Bersyukur
sekali saya sekarang berakrab-akrab dengan internet. Sejak kenal internet, di
tahun 1997, saya cuma tahu browsing dan
e-mail, termasuk mailing list (milis). Saat merantau ke Riau usai prosesi
pernikahan, hubungan dengan teman-teman kuliah dan teman-teman sekelas saat di
SMA masih terjaga melalui milis alumni. Setelah itu, saya tak bermain mIRC dan
Friendster namun masih tetap mengontak kawan-kawan lama melalui e-mail. Kudet
(kurang update) sekali, yah.
Akhirnya takdir membawa saya berkenalan dengan dunia media sosial. Dimulai dari Facebook di tahun 2011. Setelah sebelumnya ngeblog di warnet pada tahun 2006. Lama-kelamaan, saya seperti bersahabat dengan internet karena keseharian saya tidak jauh-jauh dari mengelola blog dan akun-akun media sosial yang saya miliki.
Saya
merasa sangat beruntung karena saya tahu tak banyak perempuan seusia saya yang
terlibat dengan internet seperti yang saya alami. Saya pernah melihat data
pengguna internet, di mana pengguna terbanyak adalah yang berusia akhir belasan
dan dua puluh tahunan. Jumlah penggunanya menurun dengan semakin meningkatnya
usia pengguna.
Menyampaikan tentang Pantai Losari kepada dunia.
Ah ya, saya juga belajar buat video melalui internet. Ini salah satu
video hasil otodidak. Video tentang pisang epe'.
Melalui internet saya mendapatkan
banyak pengalaman menembus batas. Batas
profesi, batas gender, batas wilayah,
dan batas waktu.
Saya bisa menjelaskan alasan mengatakan demikian di antaranya karena hal-hal
berikut:
- Saya yang sehari-harinya sebagai “ibu rumahan” (ibu yang lebih banyak berada di rumah saja) sering ikut lomba blog, bersaing dengan para lelaki dan mereka yang memiliki profesi di sektor publik. Secara fair tentunya, saya pernah memenangkan satu lomba yang cukup berat temanya (bisa dibaca tulisan saya yang berjudul Pentingnya Orang Tua dan Pendidikan Tinggi Berkolaborasi dalam Membentuk Karakter Positif Anak). Ini yang saya maksud dengan menembus “batas profesi” dan “batas gender”. Bisa berkompetisi dan menang.
- Ngeblog membawa saya kepada kesempatan bekerja sama dengan beberapa pihak. Salah satunya dengan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia). BaKTI adalah sebuah lembaga berbentuk yayasan yang menyediakan platform dan alat untuk lembaga donor, pemerintah, dan masyarakat. Diharapkan platform atau alat tersebut bisa dipergunakan untuk mengakses informasi, menyimpannya, bertemu, dan berdiskusi mengenai isu-isu pembangunan serta prioritas apa yang harus diambil agar bisa lebih mempengaruhi pengambilan keputusan dan lebih mendukung aktivitas pembangunan yang berbasis pengetahuan di Kawasan Timur Indonesia. Tanpa mempertanyakan profesi saya, BaKTI mengajak saya bekerja sama untuk beberapa programnya. Dua tulisan dari kerja sama ini adalah: Menuju Layanan Kesejahteraan Anak yang Holistik dan Komprehensif dan Semua Anak Makassar Berhak Punya Akta Kelahiran.
- Melalui blog, saya bisa mengabarkan hal-hal baik dari Makassar, Sulawesi, dan Indonesia Timur kepada dunia. Melalui internet, saya menembus batas wilayah dengan membawa kisah dalam bentuk tulisan ke hadapan Anda, di mana pun Anda berada. Bukan hanya informasi berupa tempat, juga berupa kebaikan-kebaikan lainnya. Dengan harapan informasi yang beredar tentang daerah saya dan Kawasan Timur Indonesia bisa menjadi lebih berimbang. Banyak hal baik yang saya kabarkan. Sebagian catatan saya bisa dibaca pada kategori BaKTI, Kabar dari Timur, dan Celebesiana di blog ini. Berikut ini 3 tulisan yang pernah saya buat: Sekolah Kapal Kalabia Membentuk Agen Perubahan di Raja Ampat, Antara Sekolah Politik Perempuan dan Geng Motor iMuT, dan Kisah Sulap Minyak Jelantah Menjadi Bahan Bakar Biodiesel.
