Tulisan ini awalnya dibuat untuk diikutkan lomba Perempuan Pemimpin. Awalnya berjudul BILA IBU JADI PEMIMPIN, RAKYAT ADALAH KELUARGANYA
Tapi karena tak menang, saya posting di blog ini
yang saya bagi-bagi ke dalam sub-sub judulnya.
Berdasarkan salah satu definisi kata “memimpin” dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), maka predikat IBU bisa secara otomatis menjadikan seorang
perempuan menjadi PEMIMPIN.
Dalam KBBI disebutkan, memimpin
adalah melatih (mendidik, mengajari, dan sebagainya) supaya dapat mengerjakan
sendiri. Nah, hal ini umumnya
dilakukan ibu untuk kemajuan anaknya, bukan?
Sejatinya, seorang ibu memang merupakan pemimpin bagi anak-anaknya.
Fungsi kepemimpinan pun dilakukannya setip hari. Mari kita simak Fungsi
Kepemimpinan yang dirumuskan oleh David Krech dan R. Cruchfield. Dari 14 fungsi
yang dijabarkan mereka, setidaknya ada 9 fungsi yang setiap hari dilakukan
seorang ibu:
- Pelaksanaan, artinya melaksanakan apa yang dipinta anak.
- Perencana, membuat rencana, dengan anak sebagai pelaksana
- Pembuat kebijakan, yaitu membuat kebijakan (policy) untuk anak.
- Sebagai ahli, yaitu ibu bertindak sebagai orang yang mempunyai keahlian dalam suatu hal, misalnya dalam membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah.
- Wakil kelompok ke luar, misalnya mewakili anak-anak dalam menyelesaikan urusan pendaftaran sekolah.
- Pengawas hubungan, yaitu mengawasi atau mengamati jalannya interaksi antar anggota keluarga kalau-kalau ada masalah.
- Pemberi hadiah atau hukuman, misalnya memberikan hadiah atau pujian bagi anak yang patuh, atau memberikan hukuman/teguran kepada anak yang melakukan kesalahan.
- Wasit dan perantara, artinya hanya bertindak mendamaikan jika ada perselisihan antar anggota keluarga, menjadi perantara dalam menyampaikan sesuatu jika ada hal yang sulit disampaikan langsung oleh anak kepada anggota keluarga lain.
- Sebagai contoh atau teladan, seorang ibu harus memberikan contoh bagaimana cara bersikap atau mengerjakan sesuatu kepada anak.
Sumber: whattheflicka.com |
Seorang ibu memimpin “negara kecilnya”, yaitu keluarganya sendiri. Tanpa
visi, misi, dan arahan yang kuat dari seorang ibu, anak sulit untuk tumbuh dan
berkembang semaksimal mungkin.
Berdasarkan Kotter,1996, kepemimpinan lebih banyak berfokus menciptakan visi ke depan bagi organisasi dan
mengembangkan strategi jauh ke depan tentang perubahan-perubahan yang
dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut bagi organisasi. Kepemimpinan lebih
banyak memandang pada horizon yang luas (keeping
eye on the horizon) dan menekankan hasil-hasil jangka panjang (long term result).
Sebagai organisasi kecil, sebuah keluarga pun memiliki visi yang diusung
pendirinya (pasangan suami-istri). Tak perlu dituliskan, cukup saling
dikomunikasikan oleh kedua belah pihak, bisa saja tak disadari keduanya itulah
yang namanya visi. Rumahtangga yang sehat seharusnya punya visi yang jelas,
agar bisa membawa anggota keluarganya kepada kesejahteraan yang diharapkan.
Visi merupakan sebuah gambaran dari ambisi, bentuk impian yang
diinginkan bagi keluarga. Contohnya, tercapainya kesehatan jasmani dan rohani, serta
kecerdasan emosional, spiritual, dan intelektual yang semaksimal mungkin bagi
semua anggota.
Dengan kuatnya visi yang demikian, seorang ibu setiap harinya punya Standard Operation Procedure (SOP) yang
mantap untuk keluarganya. Ia punya strategi
sendiri untuk mengoptimalkan pemberian asupan gizi bagi anaknya, mengajari
anaknya tata krama dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya, untuk mengajari
anaknya ritual ibadah yang diyakininya, untuk memahamkan anaknya mata pelajaran
tertentu yang diajarkan di sekolah, dan sebagainya.
Maka sudah selayaknyalah seorang
ibu menjadi manusia pembelajar agar mempunyai wawasan yang luas dan tak
mudah tergilas zaman.
Makassar, 3 Juni 2014
Bersambung
Share :
Ibu blogger aka emak2 blogger adalah ibu pembelajar yang akan terua dan selalu bejalar melalui tulisannya sendiri dan tulisan blohger lain.ya kan mak :)
ReplyDeleteInsya Allah mak :)
DeleteBetul mba, aku aja bagaikan sekolah lagi nih biar bisa ngikutin pembelajarannya thifa di sekolah hehehe
ReplyDeleteIya mbak. Kalo ibunya tidak belajar, keteteran anaknya :)
Deleteketika seorang ibu memimpin sebuah negara kecil, yang mempunyai peran terutama dalam memimpin dan mengajari anak-anaknya, secara tidak langsung seorang ibu juga menjadi penopang berdirinya sebuah negara. Maka dari itu juga mungkin sang ibu harus banyak belajar untuk kemudian mengajarkannya kembali ya mbak....
ReplyDeleteTepat Kang. Aih suka baca komennya .. insya Allah akan jadi presiden negara kecil yang baik :)
DeleteIbu adalah presiden negara mini yang harus bisa menguasai banyak hal: Politik rumah dan keuangan rumah tangga. Dia juga harus bisa jadi menteri pemberdayaan, kesehatan, dan pemberi perhatian
ReplyDeleteBenar sekali kak Evi. Sosok ibu sebenarnya dituntut untuk bisa secerdas itu
DeleteMb.Mugniar, saya se7 bahwa 'seorang ibu menjadi manusia pembelajar ..!
ReplyDeleteKenapa..? Karena sesungguhnya, sukses seorang anak adalah suksesnya seorang ibu ... :)
Nice ... :D
semangat yaa mbak
ReplyDelete