Judul
buku: Dongeng Sains: Mengapa Kapal Besi Bisa Mengapung di Air?
Penulis:
Ana Martina
Penerbit:
Armandelta Selaras
Tahun
terbit: 2008
ISBN:
978-979-26-7610-5
Ketebalan:
28 halaman
Ukuran:
25 cm x 17,6 cm
Saya
menduga buku ini tidak dijual di pasaran. Anak saya meminjamnya di taman bacaan
dekat rumah. Buku ini merupakan bantuan dari kelurahan. Di cover bagian dalamnya ada stempel bertuliskan “Perpustakaan
Nasional RI Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Prov.
Sul-Sel”.
Ilustrasi
di dalam buku menarik. Full color.
Bercerita tentang dua orang kakak-beradik yang membicarakan tentang kapal besi.
Kemudian timbul pertanyaan di benak mereka, “Mengapa kapal besi bisa terapung
padahal terbuat dari besi?” (halaman 9). Kelak, jawabannya mereka dapatkan berkat bantuang kaca pembesar ajaib dan si Kakek Janggut Merah.
Saya
sudah berpikir ribet saja. Saya kira buku ini akan membicarakan soal massa
jenis. Rupanya tidak. Pembahasan yang diberikan amat sederhana dan mudah
dimengerti oleh anak-anak seumuran putri kedua saya (putri saya usianya 8
tahun).
Jawabannya
– yang merupakan pokok pikiran dari buku ini ada di halaman 18: Kapal yang terbuat dari besi bisa mengapung
di air karena kapal besi memiliki RUANG! Eh, kenapa jadi spoiler ya hahaha.
Eh tapi jawabannya kan memang itu. Saya tidak membeberkan kunci utama buku ini,
yaitu cara penyajiannya. Hanya menggambarkannya sedikit. Jadi, bisa saja kalau
ada yang lantas mau membuat buku serupa tapi penyajiannya tentunya tak akan
sama dengan buku ini, kan? *ngeles :P*
Oya
sayang sekali, di balik kekerenan ilustrasi buku ini, ada cacat yang sangat
menyolok. Tiba-tiba saja di halaman 17 ada teks ini: Tak disangka penduduk yang mendengar kabar kehadiran Putri Mandalika,
ikut berdatangan ke Pantai Seger. Hai itu Pantai Seger tampak seperti bunga
yang dikerumuni oleh lebah. Waduh ... Putri Mandalika tadi ngumpet di mana-mana, tanpa ciluk-ba
tiba-tiba nongol? *garuk-garuk hidung*
Tentunya
teks tentang Putri Mandalika ini bagian dari cerita lain. Putri Mandalika ini
kan legenda daerah Lombok sementara buku ini sama sekali tidak membahas tentang
legenda itu.
Selain
itu, di halaman 26 ada kesalahan ketik. Yang seharusnya “hidup” tertulis “hidrup”.
Sangat disayangkan karena jumlah halamannya hanya sedikit dan tulisannya cukup
besar. Dalam satu halaman lebih dominan ilustrasi ketimbang teks, mengapa
kesalahan ketik seperti ini tidak diperiksa sebelum dicetak?
Anyway busway, di balik dua kekurangan itu, buku ini
sebenarnya sangat keren. Apalagi selain buku ini masih ada 9 seri lainnya:
- Mengapa Ikan Menggerakkan Sirip Ketika Berenang
- Mengapa Planet Tak Menabrak Matahari
- Bagaimana Cara Bakau Bertahan di Air Asin
- Bagaimana Cara Menghambat Karat pada Besi
- Benarkah Benda Sebenarnya Malas Bergerak
- Lingkaran Ajaib Menghitung Usia Pohon
- Mengapa Anggang-Anggang Bisa Berjalan di Permukaan Air
- Rahasia Makanan yang Dibusukkan
- Mengapa Manusia Berkeringat
Sayangnya,
taman bacaan dekat rumah sepi pengunjung padahal ada banyak buku anak yang
menarik di sana L
Makassar, 21 Desember 2014
Share :
Ngiri sama Mak Mugniar yg selalu bikin review buku apa saja yang dibaca. Akumah masih suka macet :(.
ReplyDeleteAk jadi ingat, seorang siswaku pernah bertanya-tanya seperti judul buku ini :D.
Yah, kok taman bacanya sepi ya... :(
Saya lagi rajin karena mau diikutkan lomba IRC, Mak hehehe. Mudah2an setelah lomba ini masih rajin juga :)
DeleteIya, anak2 sini tidak begitu suka baca, Mak :(
Udah lama saya pengen blog direview ama mak Mugniar yang super deh hehe
ReplyDeletemau juga donk punya bukunya mak hehehe
ReplyDelete