- Bagaimana dengan menembus batas waktu? Melalui kegiatan ngeblog, insya Allah hal itu bisa terwujud. Kelak, ketika saya sudah tidak ada di dunia ini, anak-cucu saya bisa membaca tentang dan mengenal saya melalui tulisan-tulisan saya. Dalam blog ini ada kisah saya, kisah anak-anak, pembelajaran saya sebagai ibu dan istri, dan ada pesan-pesan saya untuk keturunan saya. Beberapa tulisan yang saya buat: Dalam Perjalanan, Selalulah Ingat untuk Berdo'a, Nak, Memaknai Kelulusan, 17 Tahun Kemudian, dan Pentingnya Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah Maritim.
Selain
itu, ada 4 hal menarik yang saya temui. Hal-hal yang tidak bisa saya alami
tanpa internet. Beberapa masalah bahkan menemukan solusinya. Berkat internet
yang membawa saya menembus batas dari dalam kamar tidur.
1. Mengkritik
dengan cara elegan.
Karena
tidak setuju pada sebuah tayangan yang diprakarsai seorang artis terkenal pada
tahun 2014 lalu, saya membuat tulisan berjudul Mengumbar Rahasia Pribadi Seseorang
di Televisi dalam Siaran Langsung Adalah BULLY! Singkat cerita, saya pun berdialog
secara baik-baik dengan sang artis melalui direct
message Twitter. Untuk menggugah lebih banyak orang, saya membagikan
tulisan tersebut di media sosial, mengadukan tayangan yang tak saya setujui di
website KPI, dan membuat satu tulisan lagi yang berjudul Menjadi Nyamuk yang Mengganggu
Monster Raksasa.
Setelah itu, artis tersebut tak pernah lagi membuat acara yang saya kritik.
Bahkan dia menjadi salah satu follower akun
Twitter saya.
2. Menuntut
hak dengan cara elegan.
Hampir
saja saya tak menerima hadiah juara 3 sebuah lomba blog. Laptop yang sedianya
menjadi hak saya, ditarik kembali oleh event
organizer yang menyelenggarakan lomba untuk alasan yang tidak bisa
diterima. Kepada salah seorang panitia saya mengirim SMS yang berbunyi, “Saya
bukan blogger, Mbak kalau saya tak menuliskan tentang ini.” Saya juga
memberikan dia link tulisan ini: ICT USO EXPO 2013: Katanya Saya
Memenangkan Notebook Tapi Hadiahnya Diterbangkan Angin. Yah, katakanlah itu ancaman halus
hehe. Yang jelas setelah itu, EO berbalik sikap. Dengan segera laptop hadiah
dari Jakarta diusahakan terbang ke Makassar. Kelanjutannya baca di: ICT USO
EXPO: Hadiah Notebook Itu Akan Terbang Menuju Makassar.
3. Membantu menggerakkan UMKM lokal melalui blog dan
media sosial.
Maraknya pengusaha bermodal kuat ke daerah sempat
meriuhkan time line media sosial
saya. Rasa gelisah dan gemas akan komentar-komentar sinis yang tak memberi
solusi membuat saya membuat tulisan berjudul Songsong
Tantangan Masa Depan Bersama dengan Oleh-Oleh Khas Kekinian.
Sebelumnya, saya pernah beberapa kali menulis tentang UMKM dan startup lokal, di antaranya: Fabya, Abon
Ikan Lezat Tanpa 3P Buatan, Klappertaariza
yang Lembut dan Lezat, dan Pesan Tiket
Bus Makin Mudah dengan Tiketbusku. Saya pikir, sebagai pengguna
aktif media sosial, sebaiknya kita membantu para pelaku UMKM dan startup lokal dengan cara membagikannya
di akun media sosial. Lebih baik begitu daripada menebar rasa antipati, kan?
Membantu orang menjadi lebih mudah dengan
keterhubungan di dunia maya. Tulisan di blog bisa menggerakkan. Anda bisa
membaca tulisan-tulisan saya yang ini: Bahagianya
Beramal Bersama Setia Karya dan Paket untuk
Anak-Anak An-Nur. Tanpa blog pun, melalui media sosial saja banyak
yang bisa dilakukan.
Masih banyak kisah saya mengenai bagaimana internet
membantu saya menembus batas. Saya tidak bisa menuliskan semuanya. Melalui
tulisan ini, saya hanya ingin menyampaikan bahwa di zaman ini, banyak hal yang
dulunya tidak mungkin terjadi sekarang menjadi keniscayaan. Seperti yang saya
alami. Saya, yang ibu rumah tangga berusia hampir 43 tahun dari dalam kamarnya,
bisa mengalami hal-hal yang dulu tak pernah terbayangkan. Tulisan ini bukan
bermaksud menyombongkan diri. Saya hanya hendak menyampaikan bahwa saya yang
“bukan siapa-siapa” bisa mendapatkan banyak manfaat dan ingin bermanfaat bagi
banyak orang melalui internet. Sebagian pengalaman yang saya tuliskan di atas
sudah membuktikannya.
