Tulisan ketiga dari Pelatihan Blogger dan Menulis Reportase di Media Sosial yang diselenggarakan oleh BRId (Blogger Reporter Indonesia) bekerja sama dengan PWI (Persatuan Wartawan) Sulawesi Selatan. Baca juga tulisan sebelumnya: Blogger Bisa Menjadi Profesi yang Menjanjikan dan Antara Blogger & Wartawan: Bagaimana Menulis Reportase yang Baik.
Sudah
setahun saya bergabung dengan Blogger Reporter Indonesia (BRId) tapi saya belum
terlalu mengenal komunitas blogger yang usianya sudah 2 tahun ini. Mas Hasmi
memperkenalkan dirinya sebagai founder BRId.
Mbak Ani Berta, bisa disebut sebagai co
founder-nya. BRId didirikan saat Mas Hasmi dan Mbak Ani mendapat banyak
sekali tawaran job review. Lalu
terbetiklah ide untuk mendirikan komunitas blogger lintas platform yang bisa pula menjadi tempat mengalirkan tawaran yang tak
bisa mereka penuhi.
Pak Ismail Asnawi dan Kang Arul |
Adminnya
BRId banyak: Bang Nur Terbit (admin hukum), Mas Syaifuddin Sayuti (admin
jurnalistik), Mas Ahmed (admin database),
Mas Rosid (admin media), Mbak Asri (bendahara), dan Kang Arul (pembina).
Dua
di antara mereka – Kang Arul dan Mas Syaifuddin pernah menjadi jurnalis dan
punya banyak pengalaman dalam dunia jurnalistik. Salah satunya – Bang Nur,
malah masih aktif sebagai wartawan. Makanya terlontar beberapa kali di dalam
forum ini, bahwa wartawan yang menjadi blogger pasti memiliki nilai lebih
dibanding blogger biasa karena dengan back
ground-nya sebagai wartawan, ia lebih tahu bagaimana seluk-beluk cara
mencari berita dibandingkan blogger biasa.
Kang
Arul yang kini berprofesi sebagai dosen menjadi nara sumber berikutnya. Lelaki
yang telah menghasilkan 500-an judul buku ini memberikan motivasi kepada para
peserta yang didominasi wartawan media mainstream.
Kang Arul juga mengatakan bahwa wartawan memiliki tinjauan unik dalam
menuliskan sesuatu.
Bagi
Kang Arul, ngeblog itu ladang amal dan
terapi. Jangan terburu-buru, langsung ingin membuat buku atau dapat
penghasilan. Tulis dulu perlahan-lahan. “Bebaskan diri Anda. Menulis hal-hal
yang ‘remeh’ saja. Karena orang lain suka membaca hal-hal remeh karena menarik
dan unik,” kata Kang Arul.
Mas Hasmi Srondol (berkopiah hitam) |
Seperti
juga Mas Hasmi yang menyarankan wakil dari Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan yang hadir pada pelatihan ini untuk mengajak blogger bekerja sama, Kang
Arul juga mengatakan hal yang senada. “Jangan jauhi media sosial. Perda
misalnya, bisa disosialisasikan melalui medsos atau blog,” kata Kang Arul. Sayangnya saya tidak bawa kartu nama (gaya,
belum punya saja bilang tidak bawa wkwkwk). Kalau ada kartu nama kan bisa
langsung menyodorkannya kepada wakil dari Pemda Sul Sel yang ternyata dari
bagian Humas itu.
“Daripada
bikin iklan di televisi yang bisa puluhan juta, ngundang blogger sekarang lebih murah untuk perusahaan. Beberapa
perusahaan sudah menyediakan anggaran sendiri untuk blogger campaign,” imbuh Kang Arul.
Kata
Kang Arul, ngeblog itu berproses dan (sebuah) misteri. Ia tak pernah bermimpi
blog bisa menghasilkan uang seperti sekarang. Nah, kalau sudah berproses,
tentunya tulisan-tulisan yang sudah terkumpul sangat mungkin untuk bisa
menghasilkan. Bagi para wartawan, Kang Arul menyarankan untuk menulis kembali (rewrite)
berdasarkan bahan-bahan yang pernah dituliskannya, dengan cara yang berbeda.
Yeaay Nurfaisyah dapat hadiah kuis |
Selain
itu, Kang Arul berpesan supaya jangan penah bosan ikut lomba. Yup, sebagai penyuka lomba, saya setuju.
Sering-sering ikut lomba itu ibaratnya mengasah kemampuan menulis dan
kreativitas. Dan ... semakin banyak ikut lomba, yang mengakibatkan diri semakin
sering kalah, juga makin menguatkan mental sehingga tidak mudah down saat menerima kekalahan (bukan
kegagalan) berikutnya.
