi oven terbaru (dengan zona pembakaran sepanjang 100 meter dan dipadu dengan keahlian master baker yang memiliki sedikitnya 20 tahun pengalaman)
- Penerapan standar kualitas kontrol yang ketat dan berulang (misalnya penggunaan teknologi robotik pada teknologi pengemasan untuk menghindari 39.000 jenis bakteri yang terdapat pada tangan manusia).
Berdasarkan data lembaga
survei Nielsen (Agustus 2013), Roma yang telah hadir di Indonesia sejak 1948 merupakan
brand biskuit terbesar di Indonesia, mengalahkan kompetitor dari luar
negeri. Roma berhasil menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Roma dilengkapi sistem
pengendalian mutu produk (Food Safety Management System/FSMS) dan mendapatkan
beberapa pengakuan standar operasional seperti ISO 22000 tahun 2005 dan ISO
9001 tahun 2008. Sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga
diperoleh oleh Biskuit Roma. Bahkan pada tahun 2004 grup Mayora mendapatkan
penghargaan “Best Manufacturer of Halal Products”.
Mayora pun meraih
berbagai penghargaan, yaitu: Top 100 Exporter Companies in Indonesia (Majalah
SWA), “Top Five Best Managed Companies in Indonesia” (Majalah Asia Money),
“1st place of Food and Beverages Sector in Top 100 public listed
companies” (majalah Investor pada tahun 2009 dan 2010).
Dedikasi, semangat, dan
komitmen itulah yang menjadi inspirasi
bagi peluncuran logo baru biskuit Roma dalam memberikan “kebaikan dan kebahagiaan”
bagi keluarga di Indonesia. Diharapkan dengan perubahan logo yang terlihat lebih
cerah ini, semua usia merasa dekat dengan Roma.
Produk-produk Mayora di warung sebelah: Teh Pucuk Harum, Energen, kopi Kopiko, Beng Beng, Better, Roma Malkist, Roma Abon, Mi Gelas, Slai Olai, dan Super Star |
Antusiasme hadirin
terlihat saat sesi pertanyaan. Dua puluh orang mengajukan pertanyaan yang cukup berbobot, termasuk saya (ehm berbobot ya?). Sebelumnya, saya memberikan testimoni bahwa
di warung dekat rumah saya di dalam sebuah gang yang tingkat kehidupan warganya
dari kelas menengah ke bawah, produk-produk Mayora cukup mewarnai barang
dagangannya. Ketiga anak saya pun terbiasa mengkonsumsi produk-produk Mayora
yang sehat.
Antara lain ada Roma Malkis,
Roma Abon, Roma Kelapa, Beng-Beng, Mie Gelas, permen Kopiko, kopi Kopiko dalam
dua varian, dan cokelat Super Star. Namun biskuit keluaran terbaru seperti Roma
Sari Gandum dan Cheese Kres belum terlihat dalam kemasan ekonomisnya.
“Akankah Mayora
mengeluarkan kemasan ekonomis untuk produk-produk baru itu agar lebih
terjangkau oleh masyarakat luas? Saya sih berharap akan ada,”
demikian pertanyaan dan harapan saya.
Para penanya |
Not only goodness and happiness but also prizes |
Not Only Goodness and Happiness, but Also Prizes
Bu Anti, Indy Barends,
dan pak Ricky secara bergantian menjawab kedua puluh pertanyaan yang
dilontarkan para jurnalis dan blogger itu.
Jawaban-jawaban mereka
dapat dirangkum sebagai berikut:
Melalui acara ini Roma
berusaha mengedukasi masyarakat bahwa produk luar belum tentu bagus. Roma
berkomitmen untuk selalu menghadirkan produk baru, tidak mengkopi produk lain.
Selalu diadakan survei mengenai rasa yang enak agar mudah diterima masyarakat
terutama anak-anak. Biskuit Roma Sari Gandum misalnya, membutuhkan waktu 6
bulan dalam survei rasanya.
Selain memperoleh
berbagai penghargaan dan mencapai ekspansi besar, dalam pendirian pabrik,
Mayora selalu memperhatikan proses Amdal (analis mengenai dampak lingkungan).
Untuk Good Manufacturing Practices (GMP)-nya, dimotori oleh perusahaan
Jepang. Ada standar yang ketat pada siapa pun yang hendak masuk ke dalam
pabrik. Sterilisasi benar-benar dijalankan. Tak banyak perusahaan seperti ini
tetapi Mayora berkomitmen tinggi dalam melakukannya.
Nama ROMA berasal dari
istilah Roti Marie. Ini karena zaman dulu istilah biskuit belum dikenal. Agar
makin dekat dengan masa kini, ada perubahan pada logo Roma. Ada tambahan aksen senyum
dan ladang gandum. Gambar mahkota mengasosiakan kepada “raja”, untuk
menggambarkan kualitasnya yang nomor satu.
