Direktur Departemen Stop TB WHO, Dr Mario Raviglione mengatakan bahwa resistensi obat TB membutuhkan serangan frontal, jika negara-negara dan kalangan internasional gagal mengarahkannya, kita akan kalah dalam pertempuran ini.
Apa Itu TB Resistan Obat
“Enam
bulan dengan obat paket tidak sembuh, harus nambah 3 bulan ekstra tapi tidak sembuh juga,” Asdis – bukan nama
sebenarnya, menceritakan tentang TB Resistan Obat yang pernah dideritanya.
Ia
menjalani proses pengobatan lebih dari 9 bulan. Dibarengi dengan pengobatan
herbal dan pijat refleksi, 3 bulan berikutnya hasil rontgen menunjukkan TB-nya
negatif.
Bakteri yang menginfeksi penderita TB Resistan Obat adalah bakteri yang juga resistan terhadap OAT (obat anti TB) |
TB
Resistan Obat adalah TB yang disebabkan oleh bakteri mycobacteriun tuberculosis yang kebal terhadap OAT (obat anti TB). Ada
4 macam TB Resistan Obat:
- TB Mono-resistan: TB resistan terhadap satu OAT.
- TB Poli-resistan: TB resistan terhadap lebih dari satu OAT, tapi tidak terhadap kombinasi.
- TB MDR (Multi Drug Resistant Tuberculosis), yaitu TB yang resistan terhadap minimal 2 OAT yang dikombinasikan: Isoniazid (INH) dan Rifampisin (RIF) atau disertai resistan terhadap OAT lini pertama lainnya seperti ethambutol, streptomycin, dan pirazinamide.
- TB Exstensively Drug Resistant (XDR), yaitu TB yang resistan terhadap obat anti TB lini kedua, yaitu golongan fluoroquinolon dan setidaknya satu OAT lini kedua suntikan seperti kanamycin, amikasin, atau capreomycin.
“Ada
yang terlewatkah obatnya?” tanya saya pada Asdis, masih penasaran. Dari informasi
yang saya dapatkan di beberapa website, biasanya bila tak disiplin mengkonsumsi
obat, misalnya ada yang lupa diminum maka besar resikonya penderita menjadi resistan.
“Tidak,
Bunda. Tidak ada yang terlewatkan. Mungkin karena waktu pengobatan itu Saya
suka bandel, suka telat makan dan begadang,” jawab Asdis.
Hm .. apakah ini karena daya
tahan tubuh masih kalah kuat dengan perkembangbiakan bakteri di dalam
tubuh Asdis, ya? Begadang bisa
menyebabkan menurunnya sistem imun tubuh. Tubuh yang sedang terinfeksi kuman penyakit
bisa menjadi bertambah lemah.
Karena
penasaran, saya browsing di internet
dan menemukan penyebab TB Resistan Obat adalah salah satu dari ketiga poin
berikut ini:
- Tidak menelan obat TB secara teratur atau seperti yang disarankan oleh petugas kesehatan
- Sakit TB berulang serta mempunyai riwayat mendapatkan pengobatan TB sebelumnya
- Berasal dari wilayah yang mempunyai penyebaran TB Resistan Obat yang tinggi
- Kontak erat dengan seseorang yang sakit TB Resistan Obat.
Saya
terkejut, berarti yang menginfeksi tubuh Asdis adalah kuman TB yang sudah
resistan terhadap OAT? Terjadi mutasi genetik sehingga kuman yang dalam kondisi
normal seharusnya bisa “dipatahkan” dengan OAT, kini tak mempan lagi dengan OAT
yang standar. Wow!
Mengejutkannya
lagi, negara kita berada di urutan ke-8 dari 27 negara yang memiliki beban TB MDR
terbanyak di dunia dengan perkiraan jumlah pasiennya sebesar 6.900, yaitu 1,9%
dari kasus baru dan 12% dari kasus pengobatan ulang. Diperkirakan 5.900 kasus
berasal dari TB paru baru dan 1.000 kasus dari TB paru pengobatan ulang (WHO:
2013)!
Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TB Sumber: www.swisstph.ch |
Gejala TB Resistan Obat
Gejalanya
sama dengan TB pada umumnya, terdiri
atas gejala umum dan gejala khusus.
Gejala umum:
- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang, serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang-timbul.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan keluarnya darah).
- Perasaan tidak enak (malaise) dan lemah.
Gejala khusus:
- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, apabila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar akan menimbulkan suara “mengi” dan suara napas melemah yang disertai sesak.
- Kalau ada cairan di rongga pleura (pembungkus paru-paru) dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
- Apabila mengenai tulang akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya dan pada muara ini akan keluar cairan nanah.
