Ini
bukan labu ya, juga bukan mangga J
Ini
penghapus pinsil Athifah yang dipotong-potong. Biarlah ada yang bilang emaknya
super irit atau pelit hehehe. Ini buat mengajarinya supaya lebih menghargai
barang, uang, dan orang tuanya.
Berkali-kali
penghapusnya, pinsilnya, dan barang-barang lainnya hilang di sekolah.
Berkali-kali itu pula Mama dan Papa harus menggantikannya, sebab kalau
tidak, bagaimana Athifah bisa belajar?
Maka Mama
kemudian menyiasatinya
dengan membeli penghapus ukuran besar dan memotong-motongnya supaya bisa
dipakai berkali-kali tapi bukan lantas Mama dan Papa membiarkannya menghilangkan
penghapusnya hingga berkali-kali. Untuk selanjutnya, dia dihukum setiap ada
barangnya yang hilang. Akhir-akhir ini makin jarang Athifah kehilangan
barangnya dan kalau ada yang hilang, dia mengadu sendiri, "Ma, hukum saya,
hilang penghapusku!"
Makassar, 14 Oktober 2014
Tak apalah menjadi super irit atau
pelit, demi kebaikan anak. Bila dipupuk tiap hari bakal menjadi karakter yang
menempel pada dirinya kelak saat dewasa, mudah-mudahan dia belajar menjadi anak
yang bertanggung jawab.
Share :
Iya ya,. Bentuk dan warnanya mempunyai kemiripan yang amat tinggi dengan LABU dan MANGGA
ReplyDeleteAku pikir juga makanan atau permen mak :D
ReplyDeletesama dong Athifah dengan kakak kembar. dulu waktu SD selaluuu berita kehilangan, ilang alat tulis,ilang kaos kaki,topi,dasi bahkan tas! saya juga menerapkan pola disiplin seperti mba Niar ke Athifah dan berhasil. titip pesan ya kalo ultah nanti Athifah mau dihadiahin penghapus (lagi?) ato ada yg lain?.nebeng inbox ke mamanya aja ya nak. :))
ReplyDeleteBagus ya cr mendidiknya. Btw penghapusnya wrnnya bagus.
ReplyDeleteSiang-siang begini mangga ptong dadu, es serut plus susu.. aiiih :D
ReplyDelete