Saya
kaget. Seingat saya, sehari sebelumnya pulsa masih ada Rp. 6.000-an. Seharusnya
pada pagi itu masih bisa dipakai, paket menelepon ke sesama Telkomsel bisa
diperoleh dengan hanya Rp. 2.500 saja, masih bisa pula beli paket SMS yang
harganya cuma Rp. 1.000. Tapi tiba-tiba saja, pulsa nyaris habis. Hanya tersisa
beberapa ratus rupiah.
Saya
mengecek log (history notes)
pemakaian pulsa. Ternyata ada pembelian paket internet Ultima pada pukul 12
(siang) lewat. Kemungkinan yang terpikir saat itu adalah ... Affiq. Mungkin ia
yang memakai. Ia tahu caranya menggunakan internet via HP. Kedua adiknya tidak
tahu caranya walau keduanya bisa saja iseng melakukannya.
Tapi ...
“Affiq kan masih di sekolah jam segitu!” seru suami
saya.
Iya
ya.
Saya
lalu mengingat-ingat lagi. Siapa yang memakai HP kemarin? Yang kira-kira bisa menekan “bintang 363 bintang sekian
sekian pagar”?
Tapi ...
Sepanjang
ingatan saya, HP sedang tak dimainkan siapa-siapa kemarin itu. Atau ... apa
saya kecolongan ya?
Saya
menanyai Athifah, apakah ia pernah mengirim-ngirim SMS. Athifah menjawab “tidak
pernah”. Walau kemudian Affiq mengadu kepada saya bahwa Athifah pernah mengirim
SMS, saya bisa bilang apa, karena saya tak punya bukti. Affiq dan Athifah
sering kali saling mengadu dan beberapa kali terbukti kalaiu mereka suka saling
berprasangka tanpa bukti yang memadai. Jadi saya tak bisa menuduh kedua anak ini
sementara Afyad – dia belum tahu caranya mengirim SMS dengan benar apalagi
meniru perintah di layar.
Saya
kembali mengecek log pemakaian pulsa
dengan teliti. Kali ini dengan melihat catatan hubungan ke nomor 363. Yang
membuat saya terkejut adalah, saya menemukan beberapa kali kode “bintang 363
bintang sekian sekian pagar” selama bulan Desember sementara saya sama sekali
tidak pernah menggunakannya. Saya cek waktu pemakaiannya, dalam sehari pernah
ada dua kali pemakaian. Jadi pulsa saya ketarik sebanyak Rp. 12.000 di hari itu!
Astaga!
Saya periksa waktunya, menjelang pukul 12 malam dan pukul 12 malam lewat. Anak-anak saya sudah tidur jam segitu, jadi ... siapa yang menguras pulsa saya???
Saya
lantas mencoba merunut ke belakang. Kira-kira bulan November, saya ditelepon
seseorang yang mengaku dari Telkomsel, mengabari tentang “keberuntungan” saya
menjadi seseorang yang dipilih untuk mencoba (pengaktifan) paket Flash Ultima –
pemakaian internet selama 1 minggu di ponsel. Bodohnya, saya tak menegaskan
mengenai pembayaran. Saya hanya menyimpulkan dari cara orang itu bertutur kalau
“keberuntungan” itu berarti saya mendapatkan pulsa internet gratis.
Saya
hanya menanyakan, “Kalau setelah satu minggu, apakah pulsa saya akan terpotong
secara otomatis atau tidak?” Orang itu menjawab, “Tidak. Ibu harus mengetikkan
kodenya kembali untuk berlangganan. Selesai 7 hari, langganan (otomatis)
selesai juga.” (tidak persis seperti itu sih kata-katanya, tapi artinya sama). Namun
saya kaget juga karena setelah itu baru saya tahu kalau ternyata pulsa saya
terpotong sebanyak Rp. 6.000. Lewat masa 7 hari, saya pikir aman, sesuai dengan
yang dikatakan seseorang yang mengaku dari Telkomsel itu.
