Urusan
rumah baru selesai menjelang pukul 10.30 pada hari Ahad, 18 Januari 2015. Saya
pun ke gedung Perguruan Nasional. Rencananya kopdarnya mulai pukul 09.00. Tuan
rumahnya – Bu Abby (untuk selanjutnya saya tulis sebagai Abby saja ya karena
seumuran dengan saya hehehe) malah meminta mulai pukul 8 pagi. “Supaya lebih
lama belajarnya,” begitu katanya.
Ibu
guru ini lagi semangat-semangatnya menulis. Saya ikut bergembira dengan
kemajuannya. Insya Allah tidak lama lagi buku antologi yang memuat tulisannya
akan terbit. Blognya pun sudah mulai ramai dengan tulisan-tulisannya. Saya
selalu salut sama guru yang ngeblog karena itu menandakan ia mau terus
mengembangkan wawasannya dan berbagi pengetahuan dengan orang banyak. Karena
semua orang, tanpa kecuali harus terus mengembangkan wawasan. Dan dari semua orang, guru (dan juga dosen
tentunya) adalah golongan yang PALING tidak boleh berhenti mengembangkan
wawasannya.
Abby
yang bernama asli Syairawati Maghribi (dg. Labbi) ini mengajar di SMA Nasional.
SMA Nasional berada di bawah Yayasan Perguruan Nasional. Saya sudah lama
mendengar tentang sekolah ini karena saya lahir dan besar di Makassar, juga
bertempat tinggal di dekat SMA Nasional. Saya dulu tinggal di Jalan Kasuari,
kira-kira 1 kilo meter dari sekolah ini. Sepupu saya ada yang sekolah di SMA
Nasional, sekisar tahun 1982.
Ketua
Yayasan Perguruan Nasional meminjami IIDN Makassar, melalui Abby, ruangannya.
Di dalam ruangan nyaman ber-AC itu terlihat banyak foto tergantung di dinding.
Di posisi paling atas ada foto Dr. Sam Ratulangi dan Lanto Dg. Pasewang – dua orang
pahlawan yang namanya sangat familiar di Makassar.
Kami membahas
tentang program kerja IIDN Makassar yang akan berusaha mempertahankan yang
setahun lalu (reguler kopdar/offline
dan [Sabtu Berbagi] yang terselenggara secara online di grup FB sejak 1 November 2014. Juga kami tetap melihat
peluang kerja sama dengan komunitas/pihak lain, tergantung sikon karena kami
semua memiliki kesibukan masing-masing.
Melihat-lihat
foto-foto di dinding ruangan dan mendengar penjelasan Abby, barulah saya tahu
kalau ternyata Dr. Sam Ratulangi yang pernah menjabat sebagai gubernur Sulawesi
dan Lanto dg. Pasewang merupakan pendiri sekolah yang saat pertama kali
berdirinya pada tanggal 8 Oktober 1945 masih tingkatan SMP. SMP Nasional pada
waktu itu dipimpin langsung oleh Dr. Sam Ratulangi. Guru-gurunya adalah para pimpinan Republikein
sehingga SMP Nasional dijuluki sekolah perjuangan.
Bapak H. Syarifuddin Saleh, Ketua Yayasan Perguruan Nasional |
Waktu
itu, gedung yang digunakan meminjam dan menumpang pada gedung Perguruan Islam
di Jl. Datu Museng, dimulai dengan SMP kelas 3 dengan jumlah murid ±15 orang. Pada akhir tahun 1945, SMP
Nasional pindah ke Jl. Ratulangi (kemudian menjadi rumah kediaman keluarga H.
Andi Mattalatta). Setelah Bapak H. Andi Mattalatta meninggal dunia tanggal 16
Oktober 2004, ahli warisnya menjual rumah tersebut.
Cerita
pendirian SMP Nasional lekat dengan kisah perjuangan melawan penjajah. Inilah
kisah latar belakang berdirinya SMP Nasional:
Pasukan
sekutu mendarat di Makassar pada tanggal 24 September 1945, di bawah pimpinan
Brigadir Jenderal Dougherty beserta tentara NICA (Netherland Indies Civil
Administration). NICA Belanda mengumpulkan para mantan pelajar sekolah menengah
Jepang untuk membujuk mereka masuk kembali ke sekolah Belanda.