Biskuit Roma tidak
memakai pengawet. Paling lama 1 tahun expired sejak dikeluarkan. Kalau
ada yang expired, tim Mayora bersedia menariknya. Mayora akan mengadakan
penambahan sub distributor agar penyebarannya lebih meluas ke pelosok-pelosok
Indonesia. Untuk Roma Sari Gandum dan Cheese Kres akan diproduksi kemasan
ekonomisnya, yang lebih murah daripada yang sekarang namun bukan kemasan 500
dan 1000 rupiah.
Bahan baku gandum
diperoleh bukan hanya dari Australia. Mayora memiliki sumber dari negara lain
bila masalah bilateral dengan Australia memanas dan berakibat kepada
terganjalnya urusan distribusi bahan baku. Di samping itu, ada wilayah di Jawa
yang dijadikan ladang percontohan untuk produksi gandum sebagai bahan baku
biskuit Roma. Diharapkan Mayora juga melirik lokasi di Sulawesi Selatan bila
memadai.
Gandum dipilih sebagai
bahan baku karena manfaatnya banyak. Kebaikan gandum di antaranya: kandungan
seratnya tinggi dan bersifat basah sehingga membantu mengurangi asam lambung.
Baik dikonsumsi mereka yang menderita sakit maag.
Sasaran utama bagi pasar
Roma adalah keluarga. Sementara peran ibu amat penting dalam keputusan pembelian,
utamanya mengenai makanan dan gizi keluarga. Oleh karenanya dipilihlah Indy
Barends sebagai brand ambassador. Sebagai ibu, Indy Barends selalu
melakukan yang terbaik dalam pemilihan makanan bagi keluarganya. Sebagai public
figure, apa yang dilakukannya dapat menjadi contoh bagi rakyat Indonesia.
Setelah menjawab semua
pertanyaan, bu Anti, Indy Barends, dan pak Ricky masing-masing memilih satu penanya
terbaik. Saya mendengarkan pilihan bu Anti kemudian Indy Barends. Pertanyaan
yang diajukan oleh penanya favorit mereka bagus-bagus. Masih banyak pertanyaan
lain yang bagus-bagus, saya merasa pesimis. Sepertinya pertanyaan saya tidak
akan terpilih.
“Saya memilih pertanyaan
yang mempedulikan lingkungan sekitarnya,” ujar pak Ricky.
Siapa ya kira-kira? Saya menebak-nebak dalam hati. Memang sebelumnya ada
beberapa orang yang mempertanyakan mengenai kepedulian Mayora kepada pelestarian
lingkungan.
“Saya memilih pertanyaan
dari ibu Mugniar,” lanjut pak Ricky lagi.
Saya terperanjat.
Serius? Saya dapat
hadiah?
Masih setengah tak
percaya, saya maju mendekati ketiga pembicara itu. Mereka tersenyum. Ah,
benar. Saya mendapatkan rezeki tak terduga. Alhamdulillah. Segala puji bagi-Mu
ya Allah.
Maka satu tas karton
berisi aneka biskuit plus HP Samsung Galaxy Young dan power bank
menjadi milik saya.
Tak terasa tibalah kami
di penghujung acara, yaitu pemberian secara simbolik 194.800 keping biskuit Roma
dari Mayora kepada pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini Bidang
Kualitas Hidup Perlindungan Perempuan dan Anak melalui bu Anti.
Penyerahan secara simbolik 194.800 keping biskuit |
Berfoto bersama Roma |
Crew Mayora ^__^ |
***
Siang ini derai hujan tak
ada lagi. Berganti dengan teriknya sinar mentari. Mentari dengan
lantangnya menyemangati bumi agar terus hidup. Meresonansi hati saya yang
bersenandung, membawa pulang aneka buah tangan untuk keluarga di rumah.
Terimakasih Roma. Terimakasih Mayora.
Makassar, 27
November 2013
Baca juga:
HIT Obat Nyamuk dan Voucher Keberuntungan
Share :
Aku juga suka banget biskuit roma kelapa,
ReplyDeletedi wr.ku juga banyak menjual produk2 dr mayora ka.. :D
kereen ya dapat hp, (y)
Enak ya biskuit2nya :)
DeleteAlhamdulillah Ran :)
kami sekeluarga sangat menggemari sari gandum kemasan seribuan. yg pake cokelat enak lagi, tp mahalan :) Saya sempat punya pengalaman agak ga enak sama Mayora soal sari gandum ini, tapi sudah berlalu. Sekarang msh jd konsumen loyal. Selamat Mbak atas hadiahnya. Semoga bisa mengganti si S--eh masih ada kan? :)
ReplyDeleteIya yang rasa coklat itu enak ya mas Rudi. S-nya .... sudah terganti sama S yang ini hehehe ...
