Kumpul Blogger di Gathering Komunitas Blogger Anging Mammiri

Acara kumpul-kumpul komunitas blogger Anging Mammiri (AM) kali ini berbeda. Bukan hanya karena berbeda nama – yang dulu biasanya disebut dengan “tudang sipulung”, sekarang diistilahkan dengan “gathering”, melainkan karena kali ini saya jadi salah satu nara sumbernya, bersama dengan Daeng Ipul – salat seorang blogger senior di kota ini.

Sempat minder juga soalnya sewaktu saya mulai serius ngeblog (kembali), Daeng Ipul ini sudah mantap sekali jadi blogger. Saya dulu suka intip-intip blognya. Tapi, ya ... siapa tahu saja saya bisa sharing hal bermanfaat, kenapa tidak. Maka saya memenuhi tawaran Nunu – sang ketua baru komunitas blogger Anging Mammiri. Lalu ke sanalah saya, di Kedai Pojok (KePo) Adhyaksa, di jalan Adhyaksa Makassar, pada tanggal 23 Januari lalu.

Wajah-wajah baru

Cuaca hari itu amat mendukung, tak hujan seperti sehari sebelumnya. Pak suami mengkondisikan waktunya sehingga saya bisa keluar rumah dan beliau menjaga anak-anak. Saya tiba menjelang pukul 14, sebelum acara dimulai. Acara gathering dijadwalkan mulai pukul 14.00.

KePo sudah ramai saat saya tiba. Saya memerhatikan wajah-wajah pengunjung kafe itu. Tak ada yang saya kenali. Hm, atau saya saja yang belum mengenali mereka. Mungkin saja mereka anggota AM yang belum pernah saya temui. Tak berapa lama, Nunu (nama lengkapnya Nur Al Marwah Asrul) tiba di KePo. Fiyuh, syukurlah. Saya tak perlu salah tingkah lama-lama. Berada di antara orang asing sungguh tak nyaman rasanya.

Kami ngobrol ringan sembari berjalan menuju meja paling pojok kanan. Seseorang yang duduk di dekat meja sudut itu menegur saya. Aih, rupanya Bang Nur Terbit yang duduk di situ. Saya nyaris tak mengenalinya. Bang Nur yang berdomisili di Jakarta ini sedang berada di Makassar dan menyempatkan hadir di gathering AM.

Ada yang diskusi, ada yang sibuk dengan gadget (sebelum gathering 
berlangsung)

Saat gathering berlangsung. Sumber foto: Pak Hariyanto

Acara dimulai kira-kira pukul 15. Daeng Ipul menceritakan sedikit tentang sejarah blogging dan Anging Mammiri. Daeng Ipul juga memperkenalkan Nunu sebagai ketua baru AM. Usai Nunu menyampaikan sepatah katanya, Daeng Ipul mempersilakan saya sharing materi Why Blogging.

Sharing saya pada intinya adalah ingin mengatakan bahwa dalam melakukan sesuatu, kita butuh alasan dan manfaat untuk menghadirkan motivasi. Begitu pun dalam dunia blogging. Alasan yang diramu dengan manfaat bisa menjadi kekuatan motivasi besar di dalam diri sehingga tak ada alasan lagi untuk meninggalkan apa yang tengah dilakukan. Pada awalnya, berangkat dengan sedikit alasan untuk menekuni blogging, saya kemudian menemukan 17 manfaat yang membuat saya makin jatuh cinta dengan dunia blogging. Sampai-sampai saya merasa tidak akan resign dari dunia blogging (semoga Allah memberi berkah-Nya, aamiin).

Berikutnya, Daeng Ipul sharing mengenai Masa Depan Blogging. Sejak tahun 2012, Daeng Ipul resign dari pekerjaannya di sebuah perusahaan dan memilih menjadi blogger full time. Kini Daeng Ipul menerima tawaran-tawaran pekerjaan yang ada hubungannya dengan dunia menulis/blogging.

Keseruan gathering komunitas blogger Anging Mammiri
Sumber foto: Bang Nur Terbit

Banyak wajah baru, bahkan ada dari kalang jurnalis

Daeng Ipul menceritakan sejarah perkembangan blogger. Saat popularitas komunitas blogger menurun pada tahun 2010, muncul Twitter. Dalam dunia digital advertising, buzzer Twitter laris-manis. Ketika tarif buzzer makin naik, blogger mulai bertumbuh kembali. Brand/perusahaan pun melirik blogger untuk beriklan karena tarif sebagian buzzer Twitter dianggap tak masuk akal (saking besarnya). Selain itu, konten di blog bertahan lama ketimbang tweet yang hanya sekali waktu.

Masa depan blogging di Makassar, untuk dijadikan sumber penghasilan bisa dikatakan akan cerah apalagi buat blogger yang memiliki kekhususan tertentu, seperti food blogger, techo blogger, atau fashion blogger. Soalnya Makassar nyaris tidak punya blogger dengan kekhususan tersebut. Peluang besar, lho buat yang mau mengkhususkan diri.

Namun Daeng Ipul berpesan: “Jangan mulai ngeblog dengan harapan dapat uang. Ngebloglah karena memang mau ngeblog.” Saya setuju. Baru-baru ini saya juga menuliskan status Facebook serupa – ngebloglah karena ngeblog itu menyenangkan dan bermanfaat. Mengapa? Sebab kalau hanya mengharapkan akan mendapatkan penghasilan, kelak jika dihadapkan pada masalah tidak turunnya rezeki melalui blog, kita bisa stres sendiri.

Percayalah, blogger-blogger keren yang sekarang kita lihat ketiban job review terus itu bisa bertahan karena mereka ngeblog dengan senang hati, entah itu ada atau tidaknya hasil berupa materi atau ketenaran. Di gathering komunitas blogger Anging Mammiri itu saya menyampaikan pula bahwa kalau ingin memantapkan diri di dunia blogging, bermimpilah, berkomitmenlah, dan konsistenlah!

Makassar, 31 Januari 2016

Share :