“Teman-temanku
punya akun Facebook, Ma. Teman-temanku tanya, apa saya juga punya,” Athifah
menceritakan kisah dengan teman-teman sekolahnya tadi malam.
“Saya
bilang, tidak ada. Mamaku larang ka’ punya
akun Facebook kalau belum tiga belas tahun,” lanjut Athifah lagi.
Saya
tersenyum mendengarkan celotehnya. Anak-anak seusia dia memang belum urgent memiliki akun Facebook. Untuk
apa? Toh tanpa media sosial, dia bisa menikmati masa kanak-kanaknya. Lagi pula,
Facebook memang membatasi penggunanya, minimal berusia 13 tahun.
Saya
masih ingat waktu Affiq seusia Athifah. Dia merengek-rengek, hendak punya akun
Facebook. Selama kurun waktu 3 tahun, dia masih saja berusaha meminta supaya
boleh punya akun media sosial itu. Apa lagi sebabnya kalau bukan karena
kawan-kawan kelasnya sudah pada memiliki akun Facebook.
Selama
3 tahun itu, saya juga keukeuh, tidak
memperbolehkannya. “Karena aturannya, minimal usia pemakai Facebook tiga belas
tahun, Nak,” begitu jawaban saya setiap dia menanyakan mengapa dia belum boleh daftar.
Selama
itu, Affiq patuh walau setiap pemintaannya tidak terpenuhi. Begitu usianya
memasuki 13 tahun. Membuat akun Facebook menjadi salah satu prioritasnya,
selain membuat akun e-mail (batas minimal usia memiliki akun e-mail di Gmail
juga 13 tahun).
“Kakak
dulu punya akun Facebook umur berapa, Ma?” Athifah memberikan saya pertanyaan
yang dia sebenarnya sudah tahu jawabannya.
“Tiga
belas tahun,” jawab saya.
“Kalau
Mama?” dia bertanya lagi.
“Kalau
Mama ... Mama punya akun Facebook itu tahun dua ribu sebelas. Umur Mama tiga
puluh tujuh tahun. Jadi, kalau mau pakai standard Mama, di umur segitu baru
Athifah boleh punya akun Facebook,” saya tersenyum menggodanya.
“Ih,
lamanya!”
“Biar ndak sampai selama itu. Kalau lulus
kuliah, kau juga bisa punya,” Ato’ (ayah saya) co’do’ (menyela, bahasa Makassar) pembicaraan.
Makin
tersenyumlah saya. Ini wacana yang bagus juga. Bagaimana kalau Athifah punya akun
Facebook pada usia sekira 23 tahun saja, ya? Hahaha.
Well, begitulah perbincangan ringan usai
makan malam. Saya senang, Athifah memahami apa yang saya sampaikan mengenai mengapa anak-anak belum boleh punya akun Facebook. Membuatkan
anak-anak akun Facebook sebenarnya mudah saja kalau saya mau melakukannya. Saya
bisa membuatkan mereka akun dengan mudah walau usianya belum 13 tahun. Tapi,
apakah itu tindakan benar? Tidak, kan. Itu tindakan salah!
Aturan
Facebook memang mudah dilanggar tapi kan salah kalau saya megajarkan anak-anak
melanggar aturan yang mudah dilanggar itu. Justru karena mudah dilanggar,
sebaiknya kita menghargai pengelola Facebook dan membantu menegakkannya. Toh
pada kenyataannya, tidak ada urgensinya membiarkan anak-anak bermedia sosial di
usia sekolah dasar. Kalau terbiasa melanggar aturan sederhana, saya khawatir
bukan hanya satu yang saya langgar. Saya mungkin akan mencoba melanggar dua,
tiga, atau sepuluh aturan sederhana. Lalu mencoba melanggar aturan yang lebih rumit
lagi. Duh, na’udzu billah. Dan
dampaknya, anak-anak saya pun kelak akan mencoba melanggar aturan yang saya
buat karena belajar dari mamaknya yang melanggar aturan demi aturan. Ih, seram.
Karena
alasan itu pulalah, baru-baru ini saya tidak menyetujui permintaan pertemanan
dari akun yang memakai nama bocah berusia 8 dan 6 tahun. Saya tidak melihat
urgensinya. Lagi pula, saya sudah berteman di media sosial itu dengan ayah dan
ibu mereka. Saat ini, saya sedang berpikir untuk membersihkan pertemanan saya
dengan akun atas nama anak-anak. Akun yang sebenarnya orang tua mereka sendiri
yang memainkannya dan saya pun berteman dengan orang tua mereka.
Makassar, 24 Januari 2017
Catatan:
- Mamaku larang ka’ : Mamaku larang saya.