Pelajar-pelajar
Jepang tersebut terdiri dari pelajar-pelajar Futsu Cugukko (Sekolah Menengah
Umum), yang di antaranya adalah: Emmy Saelan, Nini Saelan, Elly Saelan, Milly
Ratulangi, Lambert Supit. Juga pelajar-pelajar Tokobetsu Cugukko (Sekolah
Menengah Istimewa), seperti: Rajadin Anwar, Rahman Daeng Lanto, Lamuddin,
Wahyu, Moh. Nur, Palangkey, Alim Bahri, Bachtiar. Ada pula Riu Gaksei (calon
mahasiswa untuk dikirim ke Jepang), seperti Maulwi Saelan, Rivai Paerai dan
Syamsul Ma’arif. Para pelajar yang juga adalah pejuang kemerdekaan itu menolak
masuk ke sekolah Belanda walaupun mendapat ancaman keras dari pimpinan NICA,
Major J.Wegner.
Para
pelajar hampir setiap hari berkumpul di rumah Dr. Ratulangi, di situlah
tercetus ide untuk mendirikan sekolah pribumi. Setelah dikonsultasikan dengan
para pimpinan perjuangan, di antaranya: Dr. Sam Ratulangi, Lanto Daeng Pasewang,
Sam, Mr. Zainal Abidin, Siranamuel, Saelan, Mr. Tadjudin Nur cs, semuanya
setuju. Karena kebanyakan pelajar adalah pelajar sekolah menengah pertama maka
dibentuk dan didirikanlah Sekolah Menengah Pertama Nasional[1].
Lanto dg. Pasewang dan Dr. Sam Ratulangi pendiri SMP Nasional, tahun 1945 |
Para Pelajar
SMP Nasional Makassar mempunyai motto: “Belajar dan berjuang mempertahankan
Negara RI”, sebagian dari mereka berjuang di Sulawesi Selatan bergabung dengan
Lipan Bajeng yang bermarkas di Polongbangkeng, membentuk pasukan khusus, bernama
Harimau Indonesia (HI) dan sebagian ke Pulau Jawa, untuk bergabung dengan
tentara-tentara pelajar di beberapa tempat di Jawa.
Pelajar-pelajar
SMP Nasional Makassar yang gugur dan namanya dicatat sejarah di antaranya:
- Lambert Supit dan Abdullah Saleh di PolongBangkeng tahun 1946.
- Maramis di Barombong tahun 1946.
- Emmy Saelan, Rauf, Akbar di Kassi-Kassi, Tidung (Gowa) tahun 1947.
- Kodara Sam dan Tadjuddin di Sidobundar, Jawa Tengah.
- Muh. Noor P dan M. Sanusi tahun 1948 di Jokjakarta.
- R. Wolter Monginsidi dieksekusi tanggal 5 September 1949 di Makassar.
- Budi Sultan di Masamba tahun 1949.
- Syahabuddin, di Boomstr (Jl. Seram) Makassar tanggal 5 Agustus 1950 dalam pertempuran dengan KNIL. Sebagai penghargaan, pemerintah memberi nama jalan tersebut Jl. Tentara Pelajar.
- Emmy Saelan dan Wolter Monginsidi kemudian ditetapkan oleh pemerintah RI sebagai Pahlawan Nasional.
Kini,
di bawah Yayasan Perguruan Nasional ada 4 sekolah: SD Nasional, SMP Nasional,
SMA Nasional, dan SMK Nasional. Menempati area yang cukup luas di Jl. Sam
Ratulangi No. 84, gedung Yayasan Perguruan Nasional terdiri atas 3 tingkat.
Di bawah
kepemimpinan mantan Kepala Dinas Kota Makassar – Drs. H. Syarifuddin Shaleh,
M.Si, Perguruan Nasional Makassar mengalami perkembangan dan kemajuan yang
sangat pesat. Di masa jabatannya pada periode kedua sebagai Ketua Pengurus
Harian (lebih di kenal dengan istilah “Ketua
Yayasan”), banyak terjadi perubahan signifikan.
Perubahan
itu mulai terlihat setahun pada masa jabatan periode pertama hingga periode
kedua sekarang ini. Di mulai dari
pembenahan fisik sekolah sampai kepada pembenahan manajerial termasuk
peningkatan sumberdaya manusia secara bertahap yang makin menampakkan hasil menggembirakan.
Khusus
pada SMA Nasional Makassar, telah berhasil meraih banyak prestasi, hal ini tak
lepas dari binaan guru-guru yang disiplin dan kreatif. Prestasi yang diraih sejak
2011 – sekarang, yaitu:
- Juara Harapan 3 dalam lomba karya tulis ilmiah (KTI) Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin. Judul KTI “Peningkatan Kesadaran Bela Negara pada Masyarakat Pesisir.
