Dulu,
rasanya mustahil tulisan saya bisa dimuat di media cetak. Namun seiring
berjalannya waktu, menulis di media menjadi salah satu tantangan yang ingin
saya penuhi. Tak dinyana, melalui proses pembelajaran akhirnya bisa juga. Dua buah
resensi (baru dua) tembus Koran Jakarta, dua tulisan dimuat di Majalah Potret
yang terbit di Aceh, lima tulisan opini dimuat di Harian Fajar, dan akhir-akhir
ini saya lagi suka mengirim tulisan ke Harian Amanah. Di Harian Amanah (koran islami yang baru terbit di Makassar), saya
menyasar rubrik Mimbar Kita. Sejak bulan Oktober 2015, ada 8 tulisan saya yang
dimuat.
Kedelapan
judul tulisan itu adalah:
- Saatnya Hijrah Bagi Pelaku Kejahatan Anak (17 Oktober 2015).
- Ketika Kekerasan Anak Terhadap Anak Terjadi (20 Oktober 2015).
- Suap ... Oh Suap (24 Oktober 2015).
- Merasa Sebagai Penderita Terhebat (6 November 2015).
- Siapapun Bisa Hidup Zuhud, (11 November 2015).
- Setiap Ibu Berhak Bahagia (22 Desember 2015).
- Siapkah Jika Anak Termotivasi Lagu Dewasa? (9 Januari 2016).
- Ajari Melihat Permasalahan dari Berbagai Sisi (9 Februari 2016).
Dimuat 9 Februari 2016. Foto dari: Kak Arniyati Saleh |
Senangkah
saya? Alhamdulillah, iya. Apakah karena honor? Tidak juga. Tidak semuanya
mendapatkan honor. Saya sudah merasakan mendapatkan honor dari Koran Jakarta,
Majalah Potret, dan Harian Fajar (yang terakhir itu masih ada satu tulisan saya
yang belum terbayarkan honornya, nagihnya susah euy).
Khusus
rubrik Mimbar Kita Harian Amanah, tidak ada honor sama sekali tapi saya tetap senang
kalau tulisan saya dimuat. Mengapa? Well,
segala sesuatunya tak bisa diukur dengan uang, kan? Ada 7 alasan mengapa
saya mengirimkan tulisan untuk rubrik Mimbar Kita:
- Salah satu cara menebar kebaikan. Dengan menulis di media, tulisan saya bisa tersebar kepada orang-orang yang tidak pernah mengakses blog saya. Siapa tahu ide sederhana dari saya bisa bermanfaat juga buat orang lain, kan? Insya Allah, satu kebaikan akan mendatangkan kebaikan pula dari Yang Maha Kuasa. Saya meyakini itu.
- Tulisannya pendek saja, 200 – 300 kata. Tidak susah menulisnya, dibanding menulis artikel opini yang minimal jumlah katanya sebanyak 700. Kalau ide sudah terkumpul, dalam tempo 10 menit tulisan siap dikirim.
- Berpeluang bagi siapa saja, tidak peduli jenis kelamin dan kedudukan/profesinya apa.
- Topiknya bisa apa saja asalkan bernuansa islami. Namun demikian, sesekali ada juga topik umum dimuat.
- Menambah daftar di portofolio.
- Menambah pengalaman/jam terbang menulis. Hal ini penting untuk terus mengasah kemampuan menulis saya.
- Peluang bagi blog saya untuk kedatangan pengunjung baru karena saya menghendaki di bawah nama saya tertulis identitas saya sebagai blogger dan alamat blog saya.
Makassar, 12 Februari 2016
Share :
makasih mbak telah mau berbagi info ciamik ini
ReplyDeleteWah wah, mantap sekali ibu mugniar..idola saya nambah satu lagi nih..harus banyak belajar dari ibu untuk coret2 di dinding blog personal saya..salut buat ibu, bangga dengan profesi sebagai blogger.. Salam blogger ibuuu..!!!
ReplyDeletewah, semangat sekali kak niar. aku sudah lama tidak menulis opini di media :(
ReplyDeleteWah, banyaknyaaa...
ReplyDeleteIya, Banyak media sekarang yang ga ngasih honor yah. Tapi, sanggup memotivasi untuk menebar kebaikan dalam menulis.
honor nggak jadi soal..yang penting hobby nulis tersalurkan...
ReplyDeletekeep happy blogging always..salam dari banjarbaru - makassar :-)
Salam kenal ya Kakak... Wah keren nih tulisannya bisa masuk ke media cetak, nulis offline dan online donk jadinya. Btw, ma kasih buat share infonya ya. Mau coba masukin tulisan juga ah. :-)
ReplyDeleteWah, Mak Niar keren. Produktif banget nulis di media cetak. Resolusiku tahun ini juga mau banyak nulis di media. Tapi kok ya belum mulai aja. Heheheehe... semoga postingan Mak Niar ini bikin aku semangat. Tfs, Mak: )
ReplyDeleteSemangat Mba..mudah2an tulisan berikutnya dimuat lagi di media.. Aku dah lama gak nulis di media.. aku mudah down kalo tulisan yg dikirim gak dimuat.. Kini pengen nulis lagi dgn spesialisasi cerita anak..
ReplyDeletewooo mantap, Mbak
ReplyDeleteselamat karena produktif sekaliii
Ada yang lebih dari sekedar uang. Iya banget Mbak. ^^
ReplyDelete