- Kedua gambar berasal dari Pixabay.Com
- Ini catatan untuk diri saya. Juga untuk anak-anak saya di masa depan.
Share :
anak2 juga masih belum py akun FB,sabar nunggu cukup umur dulu he he he
ReplyDeleteIya Mbak. Lebih bagus begitu :)
DeleteAku juga nggak setuju, Mbak. :( Soalnya bisa bikin ketagihan sih. Takutnya dia kenalan sama orang yang nggak nggak
ReplyDeleteIya, itu alasan berikutnya, Mbak :)
DeletePengennya saya sih,malah kalau perlu tidak usah. Nanti seumur saya (saat pertama punya akun) saja baru anak-anak juga punya akun FB tapi kayaknya tidak mungkin juga hehehe.
Anakku umur 9 tahun, Untung lah belum minta dibuatkan akun Facebook..
ReplyDeleteTapi dia bisa membuat email sendiri untuk membuat akun game...
Oh bisakah Mbak?
DeleteSulung saya, 5 tahun lalu (waktu masih 10 tahun) buat akun di Gmail. Awalnya bisa tapi selang beberapa lama, dapat pemberitahuan kalau akunnya akan ditutup. Nanti boleh dibuka saat usianya 13 tahun.
Kalo facebook sih nggak, tapi itu tuh.. Line dan whats app..mereka terhubung lewat itu kayaknya
ReplyDeleteAnak-anak SD, yah?
DeleteKalo Line dan WA, tidak berlakukan aturan, ya Mbak Ade?
Tapi Athifah belum pegang HP. Belum juga punya akun apapun.
Anak-anak sekarang mah kalau udah kena gadget malah kecanduan...
ReplyDeleteIya :(
Deletesama mbak, aku jg ga terlalu seneng accept pertemanan dari anak2, yg sbnrnya itu akun dibikinin ama ortunya.. aku ga ngerti apa tujuannya.. kyknya aku bakal seleksi lg nih temen2 di medsos yg pake nama anak2... ada beberpa aku tau...
ReplyDeleteaku aja udh ga terlalu tertarik ama medsos ini.. palingan skr cm seneng ama IG... FB dan path udh agak jarang.. twitter apalagi ;p hahahaha, udh berdebu kali... males krn srg bgt baca link2 provokasi yg cendrung ke hoax.. jd males kalo buka FB
Nah itu juga. Kalau baca yang berbau2 provokasi, rasanya tidak enak. Orang Indonesia harus belajar berpendapat melalui media sosial dengan cara yang lebih asyik.
DeleteAlhamdhulilah nadia blm tertarik facebook mbak aku jg ga akan kasih dia sih smp 13thn nanti cuma skr dia bikin grup wa ama temen2 sekelasnya pake hapeku. Duuhh ributnyaa... suka kirim foto2 ga jelas pulak. Dasar bocah :p
ReplyDeleteHahaha. Baca ini malah ingat keponakan saya. SMSan sama temannya kayak sedang chatting. Tidak jelas isinya, pendek-pendek pula. Dia lupa kalo setiap ngirim SMS, harus dibayar pakai pulsa hihihi
Deleteinfo yang bermanfaat bu ...-smile-
ReplyDeleteTerima kasih Bu Muly :)
DeleteFacebook di mata Fadel (7tahun) adalah tempat liat-liat foto aja. Hihihi.. sejauh ini suka internetan utk nonton video lego aja. Thanks for sharing kak Niar :)
ReplyDeleteOoh saya malah tidak tahu ada video lego di Facebook, Ndy :)
DeleteIya sih memang harus begitu. Lagian anak umur segitu terlalu bahaya juga kalau dikenalin ke fb. Apalagi kurang-kurangnya pengawasan orang tuanya, wah bisa gawat.
ReplyDeleteSaya baru tahu ada batasan usia untuk facebook, :D
ReplyDeleteWah, klau sekarang jangan dulu deh klau soal medsos. Banyak enggak gunanya, seengganya sampai umur 10 tahun, pengawasan orangtua ke anak itu benar-benar maksimal
ReplyDeleteSetuju banget. Semoga banyak ortu yang sasdar akan hal ini
ReplyDeleteUntuk menjadi oprang tua juga perlu banyak belajar untuk mendidik anak dalam berkeluarga...
ReplyDeleteNamun Facebook bisa menjadi tempat untuk meraup rejeki lho. hehehe
ReplyDeletekarena facebook sekarang disalah gunakan lho.
ReplyDeletememang sepantasnya anak-anak tidak diperkenankan punya akun facebook karena masih dibawah umur.
ReplyDelete