Tulisan ini adalah kelanjutan dari dua tulisan sebelumnya (bagian 1, klik di sini. Dan bagian 2, klik di sini)
Pertandingan Puzzle
Selepas
kegiatan-kegiatan di sudut-sudut belajar di Festival Anak Makassar 2015 ini, kuis yang disponsori SPAK (Saya
Perempuan Anti Korupsi) dan beberapa hiburan dari para partisipan
diketengahkan. Hari sudah menjelang sore tetapi wajah-wajah anak-anak dan
anak-anak muda itu masih terlihat ceria. Ada saja canda-tawa di sela-sela
koordinasi antar panitia dan kegiatan para peserta. Tak terlihat gurat lelah di
wajah mereka padahal acara sudah berlangsung sejak berjam-jam sebelumnya.
Persiapannya pun sejak berminggu-minggu atau mungkin berbulan-bulan sebelumnya.
Pertandingan menyusun puzzle |
Acara
berikutnya adalah pertandingan menyusun puzzle.
Athifah dan Afyad mendapatkan giliran di putaran ketiga (terakhir). Athifah dan
Afyad berpasangan, mengerjakan puzzle yang
dibuat khusus oleh panitia. Melihat di antara lawan-lawan mereka ada anak yang
jauh lebih besar, saya pesimis anak-anak saya bisa menang. Kedua anak ini sudah
biasa memainkan puzzle tapi perolehan
waktunya tidak secepat peraih waktu tercepat di dua putaran sebelumnya. Peraih
putaran tercepat sebelumnya, mampu mendapatkan perolehan waktu tak sampai dua
setengah menit adalah anak-anak yang jauh lebih besar. Puzzle dengan 15 pieces itu
terlalu mudah bagi mereka.
Tebakan
saya tepat. Athifah dan Afyad kalah. Mereka menempati urutan buncit. Tak apa,
kemenangan bukan bagian yang paling penting dari sebuah kompetisi. Kekalahan
pun merupakan bagian pentingnya. Supaya anak-anak bisa belajar menerima
kekalahan dengan lapang dada. Toh kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari
dinamika hidup setiap orang. Saya tetap menyemangati mereka menyelesaikan puzzle-nya. Begitu pun dengan kakak-kakak panitia. Syukurnya, kakak-kakak panitia berbaik hati
memberikan hadiah kepada anak-anak saya. Dua jenis puzzle boleh mereka bawa pulang. Betapa senangnya Athifah dan
Afyad. Hingga hari ini, puzzle-puzzle itu
telah berkali-kali mereka mainkan dalam berbagai cara: dengan cara biasa dan
cara tak biasa J.
Dongeng yang Ditunggu-Tunggu
Mendekati
penghujung Festival Anak Makassar, keceriaan masih terlihat. Anak-anak kecil belum terlihat lelah
menunggu dongeng yang dijanjikan sejak tadi. Akhirnya tiba juga yang
dinanti-nanti. Kakp Sitti Nabila naik ke atas panggung, membawakan dongeng
bertema sama dengan tema Festival Anak Makassar 2015: Bangga Menjadi Anak Indonesia.
Dongeng |
Athifah
memperhatikan dengan antusias. Setiap ada pertanyaan, “Siapa yang bisa ...”
atau “Siapa yang mau ...”, ia mengacungkan tangan, berharap ditunjuk. Pada
pertanyaan pertama: “Siapa yang bisa menyanyikan lagu Burung Kakatua?” Kak
Nabila menunjuknya. Bersama seorang anak perempuan yang jauh lebih kecil
daripadanya, Athifah menyanyikan lagu itu di atas panggung. Sayangnya ia tak
mendapatkan hadiah. Pada pertanyaan-pertanyaan berikutnya, ia masih
mengacungkan tangan tetapi tak pernah ditunjuk lagi padahal semua yang menjawab
dengan benar diberikan hadiah. Sekali lagi, tak mengapa. Hadiah bukan yang
terpenting. Yang penting ia belajar untuk berani mengajukan diri dan berani bernyanyi
di depan banyak orang. Athifah cukup terhibur dengan bingkisan yang dibagikan
di penghujung acara. Bingkisan dari Rumah Zakat itu berisi camilan dan susu kotak
J.
***
Dengan
demikian berakhir sudah Festival Anak Makassar 2015. Acara ini sukses. Sukses
telah menghibur semua anak yang hadir di Sao Mari lantai 2. Anak-anak itu
terlihat ceria. Seharia mereka telah bermain dan belajar banyak hal. Saya yakin,
kakak-kakak panitianya pun belajar banyak hal di hari itu. Minimal ada tambahan
wawasan dalam penyelenggaraan event
untuk anak-anak. Bonusnya, semestinya ada penambahan wawasan dalam pengembangan
diri mereka.
Terima
kasih LeMINA dan kakak-kakak panitia. Terima kasih atas suguhan acara yang
keren ini. Dan terima kasih, Athifah dan Afyad boleh bergabung di Festival Anak
Makassar 2015. Insya Allah tahun depan ada lagi, kan?
Makassar, 4 Agustus 2015
*Selesai*
Catatan:
Mohon
maaf kalau ada kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini. Kalau sekiranya ada kekurangan dan kesalahan, mohon dikoreksi.