Beberapa
kali setelah itu masuk SMS notifikasi tentang paket Ultima tapi saya tak
pernah menghiraukannya hingga kemudian tiba-tiba ada lagi SMS masuk yang menyatakan
bahwa saya sudah sukses berlangganan paket Ultima. Saya kaget karena tak pernah
mengirim SMS ingin berlangganan. Saya tak tahu apakah ada di antara anak-anak
yang iseng mengirim SMS itu, saya juga tak bisa asal tuduh. Saya segera
bertindak dengan mengirim SMS pembatalan.
Itu
yang terjadi pada bulan November 2014. Saya kira urusan dengan paket Ultima ini
selesai sampai di situ. Ternyata tidak.
Log (catatan) di HP menunjukkan pada bulan Desember ada beberapa kali pembelian paket Ultima padahal saya tidak pernah melakukannya. Yang aneh pada catatan menjelang dan lewat tengah malam itu, bagaimana bisa ada pembelian paket Ultima dari HP saya sementara anak-anak sudah pada tidur dan HP sedang nganggur?
Sayangnya saya tidak meng-capture
log SMS ke nomor 363 itu. Ada kira-kira 5 atau 6 pembelian paket Ultima
pada bulan Desember.
Lalu kemudian ada keanehan lagi, ketika saya mencari kembali catatan itu beberapa waktu kemudian, catatan itu hilang padahal saya sama sekali tidak pernah menghapusnya! Nah, kalau begini kejadiannya, bagaimana saya tidak berprasangka bahwa ada seseorang di luar sana yang mencoba menguras pulsa saya entah bagaimana caranya – tidak menggunakan HP saya?
Kalau tidak cepat-cepat ditanggulangi, bisa-bisa pulsa saya
akan terkuras kembali. Maka saya meminta suami untuk mengantarkan ke Grapari
Telkomsel di Jalan A. P. Pettarani. Ini pertama kalinya saya ke Grapari.
Gedung yang dari luar tampak seolah-olah miring – seperti miniatur
Gedung Miring Telkomsel yang terletak beberapa ratus meter dari gedung ini, di
dalamnya ditata artistik, bersih, dan adem. Warnanya dominan merah dan putih. Ada
beberapa sofa yang diletakkan berkelompok-kelompok.
Untuk berurusan dengan customer
service (CS), harus mengambil
nomor antrian dulu dan menunggu giliran. Biasanya orang yang menunggu giliran,
memilih duduk di sofa yang tersedia. Bagi yang ingin membaca, disediakan koran.
Atau bisa juga sambil nonton tivi. Saya mendapatkan nomor antrian 495 karena
datang usai zuhur.
Pelayanan CS Telkomsel di Grapari terhitung cepat dengan 18
loket pelayanan yang disediakan. Saya duduk menunggu giliran hanya sekisar 15 –
20 menit ketika nomor antrian saya dipanggil untuk menghadap pegawai CS di
loket 3.
Pegawai laki-laki itu melayani saya dengan ramah. Dia
mendengarkan keluhan saya tetapi menurutnya apa yang terjadi dengan pulsa saya
bukanlah ulah seseorang dari luar sana.
Sebenarnya saya tak puas dengan pengingkaran ini karena tak ada yang bisa saya
tuduh melakukannya.
Dan semua keanehan-keanehan itu ... siapa yang melakukannya? Baru-baru saja saya melihat log daftar pembelian paket Ultima lalu tiba-tiba seseorang menghapusnya dan seseorang itu bukan saya sementara HP tidak berpindah tangan kepada siapa-siapa karena masih dalam pengawasan saya! Siapa yang melakukannya?
Saya sebenarnya ingin mendiskusikan tentang keanehan ini
kepada pegawai itu tetapi kelihatannya ia menutup kemungkinan itu dengan
serta-merta memberikan jawaban bahwa tidak mungkin ada orang di luar sana yang
melakukannya. Kalau saya berkeras, pastilah saya dianggap membual. Padahal apa
untungnya membual buat saya?
