Mendapat
tugas me-review blog seorang senior
dalam dunia blogging dan citizen journalism dalam ajang Sipakatau-nya Komunitas Blogger Anging
Mammiri, saya menjadi dumba’-dumba’ (deg-degan).
Takut salah!
Mansyur
Rahim alias Anchu, yang menggunakan nama Lelaki Bugis (Lebug) ini menjadi
gampang diingat karena menggunakan nama yang unik dan juga memiliki penampilan
yang unik dengan rambut keriting panjangnya yang khas.
Saya
beberapa kali membaca tulisan di blognya dan terkesan dengan kreatifitasnya
dalam mengolah ide. Misalnya dalam tulisan tentang Risna
yang mendadak dijadikan selebriti oleh media elektronik tanah air, dia
menyoroti tentang pemakaian istilah “artis social
media” yang disematkan pada Risna oleh media-media itu.
Kata “Bugis”
yang disematkan pada dirinya menjadi sesuatu yang spesial. Sosok Lebug menjadi
eksis di dunia maya dan mudah diingat. Begitu pun di dunia nyata, sekali bertemu, nama Lelaki Bugis dan ciri-cirinya yang khas membuatnya mudah diingat. Karena itulah saya mencoba menelusuri page yang sekaligus label tulisan “Bugis” di blognya.
Ada
25 tulisan berkenaan dengan suku Bugis di sana. Di antaranya ada beberapa tulisan
seputar buku Assikalaibineng. Saya
sedikit kecewa sebenarnya karena jumlah itu tidak sebanding dengan petunjuk di “Arsip
Blog” yang menunjukkan aktifitas ngeblog Lebug sejak November 2004. Saya
berharap ada lebi dari 25 tulisan tentang Bugis di sana. Tapi harus dimengerti
juga, karena setelah membaca review Daeng
Ipul tentang blog Lebug, saya jadi tahu kalau Lebug ini sempat lama vakum
ngeblog. Harapan saya, dia lebih banyak menulis tentang Bugis supaya saya yang
separuh Bugis ini (dan masih amat awam tentang Bugis tapi cinta Bugis) bisa
belajar banyak juga di blognya (kepentingan
pribadi saya ternyata ya hahaha).
Selain
itu, saya berharap ada petunjuk lebih banyak mengenai siapa sebenarnya sosok
Lebug ini. Saya tak menemukannya di blog www.lelakibugis.net.
Bahkan ketika mengeklik “About Lelaki Bugis” di bawah postingan-nya, tak ada petunjuk tentang siapa lelaki ini. Mungkin
saja memang dia tak hendak dikenal? Kalau saya sih, berharapnya bisa mengenal kawan-kawan blogger saya, meski itu
sekadar kata-kata seperti, “Lelaki gondrong pecinta ibu yang senang belajar
gitar” misalnya.
Oya
ada satu tulisannya yang saya suka. Membacanya membuat saya merasa membaca
tentang diri saya. Judulnya adalah Saya Blogger,
Writer Wanna Be ... cocok sekali dengan saya. Saya juga merasa seperti itu.
Eh tapi bukan yang ini: “Saya malas
mendengar celetukan “gondrong kok menulis diary?”, jadilah saya blogger hingga
sekarang” ya, melainkan yang: nomor 6, 7, dan 8:
- Saat menjadi blogger, saya bisa nyinyir dan menjadi benar sendiri. Suka-suka saya ketika ingin mengkritisi apapun. Suka-suka saya jika tak mau menanggapi orang-orang yang nyinyir dan mengkritisi saya.
- Menjadi blogger, saya bisa menemukan rumah yang nyaman. Di dalam rumah yang bernama komunitas Anging Mammiri ini, saya bisa bertemu dengan banyak orang-orang hebat dengan berbagai karakter. Ada yang hebat tapi sombong, tapi lebih banyak yang hebat tapi lebih membumi. Blogger yang humble, kata Michael Bubble. Dengan status sebagai blogger saya juga memiliki banyak teman yang tersebar di berbagai kota. Tentu menyenangkan jika punya teman di setiap kota yang kita datangi.
- Dengan menjadi blogger saya bisa mendapat tambahan uang saku dari menulis review produk atau brand. Juga dari lomba-lomba yang saya ikuti, meski kenyataannya, jujur saja, saya jarang menang lomba.
Untuk
keseluruhan blog, simpel Loading-nya
cepat. Saya suka. Header-nya pun
simpel. Tapi ada yang membingungkan saya. Bukan tulisan “bermain .. terluka ..
tertawa”. Bukan. Tapi gambar perempuan yang sama sekali jauh dari kesan Bugis
di header itu. Sejak dulu saya ingin
bertanya, “Siapa dia?”
