Kebakaran selalu meninggalkan duka. Apalagi bila
yang terjadi kebakaran besar. Kali ini kebakaran itu terjadi di RT sebelah, di
RT 5 (rumah kami di RT 6), dua hari yang lalu. Korbannya banyak sekali,
beruntung hanya korban harta, tak ada korban jiwa. Kira-kira 100 – 200 kepala
keluarga terbakar rumahnya. Beruntung terjadi di siang hari. Entah apa jadinya
bila terjadinya di tengah malam.
Beruntung api tak menjalar ke RT kami padahal
angin tengah berembus kencang ke arah timur, ke arah RT kami. Suami saya yang
sempat melihat peristiwa itu dari jarak 100 meteran di sebelah timur peristiwa
itu berkata bahwa hawa panasnya api sangat terasa dari tempatnya berdiri. Yah,
Allah masih memberikan kasih sayang-Nya sehingga masih ada
keberuntungan-keberuntungan itu.
Oya, kronologi tentang kebakaran sudah pernah
saya tuliskan dan posting di
Kompasiana pada sore hari terjadinya peristiwa itu. Ceritanya bisa dibaca di
tulisan berjudul Kebakaran
di Rappocini.
Asap besar yang terlihat dari sebelah timur lokasi ketika terjadi kebakaran |
Sebagian kecil dari musibah |
Sore hari, usai api besar itu padam |
Sebagian kecil bantuan untuk korban kebakaran |
Mudah-mudahan tak ada lagi komentar yang
menyudutkan penyebab musibah ini karena siapa pun bisa lupa. Banyak orang
pernah mengalami lupa sedang memasak dan meninggalkan kompornya menyala hingga
apa yang dimasaknya hangus atau habis. Beruntung, bukan kita yang “ditunjuk”
takdir buruk sebagai pembawa peringatan agar orang lain tidak meninggalkan masakan di
atas kompor yang menyala.
Tak ada gunanya terus menyalahkannya. Kasihan,
pasti yang bersangkutan stres luar biasa menghadapi musibah besar ini. Lebih
baik kita berempati padanya dan mendo’akan kebaikan baginya dan bagi seluruh
korban kebakaran.
Sebagian dari bantuan seorang kawan |
Sudah ada beberapa orang yang menyalurkan
bantuannya melalui saya dan sudah saya sampaikan ke posko LKU Amanah ini. Mohon
do’anya ya supaya para korban diberi kesabaran yang luar biasa dalam melalui
ujian mereka kali ini.
Makassar, 25 Oktober 2014
Share :
Wah ngeri ya,
ReplyDeletesemoga mereka diberi ketabahan.
Wahhhh apinya besar juga ya >.<
ReplyDeleteTurut berduka cita Niar. Semoga para korban segera mendapat bantuan untuk rumah mereka yang musnah. Amin
ReplyDeleteAduh mengerikan banget ya. Makanya kita harus hati hati dengan api, listrik, dan gas...
ReplyDeleteInnalillahi kebakarannya besar juga ya mbak,semoga segera mendapatkan bantuan
ReplyDeleteTurut berduka bagi para korban ya mbak... semoga mereka tabah dan dimudahkan untuk kembali memulai hidup dengan lebih baik.
ReplyDeleteTurut berduka, tapi untung ya mba, ngga sampe ke rt nya mba, padahal tetanggaan
ReplyDeleteAstagfirullah, ngeri ya, mba. Kadang hal sepele bs jd hal besar yg merugikan bnyk org.Tp namanya musibah siapa sih yg mau. Smoga para korban diberi kesabaran ya, mba...
ReplyDeleteYA Allah...semoga keluarga yang terkena musibah diberi ketabahan ya mak.Jadi ingat beberapa bulan lalu rumah pembantu nenekku yg rumahnya pas di sebelah nenekku juga habis terbakar. Untung gak sampai merembet kemana-mana. Semoga banyak bantuan yg datang
ReplyDeleteyapz,, kebakaran itu , memang beberapa penyebabnya karena kelalaian kita. untuk itu kita juga harus senantiasa berhati hati dalam penggunaan api, atau sumber yang dapat menimbulkan kebakaran.
ReplyDeletesemoga , korban bisa kembali bangkit dari musibah ini ya mbak,
:)
innalillahi..kapan hari di Siak juga ada kebakaran besar mbk, 7 ruko...
ReplyDelete