“Ma,
kalau sama mertuanya Tante Mirna, Mama panggil apa?” Athifah merasa perlu
mengusut bagaimana cara menyapa keluarga, termasuk mertua dari tantenya.
Dulu,
entah berapa tahun yang lalu, pertanyaan seputar mertua adalah, “Papa panggil
apa sama Oma?”, atau “Mama panggil apa sama Nenek?” atau “Apa itu mertua?”
“Bapak
dan Ibu,” jawab Mama pendek.
“Kenapa?
Mertuanya Tante Mirna apanya Mamakah?”
“Dipanggil
‘bapak’ dan ‘ibu’ karena bukan siapa-siapanya Mama.”
“Kalau
Tante Mirna, panggil apa sama mertuanya Mama?”
“Panggil
‘ibu’.”
“Kalau
saya, nanti panggil apa sama mertuanya Afyad (adik Athifah yang baru berusia 6 tahun)?”
“Panggil
‘bapak’ atau ‘ibu’.”
“Kalau
Afyad, nanti panggil apa sama mertuaku?”
“Ya
panggil ‘bapak’ atau ‘ibu’, dong, Nak.”
Mama spontan
tertawa, baginya pertanyaan putri mungilnya itu lucu.
“Saya
tidak tahu, Ma,” Athifah menekankan maksud ia bertanya.
Oops, iya ya. Maaf. Mama berhenti tertawa dan kembali
memasang wajah serius. Mama sadar kalau putri 9 tahunnya lagi bertanya karena ingin
tahu dan merupakan kewajiban Mama untuk memberikannya jawaban yang
sejelas-jelasnya.
“Kalau
mertuanya Afyad ya kamu panggil ‘ibu’ dan ‘bapak’ karena mertuanya Afyad bukan siapa-siapamu. Hanya orang yang ada
hubungan pernikahan saja.”
Hm barangkali nanti masih ada
pertanyaan lagi tentang MERTUA
Makassar, 16 Maret 2016
Baca juga:
Share :
ahihihii....pertanyaan anak-anak memang seringkali sangat mendasar dan dalem ya kak, suka bikin bingung orang jaman dulu (baca: tuwa)
ReplyDelete"Ma, kalau aku nanti sudah jadi mertua, gimana caranya supaya aku jadi mertua yang disayang menantu, Ma?"
ReplyDeletehehehe ... Athifah udah mulai bingung :D
ReplyDeleteyang penting jangan panggil Bro atau Sist ya Athifah..
ReplyDeleteKalau saya, setelah punya anak, manggil mertua "Oma", mbahasain ke anak2 sih hehehe
ReplyDeleteAnak2 jaman sekarang pertanyaannya suka bikin saya yang otaknya selow mikir kelamaan ya. Meski jawabannya simpe kudunya, tapi ya gimana ya...
ReplyDeleteANak2 pertanyaannya adaaa aja ya mbaak hihi, kadang bikin bingung yang harus ngejawab hihihi
ReplyDeletehaha hal-hal simpel yang kadang terlupakan
ReplyDeletekalau di daerahku sih biasanya tetep ibu bapak hehe
ReplyDeleteJadi sekarang Athifah sudah mengerti ya? Sudah menyiapkan panggilan untuk para mertua di masa mendatang ^^
ReplyDeleteHahaha... athifah... athifah...
ReplyDeletelucu banget.... anak-anak..kadang spontan ..tapi itu semua karena mereka ingin tahu... itu namanya anak pinter..
ReplyDeleteGimana kalo kek Hawna.. sistem pemanggilan saudara di jawa dan sumatra beda banget..aku aja gak ngerti ngerti.hahaha
ReplyDeletePangil saya pakdhe aja..simpel
ReplyDeleteAthiifah kamu kok lucu banget sih ^_^
ReplyDeleteIni apa diajarkan pake kata'saya' untuk memanggil diri? bukan nama?
Kalau di Sumatera ada panggilan khusus, seperti Uwak, Atin atau Makwo hihii
ReplyDeleteathifah lucu yah mbak niar, sulit emang anak2 penasarannya suka tinggi
ReplyDeletebtw ternyata kita satu kelompok arisan hehehe...
Aku manggil mertua mbakku ya kaya mbakku manggil beliau. Misal mae atau emak hihihi
ReplyDelete