Anda punya kisah serupa? Share, yuk di kotak komentar blog ini.
Makassar, 18 Februari 2017
Tulisan ini diikutkan KEB Blogging Competition
Share :
nah tuh sedemikian banyak manfaat dan guna dari ngblog, pahala kebaikan pun tentu didapatkan dari kegiatan ngblog ini, baik untuk kita, baik juga bagi lingkungan dengan tanpa harus banyak membuang waktu ngerumpi di lingkungan tetapkita bisa berguna untuk mereka...salam sukses, sehat dan ceria selalu yah
ReplyDeleteSiap Mang. Terima kasih yaa
DeleteMemang dengan internet serasa tak batas tempat dan waktu ya Mbak.
ReplyDeleteTapi tentunya jg harus dg etika jg ya
Iya, harus tetap beretika :)
Deletekurang lebih, manfaat yang saya dapatkan dari internet sama kayak mbak mugniar. hanya bedanya, saya belum fokus, akhir-akhir ini mulai jarang buat tulisan.. kalau konsisten tentu manfaat yang di dapat akan masimal.. makasih mbak niar artikelnya :)
ReplyDeleteInsya Allah Mbak Eva makin berkembang terus dan jauuh lebih baik daripada saya :)
Deleteinternet memang punya manfaat yg banyak, tetapi kita juga harus memanfaatkannya dengan benar
ReplyDeleteSetuju
DeleteAku penasaran artis yang tang dimaksud siapakh gerangan hihihi
ReplyDeleteSilakan klik link di atas hehe
Deletewih sampai panitia hampir gak kirim hadiah laptopmu ya... aku jadi keinget jangan sakitin blogger kalau tidak kan abadi di blognya :D
ReplyDeleteAhaha iyaa. Jangan2 main2 sama blogger kalau tidak mau namamu abadi di blognya
DeleteYang pertama saya suka nih, walaupun isi blog saya belum berisi tentang kritik sosial. Ya sebagai mahasiswa cara ini lebih elegan daripada membuat keributan dipinggir jalan.
ReplyDeleteSetuju Mukhsin. Teruskan ngeblognya yaah
Deletesekarang memang jamanya online semua kegiatan bisa dilakukan dengan hanya via online apalagi dengan visualisasi..
ReplyDeleteBenar sekali. Zaman yang memanjakan mata hehe
DeleteMak Mugniar memang menembus batas! Ngebayangin diri saya sendiri dalam posisi yang sama, IRT-di rumah-semua ngurus sendiri, tapi masih berselancar. Harusnya ini dikuatkan dan benar-benar diberdayakan. Semoga jejak baikmu bisa saya ikut
ReplyDeleteWaaah saya banyak kekurangan Mbak Lidha .... sering keteteran. Tapi terima kasih apresiasinya
DeleteDengan makin banyaknya fasilitas yang memudahkan aktifitas untuk internetan harusnya makin banyak manfaat yang bisa diambil ya.. Asal mau belajar, dan memanfaatkan untuk hal yang positif. Hehe
ReplyDeleteBenar sekali Mbak Inge
DeleteMantap nih tulisannya berkelas banget, kalau saya menebus batas pernah dengan orang london komunikasi karena ga lancar english pakai google translate
ReplyDeleteKeren, yang penting bisa saling mengerti hehe
DeleteInternet memang punya manfaat besarr bagi kehidupan kita ya bu, tapi kini lho kita kudu ati2 juga. banyak yang hoax soalnya :'( jadi kudu kritis menannggapi sesuatu gitu
ReplyDeleteIya memang harus kritis :)
DeleteMeningkatkan UMKM dengan media internet emang bener bener mantep banget hehe :D
ReplyDeleteKalau punya cara, kenpa tidak dibantu, iya kan? :)
DeleteKisahnya sangat aspiratif mba, terus menulis dan berbagi ya mba. Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan menulis, semoga hobinya bisa menular bagi banyak orang :)
ReplyDeleteTerima kasih ya sudah mampir mbak
DeleteInspiratif bgt mbak, semangat terus blognya. Jadi termotivasi juga.
ReplyDeleteTerima kasih ya sudah mampir ke sini
Deleteluar biasa manfaat yang bs kita dapat dari internet. good share
ReplyDeleteMakasih yaah
DeleteSaya paling seneng soal ngeblog, bisa bantu saudara meningkatkan penjual dengan memasuki dunia internet. Hehe
ReplyDeleteSaya ngeblog emang karena hobi nulis kali ya, tiba-tiba ngeblog aja dari masa sekolah :d
ReplyDelete