Namanya
Rotun. Ia dikenal dengan nama Nyak Rotun di dunia blogging. Saya pernah membaca salah satu tulisannya yang
menceritakan bahwa kata “Nyak” tersemat di depan namanya sejak zaman sekolah
(kalau tidak salah SMA). Sampai sekarang nama itu masih melekat. Setelah ia
menjadi ibu dari seorang putri dan seorang putra – Wafa dan Ayyash, “gelar”
NYAK tetap menempel pada namanya. Bahkan dalam keseharian obrolan kami di grup
4 Arisan Link Blogger Perempuan, dia disapa cukup dengan kata “Nyak” saja oleh
seisi grup.
Gaya
bahasanya dalam menulis di blog ringan dan mengalir. Membaca tulisan-tulisannya
membuat saya terhanyut. Tahu-tahu saja sudah tiba di titik paling akhir pada post yang saya baca. Bukan hanya gaya
menulisnya yang membuai, gambar-gambar yang disajikannya pun apik-apik.
Terlihat taste seninya pada
gambat-gambar atau foto-foto yang dia buat. Kalau tidak percaya, buktikan saja
sendiri. Silakan berselancar di www.nyakrotun.com
dan www.dapurotun.com, kedua blog mom blogger bergelar Nyak ini. Kalian
pasti akan setuju dengan saya.
Seperti
biasa, saat membaca blog seseorang, saya sangat menyukai tulisan-tulisan yang
berbagi kisah keseharian. Biasanya ada hikmah dalam kisah-kisah perorangan yang
ditulis dari hati. Begitu pun ketika ke blog Nyak. Di blognya, saya menyukai kisah
keseharian atau kisah dari orang-orang yang dia kenal. Menuliskan kisah orang
saja, Nyak pandai mengambil hikmahnya. Tengoklah tulisan berjudul Dear, Mba. Selamat Menikmati #UsiaCantik-mu…
yang menjadi salah satu pemenang lomba blog #UsiaCantik yang diselenggarakan
oleh Komunitas Blogger Perempuan baru-baru
ini.
Pada
tulisan itu, Nyak menuliskan:
Aku ingin tulisan ini bisa menginspirasi orang lain. Bahwa berbuat baik tidak selalu harus dengan hal-hal besar. Bahwa menginspirasi tidak selalu harus berbuah piagam penghargaan. Tapi dari hal-hal kecil yang selalu menyentuh hati. Karena sesuatu yang dilakukan dari hati, akan selalu sampai ke hati. Dan akan membekas di sana, selamanya.
Tulisan
itu kelihatannya dituliskan dari hati pula oleh Nyak. Yang membacanya akan
merasa terinspirasi oleh hal-hal kecil dari sosok yang disebut Nyak sebagai “Mbak
Dini”. Hasilnya, seperti yang saya tulis tadi, wajar saja jika dia kemudian menjadi
salah satu pemenang lomba.
Senangnya,
ketika takdir mepertemukan saya dengan Rotun saat staycation di Zen Rooms dan saat Asus Media Roadshow di tahun lalu. Kami
langsung bisa berbincang dengan akrab seolah sudah pernah bertemu sebelumnya
padahal kami biasanya hanya berinteraksi di dunia maya. Saya merasa makin
mengenal sosok Nyak dan keluarganya sejak bertemu di salah satu hotel Zen Rooms,
saat pertama kali kami bertatap muka.
Gambar dari blog Nyak Rotun |
Saya pun
bisa berkenalan dengan sosok suaminya yang senantiasa mendukung kegiatan
ngeblog Nyak. Suaminyalah yang mendorongnya untuk ngeblog mengingat kegiatan
menulis yang pernah dilakoninya terhenti saat menikah. Akhirnya kegiatan
menulislah yang membuat family blogger yang
juga food blogger ini bisa tetap
bahagia menjalani kehidupannya sebagai ibu dari dua anak balita yang aktif dan
cerdas. Suaminya pulalah yang mendukung Nyak melakukan perjalanan panjang (kurang
lebih selama 5 – 6 jam) dari Palopo menuju Makassar saat hendak mengikuti Asus
Media Roadshow.
Saya
masih ingat pertanyaan yang terlontar saat bertemu Nyak di acara Asus itu, “Anak-anak
sama siapa?” Saya pikir ada orang lain yang dipercayakan Nyak untuk menitipi
anak-anaknya. Ternyata perkiraan saya salah. “Sama bapaknya,” jawab Nyak. Wow, what an amazing daddy! Ayah Wafa dan
Ayyash itu bersedia mengasuh kedua anaknya selama istrinya pergi ke Makassar
untuk ikut kegiatan!
Palopo.
Saya tadi menuliskan nama kota itu. Ya, yang saya maksud memang Palopo. Sebuah
kota administratif yang terletak di kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Sebuah
kota kecil yang tidak menyediakan toko buku yang bisa memuaskan dahaga Nyak
akan bacaan-bacaan baru nan bermutu. Suami Nyak memang ditempatkan pemerintah
untuk mengabdi di sana. Saya salut, Nyak berani ikut suami setelah sempat long distance relationship beberapa lama
sebelumnya.
Kehidupannya
di perantauan tidak semudah kehidupan di kota Jakarta. Namun kebahagiaannya
lengkap di sana karena berkumpul dengan keluarga tercinta meski sesekali
suaminya harus meninggalkannya untuk urusan dinas. Bacalah blognya, maka Anda
akan mengerti kebahagiaan apa yang dilukiskannya di sana. Kebahagiaan
sederhana, ala seorang ibu yang merasa lengkap di tengah-tengah keluar kecilnya
walau tinggal di perantauan. Sangat sederhana malah, seperti tagline blognya: “Being a mother is enough.”
Makassar, 9 Januari 2017
Diikutkan
Arisan Link Grup 4, Komunitas Blogger Perempuan
Share :
Nyak Rotun emang super deh. :v hehehehe
ReplyDeleteYup. Super :)
DeleteBentar aku buka peta dulu, kayak nya gw pernah ke palopo tapi kok lupa ini sebelah mana nya makassar yaaa ????
ReplyDeletePalopo itu, 5 - 6 jam perjalanan bermobil dari Makassar, ke arah utara, Mas Cumi. Ke Paloponya ke mana, yah? Ooh terus ke Sorowako, kayaknya, ya? Di Sorowako alamnya indah.
Deletekak, nyak rotun ini yg ikutan lomba on the spot ASUS kemarin dan duduk semeja ama kak mugniar?
ReplyDeleteIya, benar Lia. Yang duduk di antara saya dan Vita waktu itu :)
DeleteMba Rotun, makanannya bikin enak enak. Penataannya juga bagus. Tulisannya juga mengalir. Sama kayak tulisan Mba Niar yang juga enak dibaca :)
ReplyDeleteIya, foto2 Nyak Rotun keren.
DeleteMbak Lidha juga keren tulisannya :)
Aku juga suka banget sama gaya si 'Nyak" yang mengalir, gak sadar eh, tahu-tahu tulisan telah berakhir.
ReplyDeleteKini blog si 'Nyak" jadi target BW, sama dengan blog mbak ini. Insya Allah, bakal kecanduan bersilatuhrahmi, Insya Allah...
Perempuan perkasa yang perlu dicontoh... :)
ReplyDeleteKadang saya berselancar ke blog kulinernya...
ReplyDeleteYahhh kalian udah kopdar duluan :(
ReplyDelete