Biasanya
gambar header itu bersesuaian dengan
kepribadian empunya blog tapi melihat gambar perempuan itu saya jadi bingung,
apakah ada hubungannya dengan kepribadian seorang Lelaki Bugis? Mudah-mudahan
Lebug mau menjawab pertanyaan saya di kotak komentar di bawah postingan ini. Sekali lagi, “Siapakah
dia?” Dan satu lagi, “Mengapa dia?”
Terakhir,
buat kalian yang mau belajar menulis ala blogger dengan ciri
khas yang kuat (tapi abaikan dulu gambar perempuan
itu J),
belajarlah dari blog Anchu alias Lebug ini. Pelajari bagaimana ia mengolah ide
dan menuturkan isi pikiran dan isi hatinya dengan namanya yang khas. Recommended!
Makassar, 3 April 2015
Share :
Saya juga sebenarnya diam-diam suka mengintip di sana, tetapi "malu" komentar karena saya merasa bukan siapa-siapa...
ReplyDeleteAih Bunda Salfa, jangan terlalu pemalu begitu ^__^
DeleteTerima kasih sudah berkenan menelusuri dan kemudian menuliskan review tentang blog saya.
ReplyDeleteTentang tulisan dengan label 'Bugis' yang hanya 25 entri, jujur saja, alasan saya menyematkan embel - embel Bugis pada blog, kemudian pada semua media sosial yang saya gunakan, adalah wujud keinginan untuk terus belajar tentang Bugis itu sendiri.
Dengan adanya sematan itu, saya berharap untuk terus belajar tentang Bugis yang saya sandang. Sayangnya, setelah sempat vakum, tulisan tentang Bugis justru tidak bertambah..
Mudah2an saya bisa belajar tentang Bugis lebih banyak lagi setelah ini dari kita' .... terima kasih juga :)
DeleteAstaga, ada pale' pertanyaan ta yang belum saya jawab. Soal perempuan itu, bukan siapa-siapa sih kak. Cuma dapat gambar itu dan jatuh suka. Jadilah dia nangkring di header blog :D
DeleteRecomended gan! =))
ReplyDeleteAyo Gan .... meluncur ke blog Lebug :)
Deletemeluncur ke blog lelaki bugis juga ah
ReplyDeleteYuk Mbak
DeleteBerkunjung ke blogna mbak...
ReplyDeleteSilakaaan :))
DeleteSuatu saat, sy akan berselancar di blog lelaki bugis. Thanks mugniar (y) atas rekomendasix
ReplyDeleteMain ah ke blog lelaki bugis yang recommended ini :D
ReplyDeleteSaya juga suka banget sama tulisan yg tentang blogger itu Mak.... ^_^ Kern mak seneng lihat produktifitas ngeblognya ....
ReplyDeleteSenang sekali menelusuri blognya mba Mugniar, bisa banyak belajar dan mencari ilmu disini.
ReplyDeleteagak aneh saat liat gambar, lelaki bugis tapi ada cewenya, haha
ReplyDeletecoba mampir ah ke blognya lelaki bugis...
ReplyDeletemba, saya lbh suka tampilan blog yg skarang :D
Kapan ya blogku direview kayak gini.... hehehe :D *Ngimpi*.... hihi :D
ReplyDeleteLangsung ke TEKAPEH.... makasih mak info dan reviewnya...
*SaHaTaGo (Salam Hangat Tanpa Gosong) pojok Bumi Kayong, Ketapang-Kalimantan Barat
Jadi kepo dengan blognya..
ReplyDeleteJadi kepo nih ama sosok Lelaki Bugis mbak
ReplyDeleteOke mbak, dakuw mau dolan ke rumah Lebug yaaa :)
ReplyDeletesalam..
ReplyDeletesenang rasanya melihat response teman - teman di sini.
terima kasih untuk yang sudah berkunjung ke blog saya..
untuk header, cewek itu bukan siapa2 dan tidak ada kaitan dengan saya atau pun karakter lelakibugis :)
Assalamualaikum bu Mugniar. Tadinya saya mau membaca blognya Lelaki Bugis. Ketika search google, yang keluar paling atas malah tulisan ibu ini. Jadilah saya mampir dulu kemari, pengen ikutan ngerumpiin Lebug. #eehhh
ReplyDeletesaya selalu suka dengan tulisan bu Mugniar. Enak dan renyah dibacanya. Pastilah ya, jam terbang memang gak bisa membohongi..
sukses slalu buat ibu..