Syarat
untuk mengikuti talkshow parenting yang menampilkan Tika Bisono –
seorang psikolog kondang dari Jakarta sebagai nara sumbernya itu sebenarnya tak
berat. Hanya membuka tabungan dan menyetor sejumlah dana. Tak ada yang perlu
dibayar lagi, hanya membuka rekening. “Benefit-nya
kembali kepada Moms,” demikian kata Mas Hilman – contact person dari Tabloid Mom and Kiddie yang menjadi salah satu
sponsor acara ini.
Judul
materi yang diberikan Tika Bisono pada tanggal 13 Juni itu menarik dan
bermanfaat sekali: KOMUNIKASI DAN EDUKASI SEKSUAL UNTUK ANAK DI ERA DIGITAL. Walaupun
demikian, saya sempat ragu, ikut atau tidak. Seorang lelaki – saya duga dari
bank, menghubungi saya via ponsel beberapa kali. Ia meyakinkan saya, akan
membantu urusan buka rekening sehingga saya tak perlu datang ke banknya.
Katanya ia yang akan datang ke rumah saya membawakan formulir pengisian
rekening. Formulirnya saja dulu, uangnya menyusul di lokasi acara. Saya pun berubah pikiran, menjadi lebih mantap hendak ikut talkshow tersebut.
Bukan hanya saya yang dihubungi, beberapa teman yang menyatakan berminat dan mengontak penyelenggara/tabloid Mom and Kiddie ditelepon atau dihubungi dan dimintai alamat untuk didatangi - katanya untuk mempermudah pembukaan rekening. Makanya saya menduga lelaki itu orang bank yang menyelenggarakan acara ini. Btw, acara ini memang ditujukan bank yang bersangkutan untuk para nasabahnya.
Kenapa tidak, pikir saya. Sebenarnya saya tidak perlu membayar apa-apa. Karena rekening bank tetap akan ada di bank itu atas nama saya, dengan sejumlah dana yang saya setorkan. Dana itu tidak akan dikurangi sepeser pun. Lagi pula saya memang sedang mencari bank yang bisa digunakan untuk tempat transferan dana dari akun Skrill, dari upah pekerjaan lepas sebagai mysteri shopper dari sebuah perusahaan yang berpusat di Belgia.
Kenapa tidak, pikir saya. Sebenarnya saya tidak perlu membayar apa-apa. Karena rekening bank tetap akan ada di bank itu atas nama saya, dengan sejumlah dana yang saya setorkan. Dana itu tidak akan dikurangi sepeser pun. Lagi pula saya memang sedang mencari bank yang bisa digunakan untuk tempat transferan dana dari akun Skrill, dari upah pekerjaan lepas sebagai mysteri shopper dari sebuah perusahaan yang berpusat di Belgia.
Selain
itu, peserta talkshow akan
mendapatkan makan siang dan goodie bag.
Ada iming-iming door prize dan aneka
hadiah kerennya, sih tapi saya mengabaikan itu karena selama ini saya jaraaaaang
sekali memenangkan hadiah-hadiah seperti itu hehehe. Daan, yang paling penting
dari semuanya, saya akan menyaksikan Tika Bisono dari dekat. Selama ini hanya
bisa menyaksikannya di layar kaca, kali ini bisa menyimak langsung ia
memberikan materi yang amat saya butuhkan, tentunya merupakan hal yang luar
biasa.
Maka
saya pun memberikan alamat rumah lengkap kepada lelaki yang saya duga orang bank
itu. Lelaki itu berjanji akan mendatangi saya di siang itu tapi ia tak datang.
Keesokan harinya, ia tak datang juga. Apa masalahnya ya, tadinya ia yang
seperti mengejar-ngejar saya. Tapi setelah saya memberikan alamat rumah saya,
lengkap dengan nomor lorong (gang)-nya, dia malah tidak datang-datang.
Hingga
tibalah hari H-nya, tak ada kabar dari lelaki yang saya duga orang bank itu. Ya
sudahlah, saya toh bisa membuka rekening langsung di hotel tempat acara
berlangsung. Karena tak tahu nama ruangannya, saya mengirimi lelaki itu SMS,
menanyakan di ruangan mana tepatnya lokasi acara. Hotel itu besar sekali. Kalau
saya mengetahui nama ruangan yang ditempati acara, saya bisa menghemat waktu
dan tenaga. Saya harus menunggu Athifah usai terima rapor baru bisa berangkat.
Jadi, besar kemungkinannya saya bakal terlambat.