Tapi sudahlah. Yang pasti pelayanan di Grapari Makassar
memuaskan. Pegawai itu melakukan sesuatu dengan HP saya dan mengatakan bahwa ia
telah mematikan fungsi-fungsi yang memungkinkan pulsa saya berkurang. Sebagian masalah sudah terpecahkan, untuk saat ini itu sudah cukup. Sedangkan keanehan-keanehan itu biarlah menjadi misteri besar yang tidak akan pernah terpecahkan!
Makassar, 13 Januari 2015
Share :
Wah bikin tegang..bisa jadi cerpen misteri..
ReplyDeleteMisteri Pulsa yang Hilang..
Hihi
Iyakah Mak? hihihi
Delete*pake ketawa seram lagi wkwkwk*
Syukurlah kalo skrg udah teratasi. Baru tahu soal kejadian aneh ini, Mak.
ReplyDeleteKejadian membingungkan Mak ....... ditulis di sini, siapa tahu ada yang pernah mengalaminya jadi mudah2an dilihat sama pihak provider dan dibantu solusi untuk menghentikan yang seperti ini :)
Deletewaaahhh, masalah yg sama saya alami mb, ada sms yg mengatakan berhasil mengaktifkan paket ultima, rasanya ga pernah sms. jadinya saya takut mau isi pulsa, takut terkuras. kayaknya saya perlu ke grapari juga buat mengurusnya yaa
ReplyDeleteIya Mbak lebih baik segera dihentikan. Anehnya ini, walau sudah dikirim SMS penghentian, tetap muncul saja macam di-pop-up begitu
DeleteDulu saya sempat diberitahu teman mbak kalau ada sms yang berkedok menang undian atau semacamnya jangan sampai di balas karena pulsa kita otomatis dikuras oleh orang yang mengirim sms, demikian juga jika ada nomor tak dikenal menelpon kita, jangan diangkat karena dia akan menguras pulsa kita. Entah bagaimana caranya, tapi saya pernah mengalami hal itu pada pulsa simpati saya...
ReplyDeleteWaduh jangan2 ya ... yang tempo hari menelepon itu .... saya lupa nomornya apa tertulis TELKOMSEL atau bukan ya? Soalnya saya menerimanya begitu saja sementara sedang mengetik di lepi.
Deletehehehe, berasa baca kisah detektif! Tapi sukurlah udah ada solusi ... :)
ReplyDeleteJgn cpt terlena dg paket2 yang di tawarkan. Ujung2nya dia pasti meraup keuntungan. Tapi syukurlah dah cepat teratasi. Kasihan athifah ma affiq hehehee... praduga tak bersalah xixixii.....
ReplyDeleteAneh ya kak... Sampai daftar log-nya juga terhapus.
ReplyDeleteseperti cerita misteri ya mak, untungnya pelayanan dari Telkomsel memuaskan hehehe
ReplyDeleteAku pelanggan paket flash telkomsel. Kalo menurutku, Mak Niar diaktifkan paket flash oleh penelpon Telkomsel yg nawarin program paket itu sebelumnya. Trus, krna perpanjangannya otomatis, jd pulsa terpotong otomatis jg. Dulu aku jg ga ngerti cara matiin alias berhenti langganannya. Pulsa kepotong terus. Jadi, siasatnya jelang masa pakai paket berakhir, pulsa diabisin dl. Nah pas sistem mau motong pulsa u perpanjangan kan jd ga bisa. Otomatis berhenti langganan deh. Lalu lewat jam 12 (siang/malam) itu br pulsa kuisi Ig u pemakaian biasa. Jika ingin langganan paket flash lg, aku tinggal daftar ulang aja lewat #363* itu.
ReplyDeleteKalau untuk ol di HP saya hanya menggunakan paket 20000 sebulan dan itu juga tidak pernah habis, kuotanya selalu sisa dan akhirnya bertambah secara akumulatif ketika saya membelinya paket yang sama sebelum masa aktifnya habis.
ReplyDeleteSaya pikir ada tuyul yang bisa ambil pulsa...hehe
ReplyDeleteSaya juga pernah mengalami hal sama, tapi di promo yang lain.
Mungkin karena ada kata-kata untung jadi gak mikir panjang dalam bertindak.heheh