Rasanya
belum bayar utang kalau belum menulis tentang gathering blogger yang diselenggarakan oleh KUDO (Kios untuk Dagang
Online, sebuah startup yang menghubungkan offline
dengan online) ini. Melalui acara
ini, saya bisa bertemu dengan Bu Indari Mastuti – founder IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) yang berdomisili di Bandung. Bu
Indari yang super aktif dan lincah ini bisa mengunjungi Makassar berkat KUDO.
Kira-kira 3 tahun yang lalu, ia memiliki rencana untuk ke Makassar namun tak
kunjung kesampaian.
Perempuan
beranak 2 yang akrab disapa Iin ini diajak KUDO untuk menjadi nara sumber dalam
gathering blogger bertema PAHLAWAN
KELUARGA yang berlangsung tanggal 13 Agustus lalu di sebuah restoran ayam
penyet di jalan Perintis Kemerdekaan. Bukan tanpa alasan KUDO mengajaknya
karena inspirasinya di dalam dunia bisnis, melalui Indscript sudah cukup
dikenal di Indonesia. Beberapa media cetak nasional telah meliputnya dan
menobatkannya sebagai sosok inspiratif.
Cerita Bisnis dari Perempuan 99% Online
Bisnis 99% Online adalah judul materi yang dibawakan Bu
Iin. Perempuan yang sudah menekuni dunia menulis sejak tahun 1996 ini mengaku
dirinya “99% online”. Alasannya
adalah karena Indscript yang dibangunnya, juga 3 komunitas lain yang
didirikannya: IIDN, IIDB (Ibu-Ibu Doyan Bisnis), dan Emak Pintar Asia yang
didirikannya amat mengandalkan dunia online.
Perempuan
yang sudah menghasilkan 61 judul buku ini berkaca dari pengalamannya sendiri,
sebagai perempuan (sekaligus istri dan ibu). Kalau dirinya bisa maka perempuan
lain pun bisa. Mimpi besarnya adalah “melahirkan 1 juta perempuan yang
produktif menulis dari rumahnya”.
Bu Indari Mastuti, di belakang sana: tim KUDO |
Bu
Iin memotivasi perempuan untuk mandiri secara ekonomi. Di zaman, di mana
teknologi IT berkembang pesat saat ini, pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.
Bahkan tidak perlu modal besar. Menurutnya, perempuan cocok sekali untuk
beraktivitas di dunia online.
Mengapa? Karena:
- Melalui online, kita bisa aktif belajar. Membuka status-status teman Facebook saja misalnya, kita sudah bisa belajar banyak hal.
- Mudah bangun networking.
- Diskusi bisa dilaksanakan kapan saja.
- Membangun bisnis saat ini sangat mudah melalui online.
- Banyak konsp bisnis bagus yang muncul di dunia online.
- Bisa upgrade diri melalui online.
Membangun
bisnis dan menulis itu mudah. Yang harus diingat adalah kuncinya: KONSISTENSI.
Namun, jika berkegiatan di dunia online,
harus dipahami berbagai manfaat dan dampak negatif media sosial.
Manfaat
media sosial, jika digunakan sebaik-baiknya:
- Bisa menjadikan orang memiliki penghasilan.
- Dari yang tidak pintar menjadi pintar.
- Menambah teman.
- Merangsang produktivitas.
Dampak
negatif media sosial, jika salah digunakan:
- Salah dalam menjalin networking.
- Menimbulkan iri hati.
- Lupa waktu (gara-gara terlalu kepo dengan status-status orang lain misalnya).
Bu
Indari lalu memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan kesalahan dalam
menjalankan bisnis online.
Keuntungan
bisnis online adalah:
- Tidak perlu biaya besar.
- Tidak perlu ruangan (untuk kantor).
- Tidak perlu fasilitas lengkap.
- Tidak perlu terlalu khawatir cari pelanggan.
- Bisa dijalankan dengan waktu terbatas.
- Akun media sosial kita bisa dijadikan etalase.
Sedangkan
kesalahan dalam menjalankan bisnis online
adalah:
“Mantengin gadget terus”. Menurut Bu Iin, seharusnya
tetapkanlah waktu-waktu tertentu untuk melayani pelanggan. Jangan melayani
pelanggan sepanjang hari. Keluarga bisa terbengkalai.
Berbisnis Mudah dengan Teknologi
Materi
berikutnya adalah penjelasan tentang KUDO dari Mas
Dimas. KUDO terbentuk sejak 2 tahun silam, bertempat di ruko kecil dengan
karyawan 20 orang. Perkembangannya pesat, saat ini ada 300 karyawan muda usia.