SMS
saya tak dibalas juga oleh lelaki yang saya duga dari bank itu. Waah dia tak
tahu saja, kalau saya seorang blogger. Saya memang bukan calon nasabah
potensial kalau dilihat dari daerah tempat tinggal saya tapi saya punya blog
tempat menyimpan curhat saya. Dan inilah curhat saya, tulisan yang Anda baca
ini. Tulisan ini sebagai pengingat – khususnya bagi saya sendiri, agar dalam
berhubungan dengan orang lain haruslah bersikap bijak. Boleh jadi seseorang
terlihat sepertinya tak menguntungkan bagi kita tapi sebenarnya ia bisa
memberikan kita keberuntungan dalam bentuk lain.
Makassar, 27 Juni 2015
Lha, tulisan tentang talkshow-nya
mana ya? Hahaha ...
Sabar ... tentang talkshow-nya, insya
Allah tayang setelah ini.
Tulisan ini dimaksudkan untuk menjadi
pelajaran, khususnya bagi diri saya sendiri, dalam bersikap kepada orang. Atas
nama etika, saya tak menuliskan nama lelaki itu. Beda halnya kalau ia bersikap
baik, tentu saya akan menuliskan namanya dan bisa saja akan berakibat baik pada
karirnya. Mudah-mudahan bisa diambil manfaat dari tulisan ini.
Share :
Ah, etika... semoga kita tak lupa untuk ber-etika dalam setiap sikap kita ya mbak Niar.
ReplyDeleteSemogaa Mbak Nufus :)
DeleteIya ngga sopan dan beretika ya mba...
ReplyDeleteHmmm
DeleteTp tetep jd talk show kan mbak???
ReplyDeleteMasnya kalo baca ini pasti maluuu
Jadi ikut,koq Jiah hehehe :)
Deleteohh ada yang hubungi qt di' kak...
ReplyDeletesaya gak ada sih
langsung2 saja saya datang hahaha.
btw, suka quote picture nya :)
tidak boleh meremehkan orang.
ditunggu kak postingan ttg talkshownya ^^
Iya, Qiah. Karena kan saya meng-SMS Mas Hilman jadi nomorku sudah ada sama mereka. Ada juga yang dikirimi pesan inbox via FB. Sip, bagian selanjutnya sudah tayang tuh :)
Deletesebuah pelajaran yang insha allah bisa diambil hikmahnya, ya, Mbak. terimakasih sudah berbagi dan tentu saja ini menjadi pengingat diri sendiri juga :)
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir
DeleteMakanya saya penasaran dengan BANKnya itu BANK apa
ReplyDeleteIni masalah personal saja koq Mas Huda, bukan masalah banknya bank apa. Di mana-mana ada koq orang seperti ini :)
DeleteKalo makan di resto cepat saji, pelayannya selalu langsung nyodorin paket hemat gara2 saya kalo milih makanan suka lama. Mungkin dikiranya lagi nyari yg termirah hihihi, padahal saya ada masalah sama selera makan. Jadi kalo milih makanan harus bener2 yg feel-nya dapet. Gak jarang pelayannya melongo waktu akhirnya saya pilih yg harganya lumayan. Kadang2 saya sengajain sih, sebel sering disangka "jelata". XD
ReplyDeleteWuiih pelayan resto itu tak tahu ya kalo Boneka Lilin ini bos penerbitan. Kalo dia tahu, kamu pasti disuguhi daftar menu yang harganya mihil-mihil ;)
DeletePenasaran siapa kah lelaki itu hehehehe.. :) semangat terus ya mak
ReplyDeleteSaya cuma tahu namanya, Mbak. Tapi saya yakin dia akah belajar. Dan yang paling penting, saya juga bisa belajar dan siapa pun yang membaca tulisan ini bisa sama2 belajar dengan saya :D
DeleteHahaha ini yang kita cerita :p saya kebalikannya, dikejar-kejar terus sampai saya risih dan males >.< dan memang si dak sempat hadir ke acaranya
ReplyDeleteHahaha iya Dwi. Yang menghubungi Dwi itu harusnya tahu kalo yang dihubungi itu (Dwi) bumil yang lagi malas terima telepon ya :D
DeleteYah, mudah2an setelah ini, caranya menghadapi orang menjadi lebih baik
Boleh copas quotenya? Hehee itulah hidup ya mbak.... berpelangi...eits tp bkn pelangi yg satu itu : D salm knal mbak
ReplyDeleteSIlakan Mbak hehehe.
DeleteHaha iya ya lagi tren istilah "pelangi"
Yaah ... begitulah hidup. Sebenarnya saya sih sudah biasa mengalami yang seperti ini. Jadi catatan di sini biar kita bisa belajar menjadi lebih baik saja.