Saya
sok mengaku sudah cukup lama kenal Nyi
Penengah Dewanti.
Saya pakai kata “sok mengaku” karena saya hanya mengenalnya di dunia maya dan
hanya berinteraksi di grup Facebook atau inbox Facebook. Blogger Kendal ini
dulu saya kenal sebagai penulis buku saja. Beberapa kawan menyandangkan
predikat “ratu antologi” saking banyaknya dia terlibat dalam pembuatan antologi
(buku kumpulan tulisan). Kalau tidak salah lebih dari 100!
Header blog Nyi. Perhatikan kata-kata di header itu. Indah, ya? |
Dulu
Nyi belum aktif ngeblog meski dia sudah punya blog. Nyi memang lebih banyak
menulis secara serius untuk antologi, lalu kemudian membuat buku solo. Saya
kagum sekali padanya karena waktu mengenalnya pertama kali, Nyi masih menjadi
TKW di Hongkong. Namun kesibukannya dalam bekerja, sering kali dari pagi hingga
malam, disertai simbahan peluh dan air mata tidak menyurutkan semangat berkaryanya.
Nyi menjadi
TKW di usia yang sangat belia, belum genap 17 tahun. Perjalanan panjangnya
pernah saya ulas dalam tulisan berjudul Nyi
Penengah Dewanti: Antara Hongkong – Indonesia Demi Secercah Harapan. Singkatnya,
saya mengagumi ketangguhannya dalam menyikapi perjalanan hidup yang tak mudah. Satu
hal yang saya yakin tak banyak dimiliki oleh perempuan-perempuan lain.
Nyi
telah menerbitkan 5 buku solo. Yang pertama berupa novel memoar mengenai kisah
hidupnya berjudul Promise, Love &
Life (diterbitkan oleh Quanta, 2013). Lalu berturut-turut Waktu (Zettu, Juli 2013), Pendamping Hatiku (Rumah Oranye,
Oktober 2013), Yang Tercinta (Zettu,
Februari 2014), dan Ingin Bercinta
(Zettu, September 2014).
Kini
dia akif ngeblog. Pada tahun-tahun terakhir ini, Nyi lebih banyak menulis
tentang event atau kegiatannya.
Selain itu ada beberapa catatan mengenai pembelajaran menulis. Baik berdasarkan
pengalamannya sendiri maupun yang diperolehnya dari orang lain. Contohnya bisa
disimak pada tulisan-tulisan berjudul Wawancara
dengan Novelist Kezia Evi Wiadji, penulis Because Of You yang terdiri atas
3 tulisan dan Ide
untuk Menulis Datangnya dari Mana. Karena mahir menulis fiksi, tulisan
Nyi enak dibaca. Coba simak postingan berjudul
Suatu Hari Tentang Kepergian yang
berisi puisi dengan diksi indah ini:
Aku tak mampu
menahanmu,
mungkin inilah caraku
untuk mengikhlaskanmu
Aku tak ingin memiliki
pelukan terakhir yang lantas saling melepas
Tersebab, aku tak
benar-benar ingin kita berakhir
Seiring dengan langkah
kakiku yang semakin menjauh
dan kau yang tak lagi
dapat kurengkuh
Perlu kau ketahui, ada
lekat yang selalu mengikat
Ialah rasa yang selalu
tumbuh dalam dada
Ialah doa dan segala
hal tentangmu yang telah kunamai sebagai cinta
Mungkin saja kepergian
adalah cara yang
diinginkan Tuhan,
untuk membuka pintu
bagi seseorang yang sempat tertahan
mungkin pula kepergian
adalah cara yang Tuhan mau
agar seseorang lebih
giat berjuang dan bertemu di hari kemudian
Dan saat itulah
keduanya akan tersadar jika cinta
adalah perihal
menyadarkan juga menyabarkan.
Nyi, ketika menjadi nara sumber Bekraf untuk Perwakilan dari Marketplace Bukalapak Sumber foto: www.nyipenengah.com |
Nyi
adalah seorang pembelajar. Senang sekali saya membaca tulisan di blognya yang
berjudul Pengalaman
Pertama Menjadi Narasumber Bekraf untuk Perwakilan dari Marketplace Bukalapak.
Saya suka membaca ceritanya mengenai belajar untuk pengalaman baru dan
menjadikan pengalaman barunya sebagai pelajaran. Pencapaian demi pencapaian
yang diraihnya sejak menjadi TKW hingga sekarang sangat luar biasa. Kalau ada
pelatihan kehidupan agar menjadi tangguh, Nyi layak menjadi nara sumbernya. Dia
masih muda tetapi sudah sangat kenyang dengan berbagai pengalaman hidup. Ah,
Nyi, saya tak punya kata-kata lagi selain pujian dan dukungan dari jauh untukmu.
Tetap rendah hati, besemangat, menikmati hidup apa adanya, dan jadi pembelajar,
ya, Nduk.
Makassar, 14 Desember 2016
Untuk
Arisan Link Komunitas Blogger Perempuan Grup 4 alias Geng Ijoek.
Saran untuk Nyi:
Nyi, ditambahkan keterangan di blog Nyi tentang diri Nyi, ya. Bisa dalam bentuk laman About Me, misalnya. Isi dengan portofolio dirimu dan alamat e-mail beserta data akun media sosial supaya pembaca bisa merasa lebih akrab denganmu dan pemberi job bisa langsung mengontakmu :)
Share :
Postingan tetang Suatu Hari Tentang Kepergian -nya keren banget!
ReplyDelete*langsung meluncur ke blog Nyi Penengah Dewanti*
Aku sudah baca tulisan mbak niar di kompas... Waaah bahkan mbak niar sudah pernah menulis tentang Nyi Penengah Dewanti sebelum ada arisan link yah ^^ Jadi terharu... di usia yang masih belia sudah harus bekerja keras banting tulang jadi BMI
ReplyDeleteAhh tulisannya Mak Niar selalu menyentuh, salam manis dari Bandung buat Nduk Nyi yaa tetep bersemangat dan berkarya.
ReplyDeleteMantap yah. Seorang blogger udah bisa jadi pembicara.
ReplyDeleteWah, mantap mbak
ReplyDeleteKeren, ini baru blogger sejati.
ReplyDeletePuisi nya dalem banget.. Syukak deh..
ReplyDeletesaya juga sudah kenal dengan Nyi,tapi belum pernah ketemu. :)
ReplyDeleteAku udah baca kisahnya beberapa kali Mbak Mugniar, tetep aja terharu. Hebat ya Mbak. Nggak nyangka deh perjuangannya. Dan yang jelas Nyi ini membumi banget, nggak pelit ilmu juga :)
ReplyDeleteSangat menyentuh banget dengan kehidupan saya yang sekarang!
ReplyDeletetapi mungkin tulisan mbak ini bisa menjadi penyemangat untuk tetap berjuang dalam hidup.!
thanks mbak.
semoga sukses dengan karya karya selanjutnya :)
Waktu SMA atau SMP gitu, saya pernah follow mbak Nyi di Facebook. Tulisan-tulisannya bener-bener menggelegar dan break boundaries sih. Sekarang, saya mendengar nama beliau lagi dari tulisan mbak di Kompasiana. Terinspirasi banget dengan mbak Nyi, betul-betul pekerja keras!
ReplyDelete