Perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi (TIK, atau biasa pula disebut IT) sekarang
amat pesat. Berbagai macam kemudahan ditawarkan di zaman ini. Saya beruntung
bisa menjadi saksi hidup dari beberapa zaman (eh zaman? Kayak yang sudah tua
sangat, yah hehehe). Cuma mau bilang, saya pernah melalui zaman di mana kalau
berbelanja harus datang ke toko yang nyata secara fisik, memakai lembaran dan
recehan rupiah untuk membayar belanjaan.
Kalau
tidak ada yang disukai di sebuah toko, pindah ke toko sebelah atau ke toko yang
terletak di jalan sebelah, atau malah pulang dengan tangan hampa. Lalu besoknya
hunting barang yang dicari lagi.
Bayangkan berapa banyak waktu dan energi yang terbuang karenanya. Belum lagi
kalau harus naik-turun angkot. Hadeh, ribetnya.
Nah,
di zaman ini, apa-apa bisa dibeli melalui internet. Belanja online, istilahnya.
Mulai dari belanja baju, sepatu, hingga belanja pulsa. Bahkan baru-baru ini
saya dengar, ada yang memanfaatkan bonus keanggotaannya di sebuah startup untuk membeli sereal dan ikan
kaleng dengan harga murah, dengan
fasilitas gratis ongkos kirim. Wow!
Saya
bukanlah termasuk orang yang suka berbelanja online tetapi sesekali saya melakukannya juga. Terutama kalau
mendapat hadiah voucher belanja. Saya
sudah pernah mencoba membeli pakaian, makanan, dan pulsa. Yang paling
menyenangkan adalah jika aplikasi yang ditempati berbelanja menyediakan
fasilitas pengiriman gratis ke Makassar.
Dalam
membeli pakaian, beberapa kali saya puas menerima barang belanjaan saya. Namun beberapa
kali, saya merasa agak kecewa. Sebenarnya bukan sepenuhnya kesalahan
aplikasinya, sih. Ada faktor human error-nya
juga di sini, yaitu kurang teliti.
Nah,
dari beberapa pengalaman belanja online,
itu, saya menyimpulkan, ada tiga hal yang perlu diwaspadai, yaitu:
Ketelitian.
Anda merasa
termasuk orang yang teliti atau tidak? Kalau tidak merasa teliti, atau kurang
teliti, coba, deh berusaha untuk lebih teliti lagi. Perhatikan baik-baik apa
yang Anda inginkan, harganya, jumlahnya, ukurannya, proses pembayarannya
bagaimana, dan seterusnya. Kalau tidak teliti, bisa kecewa karena misalnya
ukuran baju yang dibeli kebesaran atau kekecilan. Saya pernah membeli baju, hanya
memperhatikan ukuran baju di badan modelnya. Begitu tiba di rumah, eh ternyata
baju yang saya beli kepanjangan. Setelah meneliti kembali gambarnya, baru saya
sadari kalau model yang memeragakan pakaian itu perempuan berbadan tinggi,
wajahnya kebule-bulean pula. Sementara saya ... 160 centi meter pun tak sampai,
saudara. Jelas saja, bajunya kepanjangan.
Ukuran.
Saya pernah,
nih, beli baju ukuran L karena mengingat beberapa baju saya yang ukurannya L.
Ternyata begitu bajunya sampai, aiih kebesaran Mak. Terpaksa dipermak, deh
supaya lebih enak dipakainya. Biasanya tempat belanja online menyertakan ukuran pakaian. Biasanya, sih standard internasional.
Salah satu contoh panduan ukuran lengkap untuk laki-laki, perempuan, dan
anak-anak bisa dilihat di sini.
Agar mendapatkan ukuran yang sesuai, berhati-hatilah dalam memilih ukuran. Oya,
website yang menampilkan tabel panduan ukuran itu bernama MAPEMALL.com,
merupakan situs tujuan gaya hidup premier di Indonesia. Portofolionya meliputi
75 merek internasional dan terdiri atas berbagai produk. MAPEMALL.com adalah
bagian dari PT. Mitra Adiperkasa Tbk. (MAP) yang merupakan perusahaan ritel,
dengan lebih dari 1.900 toko.
Warna.
Kalau
kualitas gambar yang dipublikasi tempat belanja online tidak begitu bagus, bisa jadi barang yang kita bayangkan –
yang kita pesan di online shop bersangkutan,
berbeda dengan kenyataannya. Atau bisa saja definisi kita soal nama warna dan
warnanya berbeda dengan definisi orang pada umumnya. Masih ada, lho orang yang
salah mepersepsikan warna, misalnya saja warna hijau dibilangnya biru dan
sebaliknya, warna biru dibilangnya hijau. Bukan karena buta warna, melainkan
karena persepsinya terhadap warna berbeda.
***
“Sampai
sekarang saya masih takut belanja online, Bu,” begitu kata seseorang kepada saya. Tak perlu
takut. Adalah hak kita untuk memanfaatkan kemajuan IT sebaik mungkin, termasuk
dalam berbelanja. Ada toko online yang bisa dipercaya, kalau kata teman saya, MAPEMALL.com ini salah satu contohnya. Hm, saya setuju, sih. Saya pribadi pernah berbelanja di toko-toko fisik yang bekerja sama dengan PT. Mitra Adiperkasa Tbk dengna menggunakan voucher MAP. Tahu kan voucher MAP? Nah, ini dia toko online-nya. Hanya perlu waspada saja dengan ketiga hal di atas. Teman-teman mungkin punya
tambahan, hal apa lagi yang perlu diwaspadai ketika berbelanja online?
Makassar, 14 September 2016
Share :
Kalau mau beli baju saya selalu cari yg ada keterangan ukuran lengkap dari bahu, lingkar dada dsb Mbak. Suapaya ga salah beli. Kalau penjual cuma nyebutin fit to L atau fit to XL sy lgs bye bye deh. Tiap baju kan ukuran L,XL dsbnya bisa beda2 hehe. Kalau fotonya burem saya juga males liat2, faktor org tipe visual si hihi
ReplyDeleteWiih Mbak Heni teliti sekali yah. Harusnya sih memang begitu ....
Deletebetulll
ReplyDeletekadang kalau sudah terhipnotis sma model dan motifnya sering kali jadinya kurang cermat meneliti ukuran. beberapa kali belanja seringnya kependekan bajunya, untuk masih ada adek yg siap terima lungsuran. hihii
Ahaha "terhipnotis" .. betull sekali Aci.
DeleteWeh, berterima kasihlah pada adekmu yang mau menerima lungsuranmu :D
Iya Mba Niar, saya juga sekarang kalau belanja baju mending tanya ukuran. Pernah beli baju ukuran L besar, ternyata pendek dan sempit juga. Ada juga yang detilnya XL, ternyata sama, ga muat. Akhirnya memilih yang ada ukurannya, panjang berapa lebar dada berapa. Jadi lebih sreg.
ReplyDeleteHm ternyata memang mesti ngecek, bahkan kalau memungkinkan sampai ke ukuran spesifiknya ya, Ipeh ... itu tak pernah saya lakukan
Deletewah ada sekali dua kali gak teliti, untungnya penjualnya kooperatif
ReplyDeleteKadang perlu hati-hati juga dengan warna. Bisa jadi beli baju, ternyata barangnya berbeda dengan yang ada di layar. Mungkin bukan kesalahan penjual. Tetapi karena layar monitor komputer/gadget kita yang terlalu terang atau terlalu gelap. hehe
ReplyDeleteSaya suka belanja online mba, kadang puas kadang juga mengecewakan tapi lebih banyak puasnya dilihat dari segi kemudahannya. Justru yang bikin jengkel adalah penjualnya dan jasa ekspedisinya, yang kadang tidak tanggung jawab terhadap barang2 untuk pembeli...
ReplyDelete