“Bismillaahi tawakkaltu ‘alallaahi laa hawla
walaa quwwata illaa billaah,” saya mengucapkan do’a bepergian lalu
mengangkat Afyad naik ke atas sadel motor. Suami saya membunyikan motornya.
Do’a
naik kendaraan kemudian saya lafalkan nyaris bersamaan dengan laju motor yang
perlahan meninggalkan rumah.
Dari
salah satu laci pada tas sandang cokelat, saya keluarkan gunting kuku yang
terbuat dari bahan kuningan. Gunting kuku milik suami saya ini usianya lebih
tua dari pernikahan kami tapi masih tajam.
Saat
laju motor terasa cukup stabil untuk melakukan aktifitas menggunting kuku, saya
meraih jemari Afyad. Aneh ya, tapi ini momen yang tepat untuk menggunting kuku
bocah empat tahun ini.
Na'udzu billah, mudah-mudahan tidak sampai seperti ini Sumber: otomotif.pelitaonline.com |
Dalam
kondisi normal sehari-hari ia selalu saja menentang usaha saya menggunting
kukunya. Bahkan saat tidur pun, ia seperti mempunyai alarm penolakan di dalam
tubuh ketika kukunya saya potong. Dalam kondisi di atas motor seperti inilah,
masa yang tepat. Ia pasrah saja saat kuku-kuku mungilnya dijelajahi alat pemotong
kuku logam itu karena perhatiannya terpusat pada pemandangan di sekelilingnya.
Kuku
pada lima jari tanggannya telah memendek. Saya baru mulai memotong kuku di
jemari tangan kirinya ketika tiba-tiba terasa ada yang menghantam mata kaki
kanan saya.
“Aduh!”
Perih sekali.
Spontan
saya mengangkat wajah, melemparkan pandangan pada penyebab benturan di mata
kaki. Hanya sepersekian detik, terasa ada gerakan menghentak pada sisi kiri
tapak kaki saya. Keras sekali. Argh … sakit
sekali.
Deretan
kata-kata mengaduh dan istighfar
keluar dari mulut saya. Jangan sampai pergelangan kaki saya patah!
Sebuah
sepeda motor yang tadinya tepat berpapasan di sisi kanan saya tampak
meliuk-liuk di belakang kami. Di sisi kanan dan kiri pada bagian belakang motor
itu, di atas jok menggeletak benda berbahan kulit yang memiliki saku-saku besar
yang menggelembung. Benda itu biasa dibawa oleh kurir perusahaan ekspedisi,
digunakan untuk menyimpan barang-barang yang harus mereka antar ke tujuan.
Kemungkinan benda seperti ini yang melukai mata kaki kanan saya Sumber gambar: indonetwork.co.id |
Mujurnya,
hentakan tak terduga di sisi dalam tapak kaki saya berlangsung pada arah yang
benar. Maksudnya, tidak melawan keadaan fisiologis pada kaki sehingga rasa
sakit yang saya rasakan berangsur-angsur berkurang. Alhamdulillah, pergelangan kaki saya tak terkilir
sedikit pun!
Lebar
dari muatan sepeda motor yang melebihi bagian terlebar dari sepeda motor itu
dan gerakan meliuk-liuknya yang agak liarlah yang menyebabkan benturan pada
kaki saya. Setelah bagian dari muatan motor menabrak mata kaki, gerakan meliuk
dan bagian lain dari muatan motor kembali menyentak sisi kiri tapak kaki kanan
saya.
Padahal
kedua kaki saya sedang tergeletak manis di pijakan penumpang sepeda motor kami.
Walau di pijakan itu bertumpu kaki saya dan Afyad tapi masih dalam taraf wajar
karena tak melebihi panjang pijakan. Tak akan membahayakan kami bila kondisi
lalu-lintas normal-normal saja.
Sungguh
beruntung, kali ini kaki Afyad anteng saja
berada di pijakan. Kaki saya yang dalam posisi “melindungi” kakinya saja yang
terkena tusukan – entah oleh apa lalu mengalami hentakan keras. Seandainya kaki
Afyad yang kena …
Hhh saya bergidik
membayangkan kemungkinan itu. Soalnya sering kali Afyad tak bisa tenang,
kakinya digerak-gerakkan ke arah luar sepeda motor. Kali ini kami benar-benar
beruntung. Puji syukur kembali saya lantunkan kepada Sang Pemilik Hidup.
