Seseorang
yang sedang galau mengatakan bahwa ia tak bisa merasai bahagia memasuki bulan
Ramadhan. Padahal ia mengetahui kalau Allah sudah berjanji akan melipatgandakan
semua bentuk kebaikan dalam bulan suci itu.
Apa
pasal?
Karena
kehidupannya tengah dikepung berbagai masalah dari berbagai arah. Semua rasa
tak enak mengungkungnya. Bukan hanya secara jasmani. Rohaniahnya juga mengalami
rasa sakit yang bertubi-tubi.
Belasan
tahun ia justru mengalami ketakutan ketika memasuki bulan Ramadhan karena
berbagai masalah yang mengungkungnya biasanya bertambah besar justru di bulan
suci. Ada masalah yang seolah laten dan permanen mengaduk-aduk dan
merobek-robek segala rasa nyaman yang ia miliki.
Suatu
ketika ia tersungkur. Menangis di hadapan Rabb-Nya.
“Ya
Allah. Betapa ingin saya merasakan kebahagiaan bertemu Ramadhan. Betapa ingin
saya menyambut berbagai hadiah yang Kau janjikan di bulan suci itu. Tapi
kondisi realitas saya menyebabkan saya sehari-hari harus berhadapan dengan
ketidaknyamanan dalam bentuk ketakutan dan rasa tertekan yang tak terkira.
Sudikah Kau menurunkan rasa ridha yang luar biasa padaku, Ya Allah? Sudikah
Engkau, Sang Pencipta ridha, Yang Maha Ridha, mengajarkanku untuk meridhai
segala bentuk ketidaknyamanan dan menjadikannya cambuk untuk berkhidmat
kepada-Mu di bulan suci ini, Ya Allah?”
Sumber gambar: gsalam.net |
Entah
berapa lama ia tersungkur. Air matanya meleleh hingga menjatuhi kakinya. Ada
rasa sesak di dada dan hidungnya hingga bermenit-menit. Mungkin belasan atau
puluhan menit. Tapi di sepanjang waktu itu bersamaan muncul perasaan lega
sedikit demi sedikit. Perasaan lega itu seolah-olah hendak menuntaskan rasa
sesaknya, menggantinya dengan kuncup-kuncup harapan baru.
Ia
merasakan bibirnya mengembang. Ia tahu kuncup-kuncup itu kelak akan mekar. Ia
tahu. Karena ia yakin akan kebesaran Rabb-Nya. Ia mengatakan pada dirinya
sendiri, untuk selalu mengingat janji-janji Allah yang akan menjadi kepastian. Juga
untuk menata hatinya agar bersegera istighfar dan memperbaiki segala hal yang
bisa ia perbaiki dari dalam dirinya. Memang banyak hal yang tak bisa berubah di
luar sana. Atau kalaupun bisa, perubahannya mungkin memakan waktu lama. Tapi ia
tahu, dirinyalah yang paling mungkin berubah.
“Wahai
diri, mari memaknai hidup dengan lebih indah lagi. Berkali-kali kau sudah
merasai jatuh-bangun dalam kehidupanmu dan hanya dengan bantuan-Nya-lah kau
tegak kembali. Berkali-kali sudah kau merasakan kenikmatan mengingat-Nya.
Jangan mau jatuh berkepanjangan. Hanya dirimulah yang bisa berusaha sekuat
tenaga untuk tegak lagi dalam episode ini,” monolog batinnya berusaha
membangkitkan semangatnya.
***
“Setiap kebaikan diberi balasan
sepuluh kali lipat hingga tujuh puluh kali lipat, kecuali puasa. Sesungguhnya
puasa itu bagi-Ku dan Akulah yang membalasnya.”
*hadits qudsi*
“Barang siapa berpuasa Ramadhan
karena iman dan mengharap pahala kepada Allah, maka diampuni dosanya yang telah
lampau.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Tidaklah seorang hamba yang
berpuasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari
neraka sejauh tujuh puluh musim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Semua amalan bani Adam adalah
untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya, dan puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian berpuasa
maka janganlah ia berkata keji dan berteriak-teriak. Jika ada orang yang mencacinya
atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah ia mengatakan, ‘sesungguhnya aku
sedang berpuasa’. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya,
sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada
bau misk. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, ia bergembira ketika
berbuka, dan ia bergembira ketika bertemu dengan rabbnya.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Makassar, 17 Juni 2015
Barangkali ada khilaf yang tak
saya sadari. Mohon kiranya dimaafkan kesalahan saya. Selamat menunaikan ibadah
puasa.
Share :
Saya jg minta maaf ya mbak...
ReplyDeleteSmoga ramadhan berkah
saya juga ya, tolong dimaafkan
ReplyDeletemaaf juga kalau saya ada kesalahan ya mbak. Selamat menjalankan ibadah puasa
ReplyDeletetulisannya menyejukan hati mba, mohon maaf lahir batin ya mba... selamat menjalankan ibadah puasa
ReplyDeleteMaafin lahir batin juga ya mak ...
ReplyDeleteSemoga ibadah kita dimudahkan di 10 hari terakhir ini