Di
zaman yang serba internet ini, televisi masih menjadi primadona. Itu menurut
saya. Ada hal-hal yang tidak bisa digantikan oleh internet melalui gadget ataupun
laptop dalam menggunakan televisi. Dari keempat alasan mengapa masih memerlukan
televisi, ada satu alasan yang tidak bisa digantikan oleh gadget mana
pun dan masih banyak orang yang mencari kenikmatan ala-ala nonton di bioskop
(bioskop masih tetap ramai, kan?). Nah, karena ukuran layar gadget,
ataupun yang laptop yang terbatas. Sementara televisi memiliki ukuran layar
yang jauh lebih besar. Untuk ruang nonton yang cukup besar, masih memungkinkan
sekeluarga nonton televisi bersama.
Ada 4
alasan yang menurut saya, masih menempatkan televisi sebagai primadona:
1.
Mendapatkan informasi terkini dalam wilayah lokal, nasional, dan internasional.
Berhubung
kami tak berlangganan surat kabar, televisi menjadi media tercepat penyampai
peristiwa yang sedang hangat melalu siaran-siaran berita (news) dan
tayangan talkshow. Buat saya, televisi melengkapi keberadaan internet
karena tidak semua yang saya lihat sehari-harinya di lini media sosial saya
peroleh di televisi. Berita hangat tentang Panglima TNI, Gatot Nurmantyo
misalnya, saya ketahui dari acara talkshow di televisi.
2.
Mendapatkan informasi baru
Jujur,
saya sering mendapatkan informasi baru dari televisi. Maksudnya, informasi yang
benar-benar baru saya ketahui. Misalnya tentang sebuah pulau yang spesies
tanamannya sebagian besar (berkisar 80 – 90 persen) merupakan tanaman endemik
(hanya tumbuh di daerah itu). Saya juga banyak mendapatkan informasi mengenai
gaya hidup masa kini bahkan yang tak pernah saya lihat sekali pun.
3.
Anak-anak belajar hal yang baik/benar dan tak baik/tak benar dari acara yang
ditontonnya.
Syukurnya
tayangan televisi sekarang sudah memberi tanda “BO”. Stasiun-stasiun televisi
sekarang lebih peduli memberi tanda BO (Bimbingan Orang tua) dalam menayangkan
sebuah acara sehingga orang tuanya waspada dengan tontonan yang dilihan
anaknya. Orang tua bisa menjelaskan hal-hal yang baik/benar dan buruk/salah
dari tontonan tersebut. Sementara untuk tayangan bertanda khusus untuk orang
dewasa atau tayang di tengah malam, orang tua bisa menasihati anaknya untuk
tidak menontonnya.
4.
Sarana merekatkan keluarga
Tak
seperti internet yang hanya bisa diakses oleh 1 – 2 orang bersamaan dari layar
yang sama, televisi bisa diakses oleh seisi rumah, asalkan semuanya kompak
menonton acara yang sama. Kebersamaan di depan layar televisi bisa makin
merekatkan hubungan keluarga ketimbang sibuk sendiri-sendiri dengan gadget masing-masing.
Sesekali kami sekeluarga nonton acara yang sama dan menