Saya
terlambat datang ke acara Roadblog Makassar (bagian dari Roadblog 10 Cities, organized
by Excite Indonesia) pada tanggal 30 April lalu. Biasa, urusan rumah tangga tak
bisa saya selesaikan cepat-cepat di pagi itu. Mamak blogger tanpa ART ya
seperti saya ini, harus menyelesaikan urusan RT dulu sebelum berangkat ke
sebuah acara.
Saat
saya tiba, materi kedua sudah hampir selesai. Saat itu pemateri kedua, Pak Nuril Islamiah dari Pegadaian sedang mempresentasikan tentang investasi
emas di Pegadaian. Fiyuh, syukurlah, tidak terlalu terlambat. Saya hanya
melewatkan satu materi yang dibawakan oleh Pak Dian Sinaga
dari Traveloka. Besyukur saya masih mendapatkan tempat duduk kosong.
Tentang Sensor
Mandiri
Tak
lama kemudian Pak Dr. Mukhlis
Paeni dari LSF
(Lembaga Sensor Film) membawakan presentasinya. Pak Mukhlis mengharapkan para
blogger memiliki kreativitas dalam menulis, terutama dalam mendorong konten
kreatif untuk sinetron televisi atau film Indonesia. Dari blogger, diharapkan
muncul konten-konten yang menjunjung kearifan lokal apalagi Indonesia –
khususnya Sulawesi Selatan merupakan “tambang deposit” penceritaan.
Hm,
boleh juga. Cuma, blogger kan kebanyakan bukan penulis fiksi atau penulis script kan, ya. Blogger sekarang lebih
kepada citizen journalist sementara
menulis naskah film atau sinetron, atau naskah acara televisi itu ada
“genre”-nya sendiri. Mereka disebut sebagai “penulis naskah” atau “penulis script” dan mereka belajar khusus untuk
itu. Tapi tidak salah juga, sih kalau ada teman-teman blogger mau belajar
khusus untuk itu. Kalau saya, sih mengiranya, blogger bisa berperan dalam
mendorong “sensor mandiri”, misalnya melalui review acara-acara televisi/film.
Namun
demikian, ada baiknya saya kutip beberapa hal yang disampaikan Pak Mukhlis
untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi kita, sebagai berikut:
- Kreativitas ada batasnya, bukannya tanpa batas. Kru film/sinetron seharusnya merupakan orang-orang yang punya nilai-nilai.
- Jangan melawan globalisasi. Berdamailah dan jadikan media sebagai wadah untuk melampiaskan kreativitas untuk memperkenalkan budaya kita.
- Hadapi “serangan” negara lain melalui soft war, seperti melalui film. Pak Mukhlis menyebutkan contoh film Upin-Ipin yang telah sukses melakukan “rekayasa budaya dalam politik kebudayaan”, khususnya dalam menanamkan pemahaman mengenai pluralnya warga Malaysia.
- Fungsi perfilman berdasarkan UU No. 33/2009 tentang perfilman: budaya, pendidikan, hiburan, informasi, pendorong karya kreatif, dan ekonomi.
- Aspek penyensoran: keagamaan, ideologi dan politik, sosial budaya, dan ketertiban umum.
- Konten film yang dilarang, berdasarkan UU No. 33/2009 tentang perfilman adalah pornografi, provokasi, SARA, kekerasan, judi, dan narkoba.
- Lakukan sensor sendiri, mana-mana yang layak ditonton dan mana yang tidak. Bisa jadi nanti tidak perlu ada LSF lagi kalau rakyat bisa menyensor sendiri tontonannya.
Tahun
ini Lembaga Sensor Film akan buka 10 cabang LSF di daerah. Tiap daerah itu
diharapkan bisa memilah sendiri tayangan yang layak tayang di daerahnya. Sensor
sebenarnya tak bisa diseragamkan karena apa yang layak tayang di Manado,
misalnya belum tentu layak tayang di Makassar.
Genflix
Mbak Sylvia dari Genflix memaparkan tentang aplikasi Genflix. Mellui
Genflix, kita bisa menonton tayangan video
streaming, misalnya film dan pertandingan olah raga. Genflix ini launching tahun 2013. Sekarang registered users-nya sudah berjumlah
kurang lebih 700.000 orang. Gratis atau berbayar? Ada yang gratis dan ada pula
yang berbayar.
Genflix
bisa diakses dengan jaringan internet apapun. Kita bisa nonton kapan pun, di
mana pun selama ada akses internet. Paket berlangganannya terjangkau. Metode
pembayarannya mudah, bisa potong pulsa, bisa pula top up di 7 – 11, Alfa Mart, dan kantor pos.
Membuat Konten
Blog yang Bagus
Daeng Ipul, blogger senior Makassar membawakan
materi berikutnya. Menurut Daeng Ipul, konten adalah magnet utama pengunjung
blog datang ke blog kita. Tentunya konten yang positif. Yang bagaimana itu
konten yang positif? Yang begini:
- Informatif.
- Memperluas wawasan.
- Memberi pengetahuan baru.
- Tidak menyerang atau menjelek-jelekkan pihak lain.
- Jujur.
Bagaimana
membuat konten positif? Begini caranya:
- Menentukan gaya (gaya menulis, lho yaa, bukan gaya berpakaian) dan tema.
- Lakukan riset sederhana agar konten berkualitas.
- Pahami dasar penulisan EYD (tahu, kan apa itu EYD?)
- Pelajari trend.
- Kreatif. Menuliskan dengan sudut pandang berbeda dari orang lain.
- Konsisten.
Daeng
Ipul menutup pemaparannya dengan kiat 3P ini:
- Perbanyak bacaan.
- Perluas jaringan.
- Patuhi etika.
Ada Apa dengan
SEO?
Materi
tentang SEO ini dibawakan oleh Ahmad Maulana Agung (Ahmad
MA) alias
Made, alias Ucup. Ada satu lagi namanya yang tidak ditampilkan di slide presentasinya: La Bolong. Blogger
satu ini punya banyak nama sampai-sampai kalau saya mau mention di Twitter, saya tidak tahu harus mention yang mana.
Perkembangan internet dan mobile Indonesia 2016. Sumber: presentasi Made |
Kenapa optimasi SEO?
Karena
proses alami (natural) mekan waktu lama. Optimasi memperpendek waktu (untuk
bisa dikenal baik oleh Google, kira-kira begitu maksudnya).
Bagaimana supaya sukses dalam
menerapkan SEO?
- Buat blog.
- Optimasi on page.
- Optimasi off page.
- Gol: rank.
- Semakin banya di-share semakin bermanfaat, Google suka.
- Proses search engine untuk blog makan waktu 2 – 3 bulan.
- SEO adalah investasi. Blog butuh dikenali di search engine, kalau hanya melalui media sosial hanya “numpang lewat”.
Algoritma Google dari waktu ke waktu:
- Google Panda. Memperhitungkan qulity content, yang copas bakal dihambat.
- Google Penguin. Komentar-komentar spam dihambat.
- Google Hummingbird. Menjawab pertanyaan dengan baik (informasi personal, 2016).
- Google Authoritativeness & Trustworthness.
Materi
SEO masih berupa hal yang sulit buat saya. Namun masih mendinganlah, masih bisa
mengerti 50 persennya, itu pun masih secara umum. Mungkin karena pemahaman
terbuka sedikit demi sedikit setiap memelototi tentang SEO. Tapi bukan berarti
lantas saya makin jago, lho ya. Saya merasa seperti mencoba melihat keseluruhan
gunung es. Makin terlihat sedikit demi sedikit, tapi yang di dasar lautnya
belum kelihatan. Dan kayaknya lapisan gunung esnya yang di bawah laut teramat
sangat tebal. Fiyuh.
Oke, mari
kita lanjutkan beberapa poin tentang SEO:
Faktor
SEO di antaranya: analisa kata kunci (bisa gunakan Google Planner, Google
Trend), konten, social signal (share, like, comment, Google Plus,
Facebook. Twitter), link wheel, dan
analisis/audit SEO (dengan Google Analytics atau Google Webmaster).
- Untuk konten blog perhatikan: judul, isi artikel 500 – 1000 kata, jangan lupa riset kata kunci, tentukan kata kunci (utama dan turunan), internal back link (saling link tulisan blog).
- Jangan perbanyak kategori (label) dan tag untuk menghindari spamming keyword.
*Lap
keringat*
Saya menuliskan hal ini sampai
keringatan, lho.
Saat
sesi tanya jawab, saya bertanya kepada Made bagaimana sarannya mengenai
penerapan SEO terhadap personal blog.
Nara sumber sumber ini memberikan jawaban yang membuat saya menarik napas lega:
“Sebaiknya SEO diterapkan oleh blog bisnis. Untuk personal blog, lebih baik natural.”
Benarkah?
Makassar, 17 Mei 2016
Share :
Serunya tawwa ^_^
ReplyDeleteLombok kemarin gak kebagian acara roadblog nih heheheh..
Kayaknya mesti nambah jumah blogger dulu, Mama Sedja, biar didatangi roadblog :D
Deletesaya malah enggak bisa ikutan waktu di Aceh mbak, soalnya jauh dari tempat tinggal sekarang
ReplyDeleteWaaah sayang, ya Liza.
DeleteBerdasarkan pengumuman terkait EYD saat ini sudah berganti nama menjadi EBI, Ejaan Bahasa Indonesia. Dan, memang benar, pembelajaran EBI ini harus langsung dipraktekkan ya Mbak. Karena pengalaman saya, belajar hanya berdasarkan teori tanpa praktek tidak menghasilkan apa-apa.
ReplyDeleteTerima kasih share tulisannya mba
Baru tahu istilah EBI hihi. Daeng Ipul perlu tahu, nih. Waktu baca kemarin, sempat bertanya2 juga, jangan2 sekarang beda istilahnya. Terima kasih ya, infonya :)
DeleteNice info mbak. Materinya menarik banget.
ReplyDeleteIya, menarik. Terima kash ya sudah membaca
DeleteAku nggak ikutaan, hiks. Susahnya meluluhkan hati suami. Padahal kan bisa sekalian liburan *maunya* :D
ReplyDelete