Female NetPreneurs, Alternatif Asyik Bagi Perempuan Kreatif

Judul :  Female NetPreneurs

Penulis:  Abu Abdad Ramadhan

Penerbit: Elex Media Komputindo

Tahun Terbit:  2013

Ukuran buku: 21 cm x 14  cm

Tebal: 102 halaman

ISBN:  978-602-02-0484-0

Perkembangan teknologi di zaman kini sangat pesat. Semua orang, tak terkecuali kaum perempuan dimanjakan dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan oleh komputer atau gadget yang terhubung dengan internet. Internet memang memungkinkan keterhubungan segala macam komputer, segala jenis topik, dan semua orang di seluruh dunia dengan mudah.

Internet membantu banyak sisi kehidupan. Bukan hanya sekadar dalam mencari informasi atau bersilaturahmi melalui jejaring sosial. Internet juga menjadi lahan basah bagi sebagian orang, melalui net preneurship atau online preneurship. Dengan menjalankan usaha dari rumah, uang mudah mengalir masuk ke dalam rekening.

Bagi ibu rumahtangga, ini tentu menjadi alternatif yang menggembirakan. Bagi mereka yang tidak berkarir di luar rumah, net preneurship membuka peluang yang amat lebar untuk berkreatifitas sembari tetap mengurus rumah dan keluarga. Usaha pun bisa dijalankan terus sambil sesekali berkegiatan di luar rumah. Usaha dalam bentuk net preneurship bisa “dibawa” di dalam gadget mutakhir yang dimiliki.

Buku Female NetPreneurship ini disusun dalam 4 bab besar. Bab pertama: “Bunda Menjadi Pengusaha Why Not!” berisi tentang motivasi mengenai asyiknya menjalankan net preneurship. Pada bab ini penulis menyajikan data pengguna internet di Indonesia dan seluruh dunia, serta peluang perkembangannya ke depan. Di sini penulis mencoba membuka wawasan pembaca mengenai keandalan internet sebagai ladang usaha bagi perempuan.

Pada bab kedua: “Strategi Bisnis Online”, penulis mengajak pembaca untuk jeli membaca besarnya peluang bisnis online (net preneurship). Penulis mencoba meyakinkan pembaca dengan menyajikan data mengenai persaingan beberapa macam bisnis online di Indonesia dan di seluruh dunia. Selain itu dikemukakan pula jenis-jenis bisnis online dan bagaimana strategi jitu untuk memulainya.

Pada bab ketiga: “Cara Mudah Membuat Blog” dan bab terakhir: “Facebook dan Twitter Keterandalan Social Marketing”, penulis mengemukakan pentingnya blog, facebook, dan twitter bagi pelaku net preneurship dan beberapa langkah teknis pemanfaatannya. Tak ketinggalan, penulis memaparkan hal-hal yang harus dihindari dalam bermedia sosial. Pembahasan pada bab terakhir ini ditutup dengan pemaparan 5 tips dan trik sukses netpreneur  (halaman 96 – 99).

***

Era digital saat ini memang memudahkan setiap orang tak terkecuali para perempuan untuk beraktifitas dan berbisnis. Namun sebelum terjun ke dunia online preneurship, perlu kiranya bekal pengetahuan yang memadai untuk memulainya bila hendak memperkecil risiko. Ibarat hendak melakukan perjalanan, seseorang tentu perlu membawa bekal agar tak kelaparan dan kehausan selama perjalanan. Demikian pula yang ditawarkan buku ini, bekal bagi para perempuan yang hendak memutuskan menekuni bisnis online.

Hanya satu hal yang disayangkan. Dalam buku ini tak dipaparkan mengenai adanya kemungkinan penipuan dalam bisnis online. Seandainya buku ini dicetak ulang, sebaiknya penulis menyertakan dalam pembahasannya, bagaimana mengenali dalam sebuah bisnis online ada unsur penipuan beserta cara-cara menghindarinya agar bekal yang dipunyai pembacanya sebelum memutuskan menjadi net preneur menjadi lebih lengkap.

Makassar 24 April 2014

Share :