Masih
teringat bertahun-tahun yang lalu, ketika gadis kecil yang beranjak remaja itu
masih balita. Banyak orang yang percaya kalau ia anak kandung saya. Katanya wajahnya mirip saya.
Gadis
kecil itu namanya Rifqah Zhafira Khairunnisa Rifai, dipanggil Ifa. Putri sulung
dari Mirna – adik perempuan saya satu-satunya ini pernah saya ceritakan secara
khusus di blog ini di tulisan berjudul Ifa
– Gadis Tepi Danau Matanoku. Usianya lebih muda 11 bulan daripada sulunga
saya, Affiq.
Dulu,
jika saya dan Mirna ke mal membawa anak-anak kami, Affiq berjalan bersama Mirna
dan saya bersama Ifa. Hal ini menjadi keseruan tersendiri bagi kedua anak ini.
Dulu,
kalau ada yang memujinya “cantik”, Ifa tersenyum-senyum simpul. Waktu masih
berusia 2 tahun, ia sudah mengerti dipuji “cantik” J.
Saya
dan Mirna sering sekali saling bertukar kabar mengenai keseharian kami, termasuk
tentang anak-anak kami. Saya ikut deg-degan saat Ifa hendak ujian nasional.
Saya tahu, umminya harus berusaha keras membuatnya mau dan mampu melalui tahap
ujian itu.
Dan
saat hasilnya diumumkan, saya turut bahagia dan bangga, Ifa bisa menyabet
posisi 5 besar untuk bidang studi Bahasa Indonesia di sekolah. Nilainya 8,80. Nilai-nilainya
dalam 2 mata pelajaran lain pun bagus-bagus. Rata-rata delapan.Wow. Alhamdulillah.
Eh,
gadisku ini punya bakat menulis lho.
Mengalir dari ayahnya (ayahnya dulu suka menulis) dan dari tantenya
(ehem-ehem). Waktu ia masih duduk di kelas 3 sekolah dasar, saya pernah
diperlihatkan karangannya. Bagus, untuk ukuran anak kelas 3.
Ketika
duduk di kelas 5 SD, buku-buku yang diminati Ifa tidak seperti anak-anak lain.
Ia suka membaca kisah-kisah nyata inspiratif dalam bentuk kumpulan tulisan atau
novel. Jenis buku yang biasanya dibaca
oleh orang dewasa.
Sertifikat peraih 5 besar |
Medali |
Bahagia
rasanya kalau ada anggota keluarga terdekat yang punya minat dalam menulis. Kalau
kemampuan itu diasah terus, saya yakin kelak ia bisa lebih hebat daripada
tantenya (uhuk, memangnya tantenya hebat?). Karena tantenya baru mengasah
kemampuan menulisnya di usia yang sudah tidak muda lagi. Sementara Ifa, sudah
kelihatan kemampuannya sejak bertahun-tahun yang lalu.
Barakallah
ya Nak, selamat. Semoga ke depannya semakin baik. Asah terus kemampuan menulis
ya. Tante Niar yakin, Ifa punya bakat besar. Ifa bisa menuliskan apa saja yang
ada di pikiran Ifa. Apa saja pengalaman Ifa, yang Ifa lihat, yang Ifa rasakan.
Banyak-banyak belajar dari sekeliling Ifa. Dari mana saja, dari siapa saja.
Jangan pernah anggap remeh apapun/siapa pun karena apapun/siapa pun itu bisa
berkontribusi pada proses pembelajaran kita. Banyak-banyak berdiskusi dengan
Abi dan Ummi, dan membaca buku ya, Nak.
Semoga
Ifa sukses terus dan selalu jadi gadis penyejuk hati Abi, Ummi, dan siapa pun yang
mengenal Ifa J
Makassar, 12 Juli 2014
Share :
Punya bakat hebat sekali Efa. Sangat sedikit sekali orang yang memiliki bakat menulis dan mengarang. Dan biasanya orang yang bisa mengarang akan menjadi orang yang berpengaruh disekililingnya.
ReplyDeletesukses selalu untuk ifa :)
ReplyDeleteBetapa hebatnya talenta sang putri, dik Efa. Salut deh sama didikan baik dari ortunya yang sangat berdedikasi :)
ReplyDelete