Mungkin
banyak orang yang sudah familiar dengan istilah “baby blues syndrome” (BBS). BBS ini dialamai oleh 50 – 80% setelah
melahirkan, terutama setelah melahirkan bayi pertama[1]. Saya termasuk salah
satunya. Saya merasakannya usai melahirakan si sulung Affiq (lahir Juli 2001).
Syukurnya, baby blues syndrome yang
saya rasakan ringan-ringan saja. Perasaan mengharu-biru itu secara tak saya sadari
berhenti begitu saja, seiring berjalannya waktu.
Namun
ada orang-orang yang merasakan yang lebih parah dari itu. BBS-nya meningkat
menjadi Post Partum Depression (PPD).
Rasa mengharu biru yang dirasakannya terus menguat, berkembang menjadi depresi
berlebihan yang sama sekali tak beralasan. Halusinasi menghantui, juga
ketakutan yang berlebihan. Dibunuh atau membunuh!
Sumber: www.popsugar.com |
Salah
seorang kawan saya – Srikandi Blogger 2014: Pungky Febriani Prayitno pernah
mengalaminya. Dia menuliskan sebagian kecil kisahnya di website Kumpulan Emak
Blogger (baca di
sini).
Berikut
saya kutipkan sedikit:
Saya pernah nyaris menghabisi nyawa bayi saya sendiri. Saya pernah hampir membanting bayi merah saya ke lantai. Saya pernah memukul bayi saya dengan guling keras sekali. Saya pernah melakukan percobaan bunuh diri hanya karena mendengar anak saya menangis. Saya pernah ngumpet di kolong kasur karena merasa takut dengan kenyataan, saya adalah seorang ibu. Saya gila? Bukan. Dua tahun lalu saya terserang Post Partum Depression. Serangan sindrom pascamelahirkan yang melanda diri saya, karena saya dan keluarga menyepelekan baby blues. Depresi yang hampir saja membuat saya dan bayi saya kehilangan nyawa. Gangguan kejiwaan yang nyaris mengantar saya ke rumah sakit jiwa.
Seram, ya? Beruntung
Pungky berhasil melewati ujiannya. Suaminya mendukung penuh. Sekarang, dia
menjadi survivor yang ingin
membagikan kisahnya agar ibu-ibu lain bisa memetik hikmah dan belajar dari
pengalamannya.
Pungky,
saya, dan Kumpulan Emak-Emak Blogger menyediakan e-book GRATIS mengenai kisah
lengkap Pungky menghadapi PPD dan bagaimana mengatasinya. Ada pula uraian
psikolog tentang PPD di dalam e-book itu.
Kalau
berminat mendapatkan e-book itu, silakan tinggalkan komentar (alamat e-mail Anda) di bawah postingan ini ya, insya Allah saya
kirimkan ke e-mail Anda. Bisa juga colek saya di Twitter dengan mention @Mugniar, atau di akun-akun saya
yang lainnya. Gratis.
Makassar,
12 Agustus 2015
[1]
http://dokterindonesiaonline.com/2014/08/21/kenali-baby-blues-syndrome-dan-gangguan-jiwa-paska-melahirkan-lainnya/
Share :
dapat pelajaran nih buat bekal nanti kalau udah punya baby :)
ReplyDeleteMoga bermanfaat :)
Deletemau dikirimkan mak, kania.ningsih@yahoo.co.id
ReplyDeleteSIp, sudah kirim ya Mak
Deletemau juga mbak dikirimi filenya
ReplyDeleteAlamat e-mail Mbal Lidya apa?
Deletesaya mau ya Mak..
ReplyDeleteica.jahe94@gmail.com
terima kasih :)
Sudah kirim ya Mbak, semoga bermanfaat :)
DeleteMau juga ya mba .. ke hasma.atikah@gmail.com
ReplyDeleteSudah kirim ya Mbak, semoga bermanfaat :)
Deletesemoga ebooknya bisa bermanfaat mbak.
ReplyDeleteAamiin semoga ...