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak). Gejalanya adalah demam tinggi disertai penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pencegahan dan pengobatan TB Resistan Obat
Ada
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk pencegahan dan pengobatan TB Resistan
Obat:
- Imunisasi BCG kepada bayi.
- Menjalankan pola hidup sehat dan bersih sehingga tubuh dan lingkungan selalu sehat dan bersih.
- Mendiagnosa secepat mungkin. Bila diduga resistan obat, segera diikuti dengan pengobatan lini kedua sesuai standar. Pengobatan ini harus benar-benar dipatuhi dan dituntaskan sehingga mencegah semakin menyebarnya TB MDR dan terjadinya TB XDR.
Penekanan
kesadaran kepada penderita TB Resistan Obat dan PMO (Pengawas Minum Obat)
amatlah penting karena menjalani pengobatan butuh kesabaran yang luar biasa
karena butuh waktu penyembuhan lebih lama dibandingkan TB biasa.
***
Sikap
positif, pola pikir positif, dan ketenangan jiwa mutlak dimiliki bila
benar-benar ingin sembuh dan memiliki kesehatan yang prima. Sebab tak ada yang tak mungkin dengan berusaha
bersungguh-sungguh. Yakinlah bahwa TB Resistan Obat pun bisa sembuh,
sebagaimana pengalaman Asdis yang saya ceritakan di atas.
Makassar, 17 Meil 2014
Tulisan ini diikutkan Lomba
Blog TB, periode ke-4
Referensi:
- http://www.tbindonesia.or.id/tb-mdr/
- http://www.merdeka.com/sehat/9-masalah-kesehatan-akibat-sering-begadang.html
- http://www.depkes.go.id/downloads/TB_DAY_08/Artikel_TB.pdf
- http://health.okezone.com/read/2012/02/27/482/583433/waspada-tbc-yang-kebal-obat
- Meilany, 2009, Ayo Mengenal Penyakit Menular di Sekitar Kita, Mediantara Semesta, Jakarta.
Share :
Semoga sukses dengan GA-nya ya Mbak...
ReplyDeleteAamiin makasih mbak :)
DeleteWah begadang menurunkan sistem imum yah kak? wah saya baru tahu itu (padahal saya sudah kebiasaan begadang) berarti selama ini imun saya terus menurun mungkin. Kasihan tubuhku, pantas susah naik berat badannya :'(
ReplyDeleteKurangi begadang, Fadly :)
Deleteserem yah... kita harus menyebarkan informasi tentang tb dan tb resistan ini supaya penularannya bisa diputus...
ReplyDeleteIya mbak Lia, serem :(
DeleteAllhamdulillah kalau resistan obatpun bisa disembuhkan ya mbak
ReplyDeleteAlhamdulillah mbak Lidya
Deletewah keren + lucu ilustrasinya hehe.. semoga sukses ya mbak :D
ReplyDeleteMakasih mbak Susan. Ini gegara pingin menang kayak mbak Susan, diusahakan bikin ilustrasi sendiri .. mudah2an jurinya terpikat :)
Deletestuju mak...komplit ya :)
ReplyDeleteSip toss Mak :)
DeleteWow... keren banget artikelnya Mak. Lengkap benerr.. dan itu ilustrasinya keren.
ReplyDeleteSemoga menang :)
Waaah terima kasih Mak Reni .... aamiin ... moga sukses ya buat Mak Reni :)
Deletesukses mak:)
ReplyDeleteTerma kasih Mak :)
DeletePencegahan emang jauh lebih baik ya Mbak. Gud lak...
ReplyDeleteIya benar sekali. lebih muda sebenarnya dan lebih murah :)
Deletelanjuttt mbak, ulasanya ngena bangett.
ReplyDeleteSip .. makasih :)
Deletesiipp mak...alhamdulillah seri ini aku juga sempat ikut.
ReplyDeleteAlhamdulillah Mak :)
Deleteselamat ya bu, semangat dan sukses trs
ReplyDeleteAamiin, terima kasih
DeleteWah, benar-benar sebuah harapan. Ternyata TB resistan obat pun bisa sembuh, ya :)
ReplyDeleteIya Indi :)
Deleteyosh!! dapet ilmu baru... yuhuuw..! :) sukses juga buat GA.nya.. moga menang :)
ReplyDeleteMakasiiiih aamiin :)
DeleteSemua penyakit insya Allah ada jalan kesembuhannya ya, mak. Asal kita selalu ikhtiar dan semangat untuk sembuh.
ReplyDeleteBenar Mak .. insya Allah bisa, sangat tergantung juga pada si penderita apakah benar2 berusaha sembuh :)
Deletesemakin banyak yang menyebarkan informasi ini semakin baik ya mak...saya juga baru tau lika-liku pengobatan TB..sukses kontesnya mak Mugniar..
ReplyDelete