Karena
sudah pernah mengalami kerusakan laptop, data di laptop saya yang sekarang masih aman. Maksudnya, karena data di laptop yang lama kan hanya sebagian yang pindah ke laptop yang sekarang. Jadinya lebih lega pemakaian ruang hard disk pada laptop yang sedang saya gunakan ini. Rasanya belum
perlu memikirkan tempat penyimpanan baru. Beruntungnya saya, notebook nyaris
saya pakai sendiri dan kebanyakan berupa tulisan yang ukuran per file-nya tak seberapa. Sementara data milik suami dan
anak-anak hanya sedikit saja yang ada di laptop yang saya gunakan sehari-hari
ini.
Yang kasihan,
laptop yang satunya. Di situ bertumpuk data suami dan anak-anak saya. Yang
paling besar, sih data si sulung Affiq karena dia lagi senang-senangnya membuat
video meme. Dari aplikasi pembuat videonya, kumpulan video yang dia buat,
sampai file-file pendukung video (seperti lagu dan gambar) miliknya tersimpan
dalam hard disk di laptop itu. Tahu kan, ukuran gambar itu biasanya lebih besar
daripada ukuran file dokumen
(tulisan) dan jauh lebih besar lagi ukuran file
video?
Suami
saya sampai harus cerewet memperingatkan agar jangan sampai terlalu sedikit free space yang tersisa di hard disk
itu. Beliau mempersyaratkan minimum harus 1 GB tersedia free space-nya. Kalau kurang dari itu? “Bisa rusak!” seru beliau.
Buat
jaga-jaga saja sebenarnya. Tidak ada ketentuan baku juga. Untuk pergerakan file, jauh lebih aman menjaga ada ruang
kosong di hard disk yang harus dijaga. “Sebab kalau sampai nol ruang kosongnya
maka bisa saja kejadiannya boot sector yang
ditulisi,” begitu kata pak suami. Wallahu
a’lam kalau sistem sekarang lebih canggih sehingga bisa mencegah kejadian
itu. Bisa saja kami yang kurang update.
Boot sector itu berhubungan dengan operating system. Operating system-lah yang bekerja sehingga laptop bisa beroperasi.
Kalau dia rusak, duh bye bye, deh.
Repot lagi urusannya. Makanya, lebih baik ambil tindakan pencegahan saja.
Jadinya
hard disk di laptop yang satu itu harus sering-sering dicek kapasitas ruangnya.
Sesekali terjadi, tiba-tiba free space-nya
tahu-tahu sudah di bawah 1 GB saja. Usut punya usut ternyata si bungsu Afyad
habis berulah. Dia meng-copy banyak
file sebanyak berkali-kali. Si bungsu ini memang selalu ingin punya folder tersendiri untuk menyimpan
file-file yang disukainya. Sering kali, video sudah ada, dikopinya lagi ke
dalam folder yang diklaim sebagai
miliknya. Alasannya simple, karena
video itu sebelumnya berada di bawah ranah (folder)
milik kakak-kakaknya. Dia juga mau memiliki video di ranahnya sendiri, tidak
peduli video itu sudah ada di folder
lain. Hadeh!
Klik kanan pada drive, pilih "Properties" untuk mengecek free space. Kalau di laptop saya hard disk-nya dipartisi ke dalam 3 drive C, D, dan E. |
Kalau free space nyaris habis seperti ini, terpaksa deh ayahnya anak-anak kerja keras lagi mengecek isi semua folder dan menghapus file-file yang dianggap tidak penting. Nah, begitu tahu video kesayangannya hilang, Afyad marah-marah. Heboh lagi, deh. Mana mau dia mengerti kalau videonya boleh dihapus “seenaknya”.
Nah, kalau
pada suatu masa nanti hard disk hampir penuh, apa solusinya? Solusinya ada dua
pilihan:
- Selamatkan data kita somewhere di internet. Entah itu namanya cloud, Drop Box, atau Google Drive. Atau:
- Simpan data kita ke dalam hard disk eksternal.
Makassar, 1 Januari 2017
Share :
hehehe, sip kemarin memory gue ilang dan gak ada back up- nya ... nangis aja, deh ....
ReplyDeleteTerima kasih kak Niar tipsnya. Harddisk sy pernah rusak. Nyesak juga sih ingat beberapa file yang ga ada back upnya :'(
ReplyDeleteMembackup data mamang sebaiknya dilakukan secara teratur, karena kita tidak tahu kapan bencana data hilang atau rusak terjadi...yang di backup juga tiak mesti semua file..yang penting2 saja...kalau jangka pendek menyimpannya di flashdisk djuga mungkin memadai, atau di hard disk yang sama tapi partisi berbeda...kalau jangka panjang sebaiknya memang gunakan hard disk eksternal atau penyimpanan di internet - google drive atau dropbox mungkin - apalagi kalau data itu sering ana pakai pada perangkat yang berbeda...
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Niar tipsnya, Ini buat jaga-jaga kalau nanti hard disk penuh,,
ReplyDeleteih,padahal sangat simpel mengatasi ketika hard disk penuh ya, kenapa kemarin justru malah tak kasih ke tetangga ya...salah beli lagi yang baru....hadeuh saya salah banget dong yah
ReplyDeletekalau di lihat hardisk penuh gw, 75 persen isinya film,, waduhh
ReplyDeleteIya..back up data perlu banget
ReplyDeleteHoror kalau data penting hilang..
Sekarang kapasitas hard disk eksternal besar2 ya...
ReplyDelete