Beberapa menit yang lalu saya membuat 3 status di Facebook
tentang kampanye caleg. Ketiga status itu saya tulis kembali di sini.
Beberapa hari yang lalu
saya dapati ada blog/website (dot com) yang dimiliki oleh seorang caleg yang
mau masuk periode kedua pencalegan. Gaya bahasanya seolah-olah ditulis oleh orang lain untuknya. Ya mungkin saja seperti
itu karena dia sebenarnya anggota dewan periode lalu. Kalau terlalu sibuk, dia
bisa menyewa jasa asisten untuk menuliskan tentangnya di blog tersebut.
Saya salut karena dari situ kita bisa dapat gambaran apa saja yang sudah dia perjuangkan selama ini. Mestinya para caleg seperti itu juga, Buat pencitraan dari jauh-jauh hari. Jangan menjelang pemilu baru cari simpati sana sini. Kita-kita bingung mana yang memang tulus dan mana yang pedekate-nya hanya saat menjelang hari pencoblosan saja. Kita-kita juga tidak tahu apa saja langkah nyata yang telah dia lakukan selama ini sampai dia berpikir dia berhak mengemban amanah sebagai wakil rakyat.
Sumber: tobakartun.wordpress.com |
Buatlah pencitraan yang berkesan. Menulislah dari hati, jauh-jauh hari sebelum dirimu mencalonkan diri supaya kami tahu siapa dirimu.
***
Tadi malam ayah saya
pergi pengajian warga di lingkungan kami. Beliau dapat souvenir 2 gelas dari
seorang caleg. Ini dia caleg yang keren. Kampanye dengan cara yang berbeda. Ia
tak menuliskan nama dan partainya di gelas-gelas itu. Ibu saya senang saja karena
ia mendapat tambahan gelas baru yang bisa disimpan dan dipakai kapan saja tanpa
perlu memandang wajah seseorang di sana seumur hidupnya.
Keren kan, yang dikasih malah ingatnya begini, "Ini gelas souvenir dari caleg A. Baiknya tawwa, tidak natulis-tulisi ki gelasnya, enaknya diliat."
***
Gambar wajah seorang
caleg yang mencalonkan diri untuk kedua kalinya terlihat dirobek-robek di
sebuah kampung. Saya pernah menulis status Facebook tentangnya, bahwa sudah di dua kampung namanya rusak. Warga
di dua kampung itu sebal karena ia tak mewujudkan janji kampanyenya. Warga tak mau
memilihnya lagi.
Di
kampung yang pertama seorang bapak bercerita kepada seseorang, sebut saja
namanya Baco tentangnya, tanpa Baco menyinggung-nyinggung tentang si caleg.
Kata bapak itu, “Kita tidak ma mi pilih
dia.”
Di
kampung lain, saat Baco hendak menempel atribut kampanye kerabatnya, seorang
warga mengatakan, “Boleh ko tempel foto caleg di situ, asal jangan si Fulan!”
Kenapa sampai si Fulan jadi buruk begitu citranya? Bisa jadi karena kampanyenya berlebihan. Ia menjanjikan hal di luar kuasanya. Ia menjanjikan hal-hal yang sebenarnya menjadi wilayah eksekutif padahal ia bekerjanya di bidang legislatif. Bisa jadi sebenarnya ia tak punya kuasa.
Tapi, kalau pun begitu,
kenapa ia tak pernah datang kepada warga konstituennya untuk menjelaskan
ketidakmampuannya? Orang-orang di 3 kampung ini punya jasa sampai ia bisa
terpilih periode lalu! Tidakkah ia mengingat itu? Sayang kan citranya jadi
buruk. Tak sadarkah ia sudah merusak citranya sendiri?
Kini di kampung lain, gambar wajahnya dirobek-robek sementara wajah-wajah caleg lain masih utuh tersenyum di sana. Apa gerangan yang pernah dijanjikannya?
Makassar, 5 April 2014
Share :
Terkadang hal ini selalu di lupakan oleh para jurkam ya Mba.