KUDO
didirikan oleh Albert Lucius dan Agung Nugroho, dua pemuda yang pernah belajar
IT ke luar negeri lalu pulang ke Indonesia dengan tujuan berkontribusi untuk
kemajuan Indonesia. KUDO adalah sebuah platform
teknologi O2O (online to offline)
yang menghubungkan online merchants dengan
pelanggan offline melalui agen.
KUDO
hadir sebagai pelengkap market place yang
ada. Ia bekerja sama dengan beberapa market
place seperti Bukalapak, Hijabenka, dan Berrybenka. Ibu rumah tangga bisa
menjadi agen KUDO, dengan menjual barang-barang yang ada di website/aplikasi
android KUDO, dengan imbalan komisi. Komunitas pun bisa bergabung menjadi agen.
Komisinya nantinya bisa digunakan untuk membiayai komunitas.
Nara
sumber terakhir adalah Ahmad Maulana yang akrab disapa Made atau Ucup. Ini
materi yang paling saya suka. Karena Made berulang kali menekankan bahwa dalam
berbicara bisnis, produknya bukanlah barang saja. Jasa pun merupakan produk.
Kemampuan menulis juga merupakan produk. Ia bahkan mencontohkannya dengan
menyebut nama saya, “Kak Niar produknya tulisan.” Made juga berpesan, “Jangan
menjual yang terlalu jauh dari hobi karena bisa cepat bosan.”
Ahmad Maulana alias Made |
Made
merupakan pegiat online marketing.
Pengalamannya meriset hingga memperoleh aneka tips jualan online
membuatnya sering menjadi nara sumber. Saya sangat setuju dengannya karena saya
pun sebenarnya butuh trik tersendiri agar dapat menjual diri eh tulisan kepada
klien/brand. Biasanya dalam acara
seperti ini, saya seperti merasa dipaksa mengakui kalau yang namanya bisnis itu
hanyalah menjual barang (eh, perasaan saya saja, ya kayaknya), di acara kali
ini, tidak demikian.
Dalam
berbisnis, Made membeberkan tips-nya:
- Berbisnis jangan mau cepat, karena ada proses di dalamnya.
- Riset terlebih dulu, jangan menjual barang yang tidak banyak dibutuhkan di tempat itu.
Setelah
itu, topik berpindah kepada Facebook marketing.
Made memperlihatkan halaman online
shop-nya di Facebook dan bagaimana ia mengelolanya. Made juga memberikan
kiat-kiatnya:
- Berikan informasi dalam status-status. Misalnya tentang trend hijab 2016.
- Jangan hard selling sebab calon pembeli akan “lari”.
- Pilih nama toko online senatural mungkin, tidak usah pakai kata “TOKO” di depannya.
- Jangan lupa melakukan riset.
- Pilih produk.
- Punyai perangkat (komputer, gadget, dan lain-lain).
Usai
pemaparan dari Made, pemenang live tweet diumumkan.
Alhamdulilah, saya dan Nanie menjadi orang yang beruntung hari itu. Lumayan,
dapat voucher belanja di KUDO. Voucher-nya saya gunakan membeli pulsa. Tadinya
milih-milih barang, ternyata yang saya suka ongkos kirimnya mahal, bisa lebih
mahal daripada barang yang saya incar. Untungnya KUDO menyediakan pulsa, tidak
perlu ongkos kirim. Setelah foto-foto dan bagi-bagi goodie bag, semua yang hadir makan siang bareng. Usai makan siang, usai
pula gathering hari itu. Terima kasih
KUDO, Bu Indari, dan Made.
Makassar, 8 September 2016
Share :
Wah, saya sendiri kok masih takut yah belanja online.
ReplyDeleteKalau belanja online lewat kudo jangan takut pak eheheh. Kalau gagal 100% saldo kita kembali. Kalau nda cocok langsung retur saja. Setiap hari CS nya online dan bisa langsung Chat sama Csnya. Coba deh pak pake kudo kalau mau lebih jelas bisa hub saya saja 082188232252 . ^^ (ulfa)
DeleteTidak perlu takut, Mukhsin :)
DeleteMantap Kudo, solusi belanja online yg kekinian
ReplyDeleteMantap
DeleteSekarang apapun bisa online mempermudah dan praktisss
ReplyDeleteWah, nice info mbak. Saya sendiri termasuk pecinta belanja online (Walau ngga sering juga), hihi.
ReplyDeletehebat Mbak.. saya baru tau ada IIDN Makasar dan ada blognya..isinya informatif... saya suka
ReplyDelete