Sore
itu, acara ditutup dengan pemberian hadiah live
tweet kepada mereka yang dipilih oleh para admin BRId. Bisa ditebak, yang
dapat semuanya blogger – blogger Makassar dan blogger Maros. Tahulah, blogger
memang familiar dengan media sosial J.
Terima
kasih para admin BRId, sudah berkenan mengunjungi Makassar dan memberikan
motivasi ngeblog yang luar biasa. Jadi makin semangat ngeblog, nih ...
Makassar, 16 September 2015
Selesai
Share :
Terima kasih postinganya mba..bermanfaat sekali buat saya... saya akan menikmati proses ini :-)
ReplyDeleteIya bener mak, mie aja ga instant, apalagi ngeblog ya.
ReplyDeleteSemua butuh proses :)
saya setuju mbak... dari pada mahal2 promosi pake televisi, manfaatkan saja para blogger. hehehe
ReplyDeletesetuju, aq jg nulis hal yg remeh mak, menghaluskan daging tanpa mesin, ee siapa sangka kalau tu tulisan masuk chart ampuh google,
ReplyDeletetengkiu udh brbagi ilmu kece begini mak niar..sukses bwt dikau yak amin
iya bener...semoga kita jadi blogger yang terus berkarya dan pantang menyerahhhh
ReplyDeleteIya, sepakat, bun. Nulis dengan gaya unik bisa bikin tulisan jadi lebih bagus. Dan buat menghasilkan tulisan bagus memang butuh proses.
ReplyDeleteSemua butuh proses, begitupun dalam ngeblog. Nggak bisa terburu- buru bisa menghasilkan.
ReplyDeleteiya nih mbak, udah banyak lomba blog yang diikuti, makin banyak rekor kalahnya, pernah kepikiran untuk berhenti ngelomba en konsen di nulis buku aja, tapi kadang tergoda juga, hehe
ReplyDeletesepakat nih, nulis sesuatu yang unik dan bernilai remeh temeh kadang jauh lebih efektif buat masuk seo di google
ReplyDeleteBenerrrr jd tersentil, kadang ku buru2 pengen nulis yg menghasilkan uang...pdhl klo curhat dari hati lebih byk yg ngeklik hihiiii
ReplyDeleteSetuju, tentu beda kualitasnya antara tulisan sekarang dg tulisan pertama dulu. Semua itu karena proses. :)
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terpuaskan sudah rasa ingin tahu ini. Saya memang berniat punya bukua, jauh sebelum ngeblog. Kalau gini sah, apa enggak, Mbak Mugniar? Hehe.
ReplyDeleteKalau blogger-blogger sekarang umumnya langsung fokus pada hasil (duit) karena sudah mengetahui ngeblog bisa dapat duit. Saya sendiri ngeblog sejak 2008, saat pun masih belajar. meski sudah ada kerjasama dari sebuah perusahaan dalam jangka panjang, tetapi saya masih ingin menjadi real blogger yang tidak sekedar memberikan artikel bayaran, tetapi juga bermanfaat untuk para reader saya. Thanks tulisannya pak, sangat memotivasi saya :)
ReplyDeleteSetuju sekali klo semua perluproses. . Agar dapat hasil maksimal.
ReplyDeleteWah, keren nih
ReplyDeleteIya. Konten harus berisi info yang menarik bagi pembaca yah. Masalah hasil bisa datang sendiri nantinya.
Awali dengan menulis yang mudah. Itu yang saya lakukan
Saya setuju dengan pendapat Kang Arul soal sering-sering ikut lomba. Selain bisa mengasah kreativitas dan kemampuan juga menambah pertemanan di dunia blogger
ReplyDeletehmm,, sabar memang jadi kuncinya ya bunda :)
ReplyDeletesaya suka dengan statement KAng Arul dalam awal menulis dijadikan sebagai pemicu untuk beramal dan sekaligus terapi hati *jujursudahmerasakan :D
ReplyDeletemakasi mba postingnya bermanfaat. semoga aku gak kapok ikutan lomba. walau belum pernah menang.
ReplyDeletesalam kenal
Yup, bener banget, mesti berproses.
ReplyDeleteMenulis, secara umum, memang begitu. Semakin banyak berlatih, semakin bagus hasilnya
Setuju banget mas, kalau lagi ikut lomba blog jadi rajin "check-up" tulisan dan seo blog saya, hehehe... hitung-hitung belajar dan latihan.
ReplyDelete