DeleteMau Mbak. Tolong dikirim ke rizka.psikologi@gmail.com. Makasih
ReplyDeleteSudah kirim ya Mbak, semoga bermanfaat :)
Deletekalau boleh mau jg mbak, windamaki@gmail.com terima kasih banyak ^_^
ReplyDeleteSudah dikirim ya, Mbak. Semoga bermanfaat :)
Deletepernah baca ceritanya di blog... tp yg ini mah ada penjelasan psikolognya yah... mau jg dikirim ya mba... sweet_donath@yahoo.com
ReplyDeletemakasih :)
Sudah dikirim ya, Mbak. Semoga bermanfaat :)
DeleteSaya juga mau ebooknya, kak niar :)
ReplyDeletenurul.athifah@ymail.com
Sudah dikirim ya, Mbak. Semoga bermanfaat :)
Deletemau dong mbak...buat persiapan menjelang melahirkan
ReplyDeletenur.aliah.saparida@gmail.com
terima kasih
Sudah dikirim ya, Mbak. Semoga bermanfaat :)
DeleteMbak, sy mau e-booknya juga ya. Terima kasih sebelumnya :)
ReplyDeleteroyyana.royyana@gmail.com
E-book sudah terkirim yaa. Semoga bermanfaat :)
DeleteEfek perubahan hormon yang berujung ke post partum sindrome ternyata serem juga ya, bun. Aku udah baca tulisannya, jadi lebih aware sama orang yang habis melahirkan. Butuh dorongan semangat dari sekitarnya untuk selalu positif thinking.
ReplyDeleteSeram Ila dan "pintu masuk"-nya adalah baby blues syndrome. Kalau tidak waspada .. waah ... berbahaya sekali
DeleteHalo kak Niaaar.
ReplyDeleteSaya juga dooong. Hahaha..
padepokan.arya@gmail.com
Terimakasih banyaaak
E-book sudah terkirim yaa. Semoga bermanfaat :)
DeleteMba aku mau dunk e book nya.
ReplyDeleteahliahcitra@gmail.com
Penting buat emak-emak soalnya
Sudah terkirim yaa. Semoga bermanfaat
Deletezulfha_girl@yahoo.com
ReplyDeleteSudah terkirim,semoga bermanfaat
DeleteMbk. Saya juga pernah mengalami ppd dan pernah menulis di blog judulnya ''kabut itu bernama postpartum depression''..saya buat grup peduli kesehatan jiwa ibu perinatal indonesia...di sana ada psikolog2 juga..mohn dikirimkan ya mbk ke firmanmanca@gmail.com
ReplyDeleteTerimakash, Yana
Wah, salut sudah melalui "kabut" itu
DeleteE-booknya sudah dikirim yaa, semoga bermanfaat
Sangat bermanfaat, Mbak :)
ReplyDeleteIngin juga ingin belajar lebih banyak lagi, Mbak.
Mohon kirim ke karuniasylvianysambas@gmail.com ya, Mbak.
Semoga menjadi ladang amal. Aamiin.
Sudah kirim ya Mbak. semoga bermanfaat :)
DeleteWah, gayung bersambut nih ceritanya. Saya lagi riset tentang PPD untuk bahan novel. Lagi mutar-mutar cari tambahan referensi eh, ketemu di sini. Tabe', mbak ... kalau boleh saya dikirimi filenya juga ya ... ke email yuriezhafiera08@gmail.com
ReplyDeleteSyukran.
Sudah kirim, Mbak ... maaf telat merespon. Saya baru membaca baik2 komentar ini
DeleteMbak ini bukan cuma buat ibu muda kan? Soalnya saya tertarik membaca, minta tolong dikirimkan ke umi.marfa@gmail.com. Terimakasih mba^^
ReplyDeleteSudah saya kirim ya Mbak. Semoga bermanfaat :)
DeleteHalo Mbak, salam kenal.
ReplyDeletesaya boleh ebooknya juga? Bisa tolong dikirim ke f.a.abidatunillah@gmail.com.
terima kasih sebelumnya ^_^
Sudah saya kirim, ya. Semoga bermanfaat :)
DeleteMb, bs kirim jg ke sy? miniecoshop@gmail. Thx
ReplyDeleteSudah saya kirim, ya. Semoga bermanfaat :)
DeleteEh ternyata tidak bisa terkirim. Apakah ada alamat email lain?
DeleteKalau berkenan...saya boleh minta juga yah? fiska.praditia@gmail.com....thanks a lot....
ReplyDeleteSudah dikirim ya Mas Hermawan. Semoga bermanfaat.
DeleteMasih bisa minta kah? Kalau boleh. Alamat e-mailku rui.akaruicha@gmail.com Bund.
ReplyDeleteMohon maaf, saya baru ingat membalas komentar ini ya Cha. Ebook sudah saya kirimkan. Semoga bermanfaat
DeleteKa, mau minta tolong dikirim ke alamat email: bastianprambudi@gmail.com
ReplyDeleteSudah saya kirim ya Mas Bastian. Semoga bermanfaat.
Delete