Deletewow...asiknyooooo dapat hape Samsung Galaxy Young. Itu kayak hapeku mbak Niar :D
ReplyDeleteAlhamdulilah ... keren ya mbak :)
Deletebetter ternyata dari ROMA ya? hehe..
ReplyDeletesaya gak bisa lepas dari better. makanan fav cemilan bergizi :D.
coklat biskuit yg enyak...
Iya dari Roma :)
DeleteSambil baca, aku mereka2, bagaimana caranya dapat sumber posting sekaligus foto? heran
ReplyDeleteYaaa mbak Susi ... saya kan hadir, bawa alat dong buat jepret2 dan bawa pulpen buat nyatat2 :)
DeleteSelamat Niar kalau rejeki emang tak kan lari kemana
ReplyDeleteSetuju bangettt . . .
DeleteSalam kenal . . .
Terimakasih mbak Aisyah ... alhamdulillah ^^
Delete@Lupa Nama: salam kenal ... eng .. perasaan dirimu sudah pernah ke mari deh :)
o walah,,hadiahnya maaakkk,,hape ma power banknya,,aduuuhhh,,cm gara2 pertanyaan,,kalo udah rejeki emang ngga kemana ya mak :)
ReplyDeleteAlhamdulillah mak :)
Deletemenginspirasi...
ReplyDelete#blogwalking...
Caranya bisa tau jadwal gathering2 gitu gimana, ya, Mbak? Dari dulu pengen banget ngikut.
ReplyDeleteSudah saya jawab di blogmu ya Dek :)
Deletepengen ikutan juga :D :) .
DeleteAsyik..... yang dapaet hadiah..... met ya Mba.
ReplyDeleteSalam
ALhamdulillah ... makasih mas :)
DeleteAnakku jg doyan bgt biskuit roma mbak.. Btw ga rugi ujan2an Utg dtg ke acara ini semua di bayar lunas ssma Allah dgn hadiah yg cethaarr... Selamat mbak ;-)
ReplyDeleteAhamdulillah, mbak Muna ^__^
Deletewaaaa ternyata hampir semua produk Roma itu saya suka, ini saya nulis komen juga habis makan SuperStar wafer, wafer dari jaman saya masih TK.. rasanya masih sama sampai sekarang, sama enaknya,,, :)
ReplyDeleteWafernya sudah lama sekali itu mbak. Jaman saya SD namanya Super Man :)
DeleteWah, asyik dapet hadiah
ReplyDeleteAlhamdulillah mbak Ika :)
DeleteAssalamualaikum tantee.. gimana kabar...
ReplyDeletesibuk di dunia nyata sekaligus internet di rumah ngadat 2 minggu ini nih...udah bejubel ajah tulisannya..
ah rezeki lagi..... asik bangeets deh , aq juga mau hihi
btw biskuit better roma kesukaanku tuh hehe
Wa alakum salam Wr Wb
DeleteAlhamdulillah baik kk Topics ^_^
Sini yuk masih ada stok biskuit Roma Marie :)
Memang logo ada masa membutuhkan peremajaan. Selamat ya, Mbak Mugniar dapat rejeki :)
ReplyDeleteSalah satu roti biscuit yang saya suka ini, Roma.
ReplyDeleteWaaah, selamat ya, Mbak Mugniar.
mauuuuu mbak Romanya :)
ReplyDeletethaks yah gan atas informasinya, semoga bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa kunjungi web ane yah mengenai pulau tidung, makasih
ReplyDeletewui asik, udah dapet stok roma dapet hp pula :)
ReplyDeletekapan ya roma bikin acara di bandung :D
Saya termasuk penikmat produk mayora. Begitu tahu mayora menngunakan resource lokal, jadi tambah semangat lagi nih menyantapnya :D
ReplyDeleteulasannya komplit dan detail, layaknya marketing mayora asli, aku jadi ngiri nggak bisa ikutan.....,
ReplyDeletekak dapet hp terus ya :D keren
ReplyDeletesaya suka makan biskuit ini :) gak ngebosenin.
eh ngomong-ngomong ini kontes?! sukses ya .
Mayora ini hebat, bisa melawan dominasi nestle, terimakasih atas share infonya mbak, nice blog
ReplyDeletethaks gan atas informasinya gan. semoga bermanfaat bagi para pembaca. nice post.
ReplyDeletesalam putra pulau tidung
salam kenal gan.. izin blogwalking yaah
ReplyDelete