Saat
sampai di tujuan, saya memeriksa mata kaki kanan. Di balik kaus kaki, ada
sedikit luka sobek. Pada luka itu keluar darah yang mengering dengan cepat.
Sepetinya mata kaki kanan saya telah tertusuk sebuah benda kecil yang terbuat
dari logam. Sekali lagi, hamdalah meluncur
dari bibir saya. Apa jadinya jika tadi mata kaki saya tak terlapisi kaus kaki?
Lukanya bisa lebih dalam lagi!
Saya
merenungi peristiwa yang terjadi pada tanggal 6 Maret siang itu. Kebetulankah?
Tentu bukan. Allah membuktikan janji-Nya, untuk melindungi siapa pun yang
menaruh harapan pada-Nya.
Satu
keyakinan bertambah. Bila takdir jatuh, ada kecelakaan menimpa. Insya Allah
akibatnya tidak akan terlalu buruk bila sebelum bepergian ada sedikit waktu
diluangkan untuk berdo’a, memasrahkan diri pada-Nya.
Makassar, 10 Maret 2014
Share :
Syukur kepada Allah, Jika doa dipanjatkan ternyata bisa mengurangi takdir (semoga) Bahwa sebenarnya akan terjadi luka karena terserempet, takdirnya adalah terserempet namun kekuatan doa bisa meminimalisir lukanya
ReplyDeleteAlhamdulillah .. iya, seperti itu kira2 mas ...
DeleteInsya Allah akibatnya tidak akan terlalu buruk bila sebelum bepergian ada sedikit waktu diluangkan untuk berdo’a, memasrahkan diri pada-Nya. <---- seneng baca bagian yg ini, intinya harus selalu ingat padaNya sebelum melakukan aktivitas apapun, ya mbak. Salam kenal :)
ReplyDeleteSalam kenal mbak ....
DeleteAlhamdulillah, berdasarkan pengalaman dan keyakinan, ya .. seperti itulah :)
MAsya Allah.. mbak Mugniar..
ReplyDeletealhamdulillah tak terjadi kecelakaan fatal yaa
Alhamdulillah ....
DeleteBenar sekali mak niar...barang siapa menggantungkan hatinya dan meminta pertolongan hanya kpd Allah sj,,,insyaallah Allah selalu melindunginya dimanapun dan dlm kondisi apapun...kr sy jg sring mengalaminya mak niar...
ReplyDeleteBapak juga selalu mengingatkan ika untyk selalu baca doa, sholawat nabi, sebelum ika naik motor atau bepergian.
ReplyDeleteAlhamdulillah Mak tidak apa2.
Sudah khawatir pas baca judul dan lihat fotonya. Alhamdulillah ternyata tidak parah. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dalam setiap perjalanan ya Kak.
ReplyDeleteMaaak, sebelum baca ini, saya mendapat kabar ada teman kantor yang mengalami kecelakaan saat berangkat menuju kantor, dan akhirnya meninggal :( benar2 hidup kita sesungguhnya berada dalam genggaman Allah. Mudah2an selalu ingat berdoa jika hendak bepergian. Terima kasih Mak sudah mengingatkan kembali. Oiya, moga lekas sembuh :)
ReplyDeleteSampai sekarang saya ingat pesan mas saya dulu,tiap naik motor/kendaraan jangan lupa baca do'a dan sholawat mbk...semoga kita sllu dalam lindunganNYA aminn
ReplyDeleteYa Allah ...
ReplyDeleteSemoga kejadian ini tidak terjadi lagi ya Niar ...
Semoga kita semua diberi perlindungan oleh Yang Maha Kuasa
Dimana saja ... termasuk pada saat di perjalanan ...
Saya berharap ... semoga lukanya sudah sembuh sekarang ya Niar ...
Salam Saya
(10/3 : 3)
Alhamdulillah tidak luka-luka..
ReplyDeleteya allah mbaaaak......
ReplyDeletesyukurlah semuanya selamat, Allah melindungi
ReplyDeleteAlhamdulillah..
ReplyDeleteSyukur alhamdulillah mbqk Niar ga apa2, doa sebelum keluar rmh n doa naik kendaraan memang jurus ampuh yg insya allah selalu menjaga kita saat di luar.
ReplyDeleteMogycpt sembuh ya Mbak :)
syukur Mak kalau baik - baik aja, gambarnya bikin merinding juga :|
ReplyDeleteAlhamdulilah...Allah melindungi dari yang palng berbahaya mbak..
ReplyDeleteterimakasih informasinya min
ReplyDelete