ReplyDeleteSalam
Iya Mas Indra, Oleh jurkam dan calegnya :(
Deletebosen rasanya lihat foto2 di pinggir jalan,sempat eneg *maaf* pas minggu lalau ke Surabaya, masak ada caleg yang pasang foto kayak model,,,haddueh,beneran saya eneg bangettt,ini apaan sih???buat mainan atau apa ya???nggak habis pikir rasanya. Nah, pas ke pulang kampung beda lagi, jurkam datang ke rumah nyuruh nyoblos si A/B/ habis itu diiming2 uang :(
ReplyDeleteIni tidak disadari para caleg ya. Sebenarnya banyak orang yang eneg lho. :( Bagusnya cari cara yang kreatif ya mbak :)
DeleteMungkin si caleg itu dulu pernah janji mau jadikan semua orang di sana itu presiden RI, Mbak. Tapi janji itu tidak terpenuhi karena kursi presiden cuma satu, sedangkan jumlah orang yang dijanjikan itu ada banyak..
ReplyDeleteHahaha duh mbak Vicky, ngakak saya bacanya mbak :D
DeleteCaleg og caleg... masih belum tau mau milih caleg yg mana tapi dah tau mau milih partainya.
ReplyDeleteSip mbak Ade, setidaknya tidak terlalu bingung lagi :D
DeleteMak, aku selalu ilfil dengan gambar caleg2 yang bertebaran di sekitar.... :)
ReplyDeleteKebanyakan gambar, yg liat jadi ilfil ya Mak :D
Deletejengah lihat iklan-iklan mereka. -_-)
ReplyDeleteKalo keluar rumah sambil nunduk dong, Syifa -_-
DeleteIya ya, ketimbang capek koar-koar mendekati hari pencoblosan, para caleg itu kenapa gak berkiprah sejak jauh-juah hari ya? Terus ngeblog. Dari sana masyakatkan bisa menilai apakah mereka berbobot atau tidak :)
ReplyDeleteIya kak Evi .... baiknya para caleg itu ngeblog. Dengan ngeblog, jejak mereka bisa abadi ... :)
Deleteseorang teman bikin status kira-kira begini:
ReplyDeletekalau Anda memang berniat untuk jadi anggota dewan 5 tahun depan, mulailah berivestasi dari sekarang. bikin LSM atau bikin kegiatan yang memberdayakan masyarakat. belajar tata kelola pemerintahan dan community development. Insya Allah 5 tahun depan sudah bisa dilihat hasilnya.
saya setuju dengan teman ini, artinya berbuatlah dulu supaya kita tahu dia memang pantas untuk diberi amanah. jangan tiba-tiba datang dengan janji-janji muluk dan sampah2 yang bertebaran di mana-mana.
yaa kalaupun gagal jadi anggota dewan setidaknya sudah melakukan sesuatu buat warga.
Benar .. kalopun gagal, toh sudah menjejakkan kebaikan.
DeleteHhh sayang ya belum banyak caleg yang sadar dengan hal ini. Uang menggampangkan segalanya
sampai sekarang aja saya masih bingung mau milih yang mana hikhik...
ReplyDeleteHari ini sudah memilih ya Mas?
DeleteKalau sampai dirobek2, pasti ada musababnya ya, Mba.
ReplyDeleteSemoga PiLeg besok berjalan dg lancar dan tertib, ya.
Iya tuh .. entah apa sebabnya
DeleteAamiin semoga
Terkadang yang mengkonsep kampanye itu ada panitianya nbak. Si caleg ga tau apa2. Kayak team sukses. Sibg due duwit sing ra ya ngunukuwi
ReplyDeleteTapi yang punya gambar kan calegnya mbak Nunu :D
Deletesetuju dengan judulnya mak
ReplyDeletelagian kok caleg malah kampanye gak inspiratif malah merusak sih
Iya kan sayang ya
DeleteKalau caleg sekarang membuktikannya serba instan, Bun. serba mendadak, mendadak dekat dengan masyarakat, membantu ini itu, nyerahkan ini itu juga. banyak sekali modus yang dilakukan untuk menarik minat pemilih.
ReplyDeleteSegala cara yang dipake untuk mendongkrak suara ...
Deletesampai skarang, blum ada caleg yg pdkt ke saya.. jd bingung milih siapa..
ReplyDeleteKalo sekaang, mbak Lia? :)
Deletebeberapa hari yang lalu, jalan disekitar tempat tinggal saya sering hiruk pikuk banget. banyak konvoi kampanya. nggak uma konvoi, mereka juga membredel kenalpot motornya sehingga suaranya meng-gang-gu banget.. saya sempat berfikir, kok ada ya orang yang milih partai seperti itu??
ReplyDelete. alhamdulillah, skarang masa kampanye sudah selesai. kehidupan sudah kembali tenang
Bisa jadi massa bayaran :)
DeleteSekarang sudah tenang tinggal tunggu haslnya :)