- Juara 3 dalam lomba Acconting Fair tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang di selenggarakan oleh STIMIK Profesional Makassar
- Juara 3 dalam lomba baca berita Radio dan Televisi tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat yang di selengggarakan oleh Universitas Islam Negeri Makassar (UIN)
- Juara 2 dalam lomba pidato bahasa inggris tingkat Kota Makassar yang di selenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Makassar
- Juara 1 dalam lomba karya tulis ilmiah (KTI) se Kota Makassar yang bekerjasama dengan Badan Kearsipan Nasional. Judul “ Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Perpustakaan Halte di Kota Makassar 2011
- Juara 3 dalam lomba teater remaja se Kota Makassar yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar.
- Juara 1 Lomba KTI Minat Baca Perpustakaan Pemkot Makassar 2012
- Juara 1 Lomba Karya Tulis Yamaha, Makassar 2012
- Juara 2 dalam lomba Fun Rise Competition se-Kota Makassar yang di selenggarakan oleh Pocary Sweat
- Juara 2 dalam lomba Essay Olimpiade Pendidikan se-Sulawesi Selatan yang di selenggarakan oleh Universitas Negeri Makassar (UNM).
- Juara 1 dalam lomba pidato Bahasa Indonesia se-Kota Makassar yang di selenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Makassar (UIN).
- Juara 1 dalam lomba karya tulis ilmiah (KTI) tingkat provinsi Sulawesi Selatan yang di selenggarakan oleh Astra Internasional. Judul “ Meningkatkan Peran Serta Remaja dalam Upaya Pelestarian Lingkungan sebagai Solusi Menanggulangi Polusi Udara Akibat Kendaraan Bermotor di Kota Makassar” 2012
- National Camp AHMBS 2012, Jakarta
- Juara II dalam lomba teater Remaja se-Kota Makassar di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar
- The best Futsal Player dalam lomba Futsal se-Kota Makassar yang di selenggarakan oleh Harian Fajar.
- Juara 1 AHMBS 2011 Tingkat Makassa-Gowa
- National Camp AHMBS, Jakarta 2011
- Juara 1 Lomba KTI Zero HIV & NAPZA UKM MAPHAN UNM 2013, Sulselbar
- Juara 3 AHMBS 2014
- Juara 1 Lomba KTI HIMETRO ATIM 2014, Sulsel
- Juara 2 Lomba KTI HIMETRO ATIM 2014, Sulsel
- Harapan 2 Lomba KTI PIKIR LKIM PENA Unismuh Makassar 2014, Sulselbar
- Juara 2 Lomba Mading Manajemen Fest UNM 2014.
Waah,
mengagumkan ya. Bangga juga sempat melihat-lihat gedung salah satu sekolah
bersejarah di kota ini. Bangga juga punya sahabat yang menjadi tenaga pengajar
kreatif di SMA Nasional. Psst, Abby ini setahu saya ... selain guru Biologi,
juga menjadi pendamping siswanya dalam mengerjakan karya tulis lho. Keren ya.
Makassar, 20 Januari 2015
[1]
Sejarah sekolah berasal dari Abby, dari Yayasan Perguruan Nasional.
Share :
Keren mbak sekolahnya, penuh sejarah dan banyak prestasinya
ReplyDeleteDan hasilnya sudah terbukti..
Deletebanyak yg berprestasi ternyata jebolan dari sekolah ini ya :) salut dan bangga :)
ReplyDeleteMakasih Mak Dwi :)
DeleteSayangnya kini sekolah ini sudah kalah pamornya dibanding dengan sekolah-sekolah modern yang terus bermunculan
ReplyDeleteMudah2an bisa bangkit di tangan para pendidik dan pembinanya
Deleteweehh.... mantap tulisannya. Thanks say....
ReplyDeleteSama2. Makasih juga sudah boleh menempatinya utk kopdar :)
Deletebelakangku diabadikan...kereen...
ReplyDeletemasih mau kopdar di sekolah ini? sepertinya saya mundur teratur deeh
Karena mau ambil gambar foto2 yang banyak itu say. Karena saya menceritakan di atas tentang foto2 itu. Dan akan hidup dilihat bila ada orang di sekitarnya, nah ... itu berarti punggung ta; yang terambil hehe
DeleteKenapa mundur teratur?