Lanjutan dari tulisan sebelumnya (baca di sini)
Sesi 2 Stifin WSL 1 akan segera dimulai. Saat kami memasuki ruangan, kursi-kursi sudah diatur berdasarkan mesin kecerdasan yang lima itu: sensing, thinking, intuiting, feeling, dan instinct.
Saya menuju meja 3, tempat saya melakukan tes Stifin
tadi. Tak sabar, saya segera membuka kertas yang diberikan oleh bapak yang
duduk di balik meja itu. Pada kertas itu tertulis mesin dan drive kecerdasan
saya: INTUITUNG EXTROVERT.
Sesaat saya bengong,
apa tidak salah ya. Saya sendiri selalu merasa sebagai orang yang introvert.
Tapi jika merenungkan masa lalu dan keadaan diri, saya menyadari bahwa sifat
introvert yang muncul dalam diri saya adalah bentukan dari rumah. Baru saja
terasa beberapa tahun terakhir ini, terutama setelah saya giat menulis kalau drive extrovert itu telah menarik saya
hingga “sejauh” ini saya berani menggeluti dunia blogging dan tulis-menulis.
Nabila dan Afifa, duet trainer muda Stifin |
Dan ... intuiting? Intuiting yang identik dengan
kreatifitas itu? Jadi, saya sesungguhnya punya potensi kreatifitas besar dalam
diri saya?
Jujur, sejak kecil saya merasa tidak kreatif.
Kreatifitas saya baru terasah empat tahun belakangan, sejak memutuskan aktif
menulis. Eh ... ternyata ini bukti dalam diri saya ya kalau dalam diri saya
kini yang memimpin adalah intuiting, mesin kecerdasan yang dominan di dalam
diri saya?
Alhamdulillah – tanpa bermaksud berbangga diri, kini
saya mampu sedkit-sedikit mencipta melalui tulisan. Dari yang tidak ada menjadi
ada, tanpa contoh sekali pun. Saya pernah beberapa kali menerima job review menulis di blog dengan ide
yang bisa seketika terbentang di otak seperti gambaran lampu terang pada
komik/film kartun/disain animasi. Dan alhamdulillah, klien saya suka dan memuji
tulisan saya.
Memang diri tak bisa dibohongi ya, sudah setua saya
sekali pun, kalau memang benar-benar berusaha, potensi itu bisa mewujud. Tidak
ada kata terlambat. Padahal saya bukanlah penyuka menulis sejak kecil. Saya
baru mulai aktif menulis 4 tahun lalu di usia 37.
Lho, Niar ini ndak
malu-malu ya nulis umurnya? Hahaha, saya bukan perempuan yang suka menyembunyikan
usia. Malah lebih enak bagi saya ngomong blak-blakan begini. Kalau kalian lebih
muda daripada saya, langsung saja panggil saya “Kak”, kalau seusia atau lebih
tua, silakan panggil saya dengan nama saja. Daripada nebak-nebak usia saya dan
kalian memanggil saya nama padahal usia kalian jauh di bawah saya, ndak sopan amat, kan, ya? J
Heh, malah ngelantur membicarakan usia, ini kan lagi
membicarakan tentang WSL 1 (Workshop Level 1) Stifin sesi dua hahaha. Oke,
kembali ke laptop. Nah di sesi dua
ini, duet trainer muda – Nabila Jauda
dan Afifah Nurani memberikan penjelasan tentang mesin-mesin kecerdasan dengan
cara yang lebih fun, melalui tarian
dan lagu. Psst, selama menyaksikan
sesi ini, diam-diam saya menyimpan kekaguman pada pak Farid Poniman dan pak Alif, kedua putri mereka tampil begitu
profesional sebagai trainer sekaligus
motivator. Nabila usianya saya taksir belum 20, sementara Nabila (belakangan
saya tahu dari Pak Alif) masih duduk di bangku SMA kelas 2!
Fungsi otak dominan Sumber: file PDF berjudul Penjelasan Hasil Tes Stifin |
Nabila dan Afifah memulai materinya dengan menjelaskan
tentang perbedaan IQ dan Stifin. Kalau ibaratnya IQ itu hardware maka Stifin
itu software-nya.
Bila otak dilihat dari atas kepala, dengan arah kiri
dan kanan yang tepat sama maka gambaran bagian otak dominan pada kelima jenis
mesin kecerdasan adalah:
- Sensing – limbik kiri
- Thinking – neokorteks kiri
- Intuiting – neokorteks kanan
- Feeling – limbik kanan
- Instinct – otak tengah
Secara singkat, masing-masing tipe mesin kecerdasan memiliki
perbedaan yang sangat signifikan antar satu dengan yang lain:
- Sensing – kecerdasan inderawi: praktis, kongkrit, sesuai jangkauan panca indera.
- Thinking – kecerdasan berpikir: mengandalkan pikiran, logis, obyektif, adil, dan efektif.
- Intuiting – kecerdasan indera keenam: berpikiran jangka panjang, optimis, terkonsep.
- Feeling – kecerdasan perasaan: mengandalkan perasaan, mengutamakan rasa, mampu bertenggang rasa, dan bijak.