Acara
ini sudah luar biasa berhasil. Adanya beberapa kekurangan bisa dimaklumi,
mengingat Festival Anak ini baru pertama kali diselenggarakan. Namun, mengingat
di penghujung acara kemarin Pak Rahman Ramlan – salah seorang founder LeMINA menanyakan kesan dan
saran dari para partisipan, saya memberanikan menulis tentang ini:
Sedikit
saran dari saya – orang biasa yang menjadi bagian dari penonton:
Kalau
tahun depan memungkinkan mengadakan Festival Anak Makassar lagi, mohon kiranya
agar memperhatikan detail pembagian kegiatan dengan kategori pesertanya.
Mengingat rentang konsentrasi dan kemampuan tiap tahapan anak tak sama.
Contohnya
seperti pada pertandingan puzzle,
anak usia 5 – 8 tahun kemungkinan besar kalah melawan anak usia 10 – 12 tahun. Ada
baiknya berkonsultasi pada psikolog anak mengenai kategorisasi ini. Sebagai
contoh saja (jangan jadi patokan karena saya bukan ahlinya yaa hehehe), kategorisasi
pesertanya bisa/mungkin berdasarkan:
- Anak-anak yang sudah bisa membaca/belum
- Usia anak: TK/pra sekolah dan usia SD
- Usia SD: 6 – 9 tahun dan 10 – 12 tahun
***
Penyelenggara Festival Anak Makassar:
LeMINA
(Lembaga Mitra Ibu dan Anak):
Website: www.lemina.org
Akun FB Sobat LeMINA: https://www.facebook.com/sobat.lemina?fref=ts
Fan page FB LeMINA: https://www.facebook.com/senyum.anak.indonesia?ref=br_rs
Ada
beberapa tulisan saya tentang LeMINA di blog ini:
- Buah Manis dari Rentetan Proses yang Seperti Kebetulan
- Meneladani
Keuletan Mereka
- Keceriaan Anak-Anak Kampung Pemulung
- Hari Cuci Tangan Pakai Sabun
- Para Pecinta Anak Bangsa
- Peran Media Sosial dalam Aktivitas Komunitas
Partisipan
Festival Anak Makassar:
SSC (Save Street Child) Makassar:
Blog:
http://sscmakassar.blogspot.com
Fan page FB: https://www.facebook.com/pages/Save-Street-CHILD-Makassar/1505419113033550?fref=ts
SIGi (Sahabat Indonesia Berbagi):
Website:
www.sahabatindonesiaberbagi.org
Grup
FB: https://www.facebook.com/groups/sahabatindonesiaberbagi/?fref=ts
Kopsling (Komunitas Pemuda Pemerhati
Sosial dan Lingkungan):
Fan page https://www.facebook.com/pages/KOPSLING-SULAWESI-SELATAN/365424630224805
Lentera Negeri:
Website:
www.lenteranegeri.org
Grup
FB: https://www.facebook.com/groups/558190764240633/?ref=br_rs
Sokola Pesisir:
Blog:
http://sekolahpesisir.wordpress.com
Akun
FB: https://www.facebook.com/pesisir.artshop
Tulisan
saya tentang Sokola Pesisir:
- Blogging for Sharing and Caring - Sekolah Pesisir
- Lebih
Terhubung dengan Masyarakat Sekitar dengan "Connected"
- Memperingati
Hadiknas Bersama Ruma Sokola
KPAJ (Komunitas Pecinta Anak Jalanan)
Makassar:
Website:
http://www.kpajmakassar.org/
Grup
FB: https://www.facebook.com/groups/kapeaje/
Tulisan-tulisan
saya tentang KPAJ di blog ini:
Aeropala Action:
Fan page FB: https://www.facebook.com/aeropalaaction?fref=ts
Kamera
Lubang Jarum Indonesia (KLJI) Makassar
Grup
FB: https://www.facebook.com/groups/kljimakassar/?fref=ts
Saya
Perempuan Anti Korupsi (SPAK)
Fan page FB: https://www.facebook.com/pages/Saya-Perempuan-Antikorupsi-SPAK/909589342392202
Share :
main puzzle kesukaan anak2 juga nih
ReplyDeleteAa dan Ade suka juga ya, Mbak Lidya? :)
Deletemain puzzle dgn cara yg ga biasa itu gmn mba? :D
ReplyDeletepengkategorian peserta memang penting ya mba, agar kemampuannya setara :)
Cara yang tidak biasa itu, puzzle-nya dibalik. Jadi bagian kosongnya yang menghadap ke atas. Atau diganti - kan ada dua nih, dua keping di puzzle yang satu ditukar dengan 2 keping dari puzzle yang lain :))
DeleteDll sbg, masih ada cara2 luar biasa lainnya, Mbak Lia hihihi
DeleteWah senangnya bisa bawa pulang puzzle ya mbak, Athifah dan Afyad bisa mainan terus nih hihiii
ReplyDeleteAsik ya ada festival anak seperti ini, di Semarang kayaknya kok adem ayem aja. Apa mungkin saya yang nggak tahu, karena anak-anak udah besar yaa
Mungkin juga Mbak :D
DeleteKalau di Makassar, swadaya sendiri Mbak. Diselenggarakan oleh sebuah komunitas sosial, dengan dana sendiri sambil menggandeng komunitas2 lain yang sevisi
acaranya keren banget ya mba, moga berlanjut terus rutin diselenggarakan, moga semarang juga punya festival seperti ini...
ReplyDeleteIya Mbak Dedew .... acaranya keren .... aamiin semoga.
Deletewowowo..seru banget, pantesan anak-anak gembira
ReplyDelete