Bahkan dunia maya bisa membuat seseorang merasa dekat dengan orang lain.
Ketika
berita duka saya terima bulan Agustus lalu, saya tersentak. Seorang kawan
blogger, sesama grup Arisan Link Kelompok 4 – sebuah grup dan program “informal”
di grup Komunitas Blogger Perempuan, meninggal.
Almarhumah
bernama Deasy Maslianita Burhan, seorang survivor kanker yang menemui takdir ajalnya bulan Agustus lalu. Saya merasa
mengenalnya padahal hanya sesekali berinteraksi dengannya di dunia maya. Saat
teman-teman segrup membuat status dan komentar-kometar berduka mereka, dan saat
saya di-tag oleh Manda (Mbak
Primastuti), mata saya berkaca-kaca.
Saya menelusuri blognya dan menemukan
tulisan berjudul 08.11.2012.
Kisah tanggal 12 November 2012, saat Deasy menjalani mastektomi (operasi
pengangkatan payudara).
Saya tersentuh sekali membaca dua
paragraf terakhirnya (saya gabung menjadi satu paragraf saja di sini, ya):
Tanggal 15 Desember 2012, hasil dari tes FISH[1] baru selesai, sangat sangat lebih dari 10 hari. Alhamdulillah hasilnya negatif dan saya ga perlu berobat dengan Herceptin. Dokter menyarankan untuk kemoterapi sebanyak 6 kali dan anti hormon selama 2 tahun dengan suntik dan obat, kemudian 3 tahun obat saja. Saya pasti kuat, saya kuat, saya bisa melewati semua treatment ini dengan ikhlas, tawakal, semua karena Allah.
Selanjutnya,
serangkaian pengobatan dilalui Deasy. Hingga pada bulan April 2016 ia mengalami
hal buruk. Tiba-tiba saja ia merasa sesak napas. Di suatu subuh, segera
suaminya mengantarnya ke rumah sakit.
Ada cairan di jantung saya, yaitu cairan di antara jantung dan selaputnya, namanya Efusi Perikadial, entahlah saya sayup-sayup mendengarkan perawat dan dokter ngobrol.
Hal
ini diketahui dari hasil Ekokardiografi. Tindakan segera dilakukan untuk
mengeluarkan cairan dari jantung Deasy. Deg-degan membaca tulisannya yang
berjudul ALARM TUBUH DENGAN DADA SESAK. Lagi-lagi saya tersentuh membaca bagian akhir
tulisan ini:
Jadi jangan abaikan alarm tubuh, langsung sigap apa yang terjadi dengan tubuh kita. Segeralah ke dokter apabila dirasakan keluhan yang tidak lazim. Sujud syukur kepada Allah SWT, yang memberikan saya kekuatan dan ketabahan untuk menjalani ini semua. Insya Allah selalu semangat untuk sembuh. Buat keluarga dan teman-teman semua, terima kasih atas perhatian dan yang sudah jenguk saya pas saya dio rawat di rumah sakit. Love u All.
Perjuangan
Deasy tak pernah putus. Di sela-sela segala proses pengobatan, termasuk
kemoterapi, ia masih menyenangkan putri semata wayangnya, sempat menulis,
mengikuti berbagai kegiatan blogger dan fotografi, termasuk sesekali nimbrung
di grup dunia maya Arisan Link Grup 4 di mana saya juga bergabung. Hal-hal
tersebut membuatnya bisa mengalihkan perhatian dari penyakit kankernya. Hingga
suatu ketika ia meminta mundur dari grup karena akan menjalani kemoterapi
berikutnya. Daaan ternyata, berita duka itu tiba hanya beberapa hari setelah ia
pamit.
Pesan Mbak Deasy sewaktu pamit dari grup Arisan Link Grup 4, Komunitas Blogger Perempuan (gambar dari blog Mbak Kania Ningsih) |
Deasy
sudah tiada, namun karyanya masih bisa dibaca di http://deasy.burhan.biz/. Kita bisa belajar
darinya mengenai bagaimana menghadapi ujian berat. Di blognya, Deasy memberi
tahu, bagaimana caranya mengisi hidup agar lebih bermanfaat untuk diri sendiri
dan orang lain meskipun vonis kanker sudah membebaninya. Perjuangan tanpa henti
melawan kanker, mengenali kondisi tubuh, mengetahui segala macam proses
pengobatan, dan tak putus harapan. Selamat jalan Deasy, meski belum lama
mengenalmu, saya belajar darimu tentang ketabahan, ketangguhan, dan bagaimana
memaknai kehidupan.
Makassar, 6 September 2016
Baca tulisan lain tentang kanker payudara di: Lovepink dan Pinky Promise Menggugah di Octobreast
[1]
FISH: Flourescence In Situ Hybridization, jenis tes untuk melihat kandungan
protein sel kanker, berguna untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Share :
Luar biasa. Sampai tak bisa berkata-kata lagi nih.
ReplyDeleteIya, perjuangan yang luar biasa
DeleteSemoga mbak deasy bahagia disana ya mbak...Alfatiha..🙇
ReplyDeleteAamiin
Deleteselamat jalan mba Deasy, insyaallah husnul khatimah
ReplyDeleteAamiin
DeleteIye kak dunia maya bisa membuat dekat, sy pernah baca tulisannya dan sy menangis
ReplyDeleteMengharukan, ya Ida ..
DeleteSemoga mba deasy tenang di sana..sy juga baca habis perjuangannya melawan penyakitnya..salut beliau tetap semangat berkarya
ReplyDeleteAamiin
DeleteIni yg di Instagram nama akunnya @nyairocker bukan?
ReplyDeleteIya kak Er..anak UK
DeleteYUP. Nyirocker, tepatnya.
DeleteBeberapa kali baca blognya. Setelah dia meninggal, aku baru tau kalau abangnya ternyata temen sekelasku di SMA (dan kakak iparnya temenku di rohis SMA). Semoga kita juga bersemangat menulis kebaikan seperti Deasy ya.
ReplyDeleteOoh, jadi berasa dekat kalo begitu Teh Eno yah.
DeleteAamiin. Semoga.
Sedihnya..saya juga tau kabarnya dari komunitas Upload Kompakan, karya fotonya bagus-bagus..baca ceritanya jadi makin mewek 😢
ReplyDeleteKalo menelusuri blognya, akan makin mewek, ALfu :(
Delete