Kompasiana,
salah satu media warga mengadakan acara Nangkring Kompasianer – Jelajah Non Tunai di 5 kota. Acara ini merupakan sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)
yang dicanangkan pada 14 Agustus 2014.
Dalam
siaran persnya, Gubernur BI – Agus D.W. Martowardojo mengatakan, “GNNT
ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen
non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk komunitas atau masyarakat yang
lebih menggunakan non tunai (Less Cash
Society/LCS) khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya.”
Setiap
tahunnya BI mengeluarkan dana sebesar 3 triliun rupiah untuk uang tunai. Uang
sebanyak itu, alangkah bagusnya bila bisa digunakan untuk mencegah inflasi atau
untuk penggunaan lainnya.
Sudah
saatnya, masyarakat Indonesia membiasakan transaksi non tunai. Perlu diketahui kelemahan
transaksi tunai, yaitu: biaya besar, kurang praktis, tidak tercatat. Pusat
Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahkan pernah meminta agar
transaksi tunai dibatasi untuk menghindari praktik korupsi dan penyelewengan
keuangan negara untuk kepentingan politik, baik oleh eksekutif maupun
legislatif.
Sedangkan
manfaat trasaksi non tunai selain praktis dan akses lebih luas, juga transparansi
dan keamanannya lebih bisa direalisasikan.
Salah
satu alat yang digunakan untuk transaksi non tunai adalah kartu kredit. Manfaat kartu kredit
adalah:
- Dana emergency, misalnya: saat butuh tindak kesehatan segera (misalnya melahirkan atau operasi) belum ada dana.
- Dana opportunity: untuk mengambil peluang bisnis atau investasi (yang belum tentu ketika peluang itu datang, kita ada dana untuk mengambilnya).
- Mengumpulkan semua bentuk pengeluaran belanja dalam satu tagihan sehingga waktu yang kita keluarkan dapat lebih efisien. Contoh: adanya fasilitas untuk membayar pengeluaran rutin, seperti tagihan telepon, tagihan listrik, dan tagihan air.
- Ada bank yang memberi servis asuransi kesehatan, perjalanan, pencurian, ataupun kerusakan barang yang dibeli dengan kartu tersebut.
- Manfaat belajar belanja pintar untuk mendapatkan barang dibutuhkan berharga murah dengan adanya penawaran promo dari merek-merek tertentu.
- Menjadikan pemiliknya “terpercaya” untuk mengambil kredit yang lebih besar (jika selalu tepat waktu melunasi hutangnya).
Setiap
bank dan setiap kartu kredit memiliki manfaat yang khas. Salah satu contohnya
adalah kartu kredit Permata. Secara spesifik, manfaat kartu kredit Permata ini adalah: adanya
point rewards, Permata Proteksi, cash
back hingga 10% di berbagai grosir
dan restoran, simple pay 0% 3 bulan, dan bebas iuran tahunan
untuk tahun pertama dan/atau selamanya dengan transaksi ritel tahunan minimal
Rp 18.000.000.
Menariknya,
saat ini sedang ada promo kartu kredit Permata yang cocok sekali bagi mereka yang suka bepergian
dengan pesawat. Promo kartu kredit Permata itu adalah: diskon hingga 35%
untuk tiket Garuda Indonesia! Apakah promo ini berlangsung selamanya? Tidak.
Tanggal berlakunya hanya sampai 15 Oktober.
Tak
semua orang cocok memegang kartu kredit. Selain harus bisa membayar beban
belanja, pemilik kartu kredit sebaiknya mampu menahan dirinya dari sifat
konsumtif.
Pakar
Ekonomi Mikro dan Keluarga ternama, Aidil Akbar memaparkan bahwa salah satu
kerugian memakai kartu kredit adalah membuat pemakainya menjadi konsumtif. "Kalau
pakai kartu kredit belanja dulu baru hutang, walaupun ada poin kredit, tapi
kalau belanjanya nggak terlalu
signifikan dan nggak bisa kontrol,
jangan deh," pria lulusan Business Administrations dari Loyola Marymount
University, Amerika Serikat itu menyarankan kepada pembaca Detik dot com.
