Ini adalah salah satu keseruan yang saya alami, dianugerahi Allah tiga orang anak:
Dua
dari tiga anak ini sering berkolaborasi melawan yang satunya. Entah itu Athifah
dengan Afyad atau Afyad dengan Affiq. Yang tidak pernah terjadi adalah Athifah
berkolaborasi dengan Affiq hahaha. Mungkin karena Afyad yang paling kecil,
masih asyik diperebutkan sebagai anak bawang.
Gara-gara
kakak-kakaknya yang bergantian, Afyad pun jadi manipulatif. Kalau dia ingin
mengambil keuntungan dari Affiq maka yang dia dekati Affiq. Sebaliknya, kalau
dia hendak mengambil keuntungan dari Athifah maka dia membuat kakak
perempuannya itu menentang Affiq.
Hampir
setiap hari mereka heboh. Saling berbisik, “Api’ lele.” Atau “Athifa lele.”
Api’ itu sebutan Afyad untuk Affiq. Kepada kakak sulung yang usianya berselisih
lebih dari 8 tahun ini, Afyad tak mau memanggilnya “kakak”. Yang dipanggilnya
“kakak” hanya Athifah yang berselisih 3 tahun usia darinya.
Lalu
apa itu lele? Lele itu pelesetan dari JELEK hahaha. Pertama kali mengucap kata
JELEK, dengan lidah cadelnya, Afyad menyebutnya LELE.
Suatu
ketika, saya lupa apa kejadian yang melatar belakanginya, namun saat itu Athifah
hanya bermaksud menggoda Afyad. Dia mengajukan pertanyaan kepada saya dengan
sengaja memperdengarkannya kepada Afyad, “Mama, siapa lele, Api’ atau Afyad?”
Mendengar
pertanyaannya, saya berusaha menghentikan perseteruan “melele-lelekan” ini,
“Sudah ah. Berhenti bilang lele.
Kalau Affiq lele, Afyad lele, berarti Mama dan Papa lele. Kita semua lele. Kita keluarga lele dong!”
Nona
mungil itu menyimak dengan seksama perkataan saya lalu bertanya, “Kenapa? Karena tertular?”
Sungguh,
saya tak sanggup menahan tawa. Sembari menatap wajah polos nona mungil ini,
dengan tawa berderai-derai saya katakan, “Menular? Hahaha. Bukan menular
istilahnya. Ya kalau mama dan papanya jelek, anak-anaknya jelek juga, dong.
Begitu!”
Makassar, 4 April 2017
By the way, berhenti saling
menjelekkan, ya Nak. Kalian ganteng-ganteng dan cantik, koq. Paling ganteng dan
cantik sedunia.
Catatan:
Gambar berasal dari pixabay.com
Share :
Lah kok ya jauh amat, jelek menjadi lele....
ReplyDeleteWah wah ini harus diadukan ke KPAI, atau mungkin ke tata bahasa indonesia, menteri dekdikduk :)
Jangan sampai para lele tersinggung ya Mas hahaha
Deletehihihi jadi salahkan lele ajah :D
ReplyDeleteFadel juga sering mengucapkan kosakata baru yang menurutnya lucu, unik, padahal dia sendiri tidak tau artinya. Ketika dijelaskan kalau kata itu maknanya kurang bagus, dia lama-lama jadi ngerti dan tidak lagi mengulang-ulang kata itu.
ReplyDeletehaduh... semoga keluarga lele yang satu ini tetap menjaga citarasa dari pecel lele yang legendaris... hehe... piss
ReplyDelete