“Ikut,
Ma”, ini tanggapan standar Athifah saat tahu Mama dan Papa hendak keluar rumah.
Setelah itu ia sibuk menyiapkan tasnya. Biasanya Mama membolehkannya membawa
tas untuk mengangkut air minumnya.
“Boleh
bawa boneka, Ma?” tanyanya sembari memegang Cuddly, boneka mungil miliknya.
“Tidak
boleh! Kalau mau bawa boneka, Athifah
tinggal di rumah, bonekanya yang ikut,” tegas Mama melarangnya.
Athifah
terlihat berpikir. “Kalau bawa boneka, Saya tidak ikut?” ia merasa perlu
bertanya kembali.
Sekali-sekali bawa dua benda imut ini bermotor, asyik juga kali, ya? :))) |
“Iya.
Mau bawa berapa boneka? Boleh tapi kalau bawa boneka, Kau tidak ikut. Boneka
yang ikut, Kau tinggal di rumah. Bagaimana, deal?”
Mama mengulangi penjelasannya.
“Mau
bawa dua. Deal,” Athifah terlihat
ragu.
Mama
terkikik dalam hati, membayangkan ada dua boneka yang “duduk” di antara Mama
dan suami Mama di sepeda motor mereka sementara Athifah bete tinggal di rumah.
Menyadari
Athifah tidak mengerti dengan kata DEAL,
Mama mengulangi penjelasannya dan akhirnya Athifah pun rela meninggalkan dua
boneka kesayangannya di rumah.
Makassar, 27 Juni 2014
Share :
Hehehe... boneka bagi anak perempuan itu udah seperti makhluk hidup juga, Mak, jd harus ikut ya :D
ReplyDelete