Nah, sudah mampu mengendalikan diri? Kalau
sudah, boleh bantu GNNT melalui penggunaan kartu kredit.
Makassar, 11 Juni 2015
Bahan
bacaan:
- http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_165814.aspx
- http://www.kompasiana.com/mugniar/kompasianers-nangkring-di-bi-makassar-jelajah-non-tunai_556b69ac2ab0bd174de40ede
- https://plus.google.com/+KoranJakarta/posts/6RbYC8SE337
- http://destyarochmawati.blogspot.com/2015/03/pengertian-jenis-fungsi-kartu-kredit.html
- http://wolipop.detik.com/read/2013/06/21/111101/2279957/1141/kerugian-dan-keuntungan-pakai-kartu-kredit-saat-belanja
Share :
Kalau bayarnya selalu tepat waktu akan meningkatkan kredibilitas kita sebagai nasabah... lain waktu bila kita pinjaum uang ke bank profile kita bagus tuh gak pernah macet2 pinjamannya...
ReplyDeleteIya ya Mbak Rita .... itu salah satu poinnya. Kepemilikan kartu kredit kan sebenarnya bisa jadi ukuran kemampuan membayar kredit itu ...
DeleteSaya sudah ampun kalau kartu kredit. Pernah punya dan akhirnya jadi terlilit hutang karena tidak bijak menggunakan.
ReplyDeleteKartu kredit sangat membuai, tanpa menggunakan uang sudah bisa bawa pulang barang. Bayar juga bisa minimum 10% dari tagihan.
Tapiii...bunganya bok! Paling tinggi dan paling menjerat. Jadi kalau memang tidak bijak dan tidak bisa menahan diri mending jangan pakai kartu kredit.
Itu dia: bunganya ..... memang benar2 harus hati2 menggunakannya, ya Daeng
Deleteaku si rasanya nggak sanggup pegang kartu kredit, ga bisa nahan diri. jadi cukup suami aja deh yg punya ;)
ReplyDeleteSalah satu keputusan bijak. Mbak hehehe
DeleteSaya pernah pegang kartu kredit mbak. Ternyata saya termasuk orang yg sering menemukan alasan tuk menggeseknya. :(
ReplyDeleteKarena terlihat mudah ya Mbak padahal belakangan baru sadar harus membayar tagihan
DeleteSampai sekarang belum berani punya kartu kredit. Tapi kalau nggesek kartu ATM (debit) sih kadang suka juga waktu belanja gak punya cukup uang cash. Seperti itu termasuk juga transaksi non tunai kan ya? (gak cuma kartu kredit aja?)
ReplyDeleteIya Mak, benar itu juga termasuk transaksi non tunai
DeleteAku pernah transaksi non tunai, ribet juga jika petugasnya salah tekan nominal atau mengesek berulang ulang sehingga terjadi transaksi ganda. Harus nunggu sebulan agar uang itu kembali lagi kerekening bank.
ReplyDeleteOalaah ribet juga kalo kejadiannya gitu ya, Mas
DeleteKak Niar....kangennnnn ^^ (ps. baru sempat ngeblog lagi)
ReplyDeleteSaya ndak punya kartu kredit, tapi kalau transaksi non tunai sering...pakai kartu debit tapi..hehehe.. lebih praktis, biar gak terlalu repot pegang uangnya..
Haaaai lamanya baru ngeblog lagi :))
DeleteApa kabar Sedja? Kapan ke Makassar?
Iyaah itu juga transaksi non tunai. Eh, ada lomba Kompasiana lho padahal (temanya non tunai) tapi DL-nya hari ini ...
Aku belum punya kartu kredit, situasinya belum membutuhkan. kalau buat usaha, oke lah, ya. Tapi mudah2an jangan jadi modus buat jadi kalap belanja. :)
ReplyDeleteSaya juga belum punya Mbak ... haha iya, itu dia yang dijaga jangan sampai kalap :D
DeleteRasanya memang ketika punya tujuan jelas, butuh juga kartu kredit :)
ReplyDeleteIya ya, Vi .. tinggal pintar2-nya kita memanfaatkan saja ya ...
Delete