Lho, Sama-Sama Gendut Ini!

Sama-Sama Gendut - Hati-hati bila berbicara di dekat anak-anak zaman sekarang. Mama sering kali menasihati Athifah tapi kekritisannya kadang-kadang bisa kebablasan juga. Beberapa waktu yang lalu, Athifah bercerita tentang percakapannya dengan teman-temannya dan gurunya.

“Ma, ibu guru bilang begini sama anak laki-laki yang naik sepeda: ‘He gendut, kenapa taruh di situ sepedamu’!”

Kening Mama berkerut, dalam hati ia berkata: iih kenapa begini caranya guru bicara kepada anak-anak?

Mama masih mendengarkan Athifah melanjutkan ceritanya, “Trus toh, ada temanku bilang begini Ma, ‘Kenapa kita’ bilang begitu, Bu na kita’ juga gendut?’”

Sepersekian detik, batin Mama bermonolog: duh, anak-anak zaman sekarang, berani benar berkata seperti itu kepada gurunya ya ... ck ... ck ... ck, eh tapi bagus juga, biar gurunya tahu tidak bisa asal ngomong wk wk wk.

Cerita Athifah belum selesai. Masih ada kelanjutannya, “Habis itu, saya bilang begini sama guruku, Ma: ‘Bu, kenapa bisa ki’ gendut?’”

Mama tepuk jidat sambil membatin: astagaaah anakku juga sama ceriwisnya dengan anak itu!!

"Trus .. ibu guru bilang apa?"

"Ibu guru bilang, karena banyak ki makannya bede'."

Makassar, 10 Mei 2015

Catatan: 

• Tentu saja setelah itu Mama memberikan penjelasan lagi kepada Athifah untuk menjaga omongannya, bahwa tidak baik berkata seperti itu kepada gurunya (juga orang lain)
• Kita' berarti kata ganti orang kedua (sopan)

Share :