- Instinct – kecerdasan indera ketujuh: spontan, pragmatis, dan rela berkorban.
Orang intuiting diingatkan oleh trainer-trainer muda ini untuk sadar kelemahan. Kelemahannya antara
lain: asosial dan kalau sedang fokus tak mau diganggu .... hahaha ... kalau orang
Jakarta bilang: gue banget inih maka orang Makassar berkata: saya memang tong!
Nabila dan Afifah juga mengingatkan masing-masing tipe
kepribadian tentang kelemahannya (selain menceritakan kelebihannya). Sekilas
dibahas mengenai “disorientasi” dalam bekerja dan secara seksual. Kedua trainer ini banyak menceritakan
contoh-contoh perilaku orang-orang dari kelima tipe Stifin.
Masing-masing mesin kecerdasan punya eksitasi dan
inhibisi sendiri-sendiri dan cocoknya memilih profesi apa. Ada pula istilah “kemistri”,
semacam daya tarik bagi tiap-tiap mesin kecerdasan. Kalau tipe intuiting, kemistrinya
adalah “kata” dan cocok jadi penulis – sekali lagi ... saya memang tong J.
Ada satu yang tidak cocok dengan saya. Dikatakan bahwa
orang intuiting menyukai fiksi sementara saya tidak. Yah, mungkin karena
pengaruh dari luar/lingkungan, saat ini saya tidak suka dengan bacaan fiksi,
kalau dulu sih iya. Kini, saya lebih
menyukai bacaan nonfiksi. Tapiii saya bisa juga sesekali membaca fiksi – kalau menemukan
daya tarik yang kuat di dalamnya. Biasanya sih, fiksi yang berlatar belakang kisah
nyata inspiratif yang saya sukai.
Lagi-lagi tak terasa, sesi kedua sudah harus berakhir.
Panitia meminta para peserta ke luar ruangan untuk rehat shalat zuhur dan makan
siang.
Makassar, 2 Maret 2015
Bersambung
Share :
Salam.
ReplyDeleteSepertinya kita punya kesamaan yah Bunda, semacam introvert tapi ternyata punya banyak kemampuan tersembunyi. Entah pernah baca dimana tentang potensi diri, jangan pernah fokus pada kelemahan, tapi lihat potensi diri bisa apa saja. Nah sisi itu yang terus dan terus masih digali >.<'
Mungkin kita sama2 INTUITING, Iqko :)
DeleteIya benar .. kalo fokus di kelemahan, jadinya terpuruk saja :)
Daku juga masih belum tahu potensi diriku yang pasti itu apa, secara semua mau dikerjakan sendiri :)
ReplyDeleteMak Indah serba bisa deh kayaknya :))
DeleteKalau saya malah ekstrovert banget mbak. kecuali dengan oorang yang baru kenal
ReplyDeleteOrang extrovert biasanya sama yang baru dikenal tidak sulit akrab, perkiraan saya hehehe tapi saya juga sulit akrab sama orang yang baru dikenal :)
DeleteMbak, pernah coba test keprobadian dengan metode MBTI? Itu lebih seru dan komprehensif menurut saya. Coba deh googling, banyak psikolog yang pakai metode itu. Btw, saya juga introvert mbak, hehe... tapi kalau di tes stifin jangan2 saya malah ekstro lagi? :D
ReplyDeleteOiya, pesan saja untuk stifin, itu gambar otak di atas kanan-kiri nya terbalik ^^ Karena itu otak yang dilihat depan agak kebawah, hehe maaf mbak ribet penjelasannya. :)
Usia saia 30 mbak eh sapa yang nanya hehe :D
ReplyDeleteSaia MK T,asli kaget bgt tau hasilnya karena ngerasa diri F,bisa mewek bombay klo ada yg menyentuh hati tapi setelah saia jelajahi diri ini, karakteristik T itu ada di saia banget haha.
Yg paling menampar, extrovert-nya ni, benerr banget saia orangx moody. menanti rangsangan dari luar diri. klo introvert, bisa lebih jadi ratu tega saia karena gak perlu rangsangan dari luar hihi
Saya malah belum pernah melakukan test stifin ini, dulu pernah ketemu sayangnya saya malu untuk tampil :(
ReplyDeleteHebat ulasan seorang trainer emang beda ama blogger newbie seperti saya hikhik... Makasih infonya mak...
ReplyDeleteweehhh, kerennya tulisan ta, jadi pengen mencoba.
ReplyDeleteSoal umur... hehehe, jadi gimana, gituuu :D
Niar, memang tong!!!
Tuh kan saya masuk ke intuiting......
ReplyDeleteklo liat dari ciri2 sih, saya ini klo ga thinking ya intuiting hehehe... pingin banget dites juga :D
ReplyDeleteMantap Mentong reportasenya bu Niar, izin share ya...
ReplyDeleteAssalamualaikum bunda, saya rita 21 tahun baru kemarin selesai ikut wslp dengan personal genetik Ie. Qadarallah saya dipertemukan dengan tulisan bunda disini, jika berkenan saya ingin berguru tentang dunia kepenulisan :)
ReplyDeleteWa alaikum salam wr wb.
DeleteSilakan bergabung dengan grup IIDN Makassar di Facebook, Rita :)