Menuju 60 dengan Program Pribadi

Perubahan status menjadi ibu membuat saya merenungkan banyak hal termasuk masa depan. Mendampingi 3 anak menuju masa depan yang kelihatannya akan semakin kompleks realita, tantangan, dan persoalannya bukanlah hal yang mudah.

Bukannya sok meramal. Tapi kita kan bisa melihat apa saja yang terjadi di masa sekarang, begitu banyak hal baru yang di luar dugaan. Cuaca yang di era 80-an dulu bisa diramal kapan musim penghujan dan kapan musim kemarau, sekarang tidak lagi. Tak peduli di musim kemarau, hujan bisa turun kapan saja. Begitu pun di musim penghujan, hujan bisa menolak turun kapan saja.

Belum lagi hal-hal aneh lainnya seperti efek pemanasan global, krisis energi, pelecehan seksual pada anak yang “perkembangan” kerusakan yang ditimbulkannya seolah menunjukkan tren menyerupai perkembangan jaringan pada sistem multi level marketing, dan lain sebagainya.


Perenungan saya akan hal-hal itu sampai kepada sebuah kesimpulan, bahwa sebagai ibu, peran saya teramat sangat besar untuk mengantarkan anak-anak saya ke zaman mereka nanti. Untuk itu saya  HARUS punya program pribadi agar bisa menjadi sosok tangguh, tempat mereka bergantung sementara waktu dan tempat mereka bisa kembali saat butuh.

Untuk itu, program yang saya buat harus berefek jangka panjang. Menjangkau ke usia 60 atau lebih. Tapi saya tak hendak berdo’a agar panjang umur. Saya “hanya” berharap agar jatah usia yang sudah ditetapkan oleh Sang Maha Pencipta untuk saya itu berkah. Berkah untuk saya, anak-anak, keluarga, dan orang lain.

Bicara tentang program, walaupun bukan orang kantoran, saya punya rancangan seperti:
  • Visi,
  • Misi, dan
  • Titik berat program pribadi saya. Lalu saya harus bisa:
  • Mengenali diri saya sendiri dan tentu saja merumuskan dengan lebih detil mengenai:
  • Stategi
  • Taktik, dan
  • Metode yang saya gunakan.

Sumber: www.refuseordinary.com

Seperti apa itu? Kasih tahu gak ya … (dilepeh pembaca hehehe)

Well, walaupun programnya pribadi dan mengarah ke dalam diri saya sendiri, sebenarnya cukup rumit juga untuk dituliskan dalam satu tulisan tapi saya bisa menceritakannya secara sederhana.

Sederhananya bisa saya deskripsikan sebagai berikut:
  • Visi à menjadi manusia yang sehat rohani dan jasmani dengan titik berat pada peningkatan kebijaksanaan karena menjadi tua itu sebuah kepastian tetapi menjadi bijaksana itu sebuah pilihan.
  • Misi à menyampaikan pesan bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi alam semesta, mengingat Islam sebagai agama, juga sebagai ideologi atau falsafah hidup saya dan karena nilai-nilai Islam tak bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan universal. Islam pun ada dalam diri dan keseharian saya dan tidak mengancam siapa-siapa).

Dengan visi, misi, dan titik berat yang jelas itu saya punya fokus yang jelas untuk mengembangkan diri dan untuk menjalani hakikat kemanusiaan saya. Ini PENTING karena manusia itu makhluk yang memiliki akal dan hati nurani yang selayaknya bertindak sebagai manusia, bukan seperti binatang yang hanya bergerak berdasarkan naluri hewani.

Apa hubungannya dengan “mengenali diri saya sendiri” yang saya tuliskan di atas?

Kasih tahu gak ya … ? (dilepeh lagi sama pembaca J)

Ada hubungannya dong. Saya harus memetakan kekuatan saya sendiri. Harus tahu kekuatan dan kelemahan saya dengan memakai rumus SWOT berikut:
  • S: Strength à mengetahui kekuatan saya di mana dan menggunakannya dengan bijak
  • W: Weakness à introspeksi diri, di mana kelemahan saya dan berusaha mencari solusi untuk mengatasi dampak yang bisa ditimbulkannya.
  • O: Opportunity à mencari tahu peluang apa yang bisa saya raih untuk meningkatkan kualitas diri.
  • T: Threat à mencari tahu ancaman yang ada di sekeliling saya, yang kira-kira bisa mendatangkan petaka bagi hidup saya dan mencari cara untuk menghadapinya.

Dengan memetakan kemampuan sendiri, saya tak mudah gamang dan galau dalam menjalani peran saya sebagai ibu, bahkan dalam menjalani peran apapun karena saya bisa lebih tahu diri dan tahu harus melakukan apa untuk mendapatkan sesuatu.

Nah, dengan rancangan itu, insya Allah saya siap menyongsong usia 60, jika Allah mengizinkan.

Bagaimana denganmu, Kawan? Punyakah rancangan pribadi seperti saya?

Makassar, 6 Agustus 2014











Share :

25 Komentar di "Menuju 60 dengan Program Pribadi"

  1. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Giveaway Road to 64 di BlogCamp
    Segera didaftar sebagai peserta
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Pakdhe ... alhamdulillah bisa ikutan juga, setelah libur menulis selama beberapa hari ...

      Delete
    2. Indah dan mempunyai visi yang jelas program mba Mugniar ini. Saya banyak mengambil manfaat dan inspirasi dari tulisan ini. Semoga sukses dalam GA nya Pakde Cholik

      Delete
    3. Aih, Pak Haryono juga pasti punya program sendiri yang lebih keren ^^

      Delete
  2. wuih ini manajemen strategik banget, pake swot lgi manta mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya mungkin semua orang punya Mak, cuma tidak dibahasakan secara tertulis saja. Sy kira Mak Dame juga punya analisis diri macam SWOT :)

      Delete
  3. wah paketnya aku beli maaak :) ajeeb banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bungkuuus Mak Yuli, kirimnya transfer dari hatiku ke hatimu yaaa :)

      Delete
  4. Dengan analisis Swot memudahkan kita membaca diri yaaa

    ReplyDelete
  5. kerenn mak, semoga menang yaa :)

    ReplyDelete
  6. Wah, keren punya nih, lengkap dengan SWOT analysisnya. Naga2nya bakalan menang nih, Niar. Sukses yaaa. :)
    Aq belum ikutan nih, semoga masih sempat. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ... kalo berkenan di hati Pakdhe, mudah2an ...

      Yaa DLnya sudah lewat Kak Al, tadi malam jam 9 WIB :(

      Delete
  7. persiapan yg mantap mak. semoga Alloh kabulkan.

    ReplyDelete
  8. menjadi tua itu sebuah kepastian tetapi menjadi bijaksana itu sebuah pilihan. Semoga saya bisa menjadi pribadi yang lebih bijaksana. Amin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih bijaksana ya, Mas :)

      Delete
  9. Kalau saya pakai metode lagu dangdut mbak STOP.. Stop, Think, Observe, and Plan hehehe

    sukses lombanya ya

    ReplyDelete
  10. hebat nih mak Niar rancangan pribadinya ada visi dan misinya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya, itu setelah dipikirkan kembali dan coba dituliskan, Mak ... :)

      Delete
  11. metode SWOT mengingatkan saya pada kuliah..tinggal ditunggu matriks dan analisanya mak :)...tapi hebat bisa merencanakan segalanya dengan sitematis...sukseees GAnya ya maak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, Mak Indah ... mata kuliah apa itu? Saya cuma mendapatkannya sewaktu ikut kegiatan kampus, Mak :)

      Delete
  12. subhanallah visi dan misinya kak... sukses GAnya

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^