Acara-acara tivi tadi
malam berhasil mengaduk-aduk perasaan saya. Mulai dari perasaan bangga
menyaksikan wawancara Dedy Corbuzier dengan walikota Surabaya, ibu Ir. Tri
Rismaharini, MT di acara Hitam Putih. Hingga perasaan miris saat kasus pegawai2
sebuah RSUD yang membuang seorang pasien kritis di pinggir jalan karena tak
mampu membayar biaya rumah sakit di acara Indonesia Lawyers Club.
Ibu Tri sangat mengesankan. Salah satu yang membuat saya terkesan adalah waktu ditanyakan oleh Raisa (artis penyanyi), "Apa yang paling sulit, yang dulu Ibu berpikir tidak bisa diselesaikan ternyata bisa diselesaikan?"
Ia menjawab, "Mengubah pola pikir anak-anak." Menurutnya amat sulit mengubah pikiran anak-anak dari keluarga tak berpunya bahwa mereka bisa sukses. Tapi ia berhasil melakukan pendekatan yang baik dengan banyak anak di Surabaya sehingga dari tahun ke tahun anak-anak sederhana di Surabaya yang berprestasi semakin banyak.
Video wawancara Dedy Corbuzier dengan walikota Surabaya
Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=QQCIRbahNoc
Update: videonya sudah tak ada jadi saya hapus
Update: videonya sudah tak ada jadi saya hapus
Ia
juga menceritakan pengalamannya ketika menutup 4 lokalisasi di Surabaya. Tak ujug-ujug menutup, ia melakukan
pendekatan secara bertahap dan berdialog dengan para PSK, kemudian memikirkan
alternatif pekerjaan yang bisa mereka lakukan.
Ini contoh perbedaan ketika perempuan berdedikasi menjadi pemimpin (dibandingkan pemimpin laki-laki). Ia memikirkan perubahan anak-anak itu, seakan mereka anak-anaknya sendiri. Mungkin ini yang disebut “woman’s touch”.
Oya, duta besar Amerika
Serikat, Robert Blake bahkan mengatakan ini lho, "Reputasi dan
prestasi Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
sudah terdengar sampai Amerika Serika."
Ia menilai Surabaya adalah kota yang dinamis dan tertata dengan
baik. Kondisi tersebut, menurut dia, sangat berpotensi menarik minat investor
dari luar negeri. Dia berjanji akan membawa serta para pengusaha Negeri
Paman Sam dalam kunjungan berikutnya dengan tujuan lebih memahami iklim
investasi.[i]
Video Indonesia Lawyers Club, 11 Februari 2014
Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=AGV_DLIWL84
Update: videonya sudah tak ada jadi saya hapus
Dan tentang kasus pembuangan pasien di rumah sakit itu .... miris sekali. Pimpinan rumah sakit yang ditangkap menyangkal mengetahui pembuangan pasien padahal para bawahan menyebut namanya sebagai pemberi pemerintah. Malahan polisi menemukan indikasi kalau ini bukan pertama kalinya pihak RSUD itu membuang pasien tak mampunya. Sebaris tulisan lalu muncul di layar kaca: HANYA DI INDONESIA.
Makassar, 12 Februari 2014
[i] http://www.antaranews.com/berita/418263/dubes-as-puji-kepemimpinan-wali-kota-surabaya
Share :
Sudah seharusnya menjadi pemimpin itu ya yang berdedikasi, karena pemimpin adalah panutan bagi yang dipimpinya ya Mbak..
ReplyDeleteKeep smile..:)
Seharusnya demikian ya mas Tulus :)
Deletepertama kali lihat bu risma di tv,debat sama pendemo warga sby..kirain siapa,eh lha kok walkot hehe...tegas banget orangnya ya mbk,semalem sya g lihat.. :(
ReplyDeleteTegas dan lembut ya mbak :)
DeleteBtw, maaf teman2 komennya belum bisa dibalas semua, dan saya belum bisa berkunjung balik ke semuanya :)
iyoooo maakk podoo aku juga nonton yg ituuu....
ReplyDeleteyaaah ga nonton :(
ReplyDeletentar ngintip youtube aja deh..
jaman sekarang sulit sekali mencari pemimpin yang benar-benar baik... semoga bu risma adalah satu dari yang sedikit itu
ReplyDeleteurusan tv saya ketinggalan mulu Bun, kalau lagi di kosan gak ada acara nonton tv :D. tapi sudah terwakili setelah baca ini. kalau yang RSUD, ngikuti di berita-berita online Bun. tak download videonya saja, hehe..
ReplyDeleteaku nontonnya di mata najwa mbaa
ReplyDeleteSuka gemes dengan pelayanan instansi2 tertentu ya Mbak...
ReplyDeleteMerinding bacanya ttg walikota Surabaya ini, sayang saya gak liat tayangannya :(
ReplyDeleteSementara pihak RS yg membuang pasien, memang sungguh tak berprikemanusiaan, harusnya dipecat aja... *sebeltingkatdewa*
sebagai orang yg pernah tinggal di surabaya dan sampai skrg msh srg beranjang sana ke sby...mmg terlihat perubahan yg kondusif sejak Bu Risma jd walikota.
ReplyDeleteTtg penutupan tiga lokalisasi di Sby, langkah serupa juga dilakuakn oleh Bupati Banyuwangi, yg melakukan penutupan lokalisasi dgn memberikan alternatif pilihan [tdk ujug2 mneutup begitu saja]
#women touch...efeknya luar biasa ya mbak
Saya lihat mata najwa, ikut berembun mata saya. Terharu, bangga, nyesek juga dengar cerita beliau. Sungguh perjuangan yang tidak mudah.
ReplyDeleteAku juga nonton mbak, beliautidak segan untuk mengatur lalu lintas dan memunguti sampah ya
ReplyDeleteSemalam ramai di twitter Mata Najwa. Sayang saya gak nonton. Alhamdulillah jika ada seorang ibu walikota yg masih bisa kita teladani dan banggakan.
ReplyDeleteRSUD itu... keterlaluan!
Horeee bisaaa
ReplyDelete(Dari android teteup... kalau pakai lappy gak muncul):
kalau tak mau mencintai dan melayani rakyat, sebaiknya jangan maju jadi pemimpin. Jadi pemimpi saja daripada memimpin tanpa hati dan malah merugikan rakyat. Bu Risma memang mengesankan. Penampilannya sederhana, pembawaannya menyenangkan, dan supel. Kayaknya loh. Tapi jelas beliau memang berhasil mengubah wajah Surabaya. Diakui atau tidak, ternyata wanita memang jago juga memimpin. Top!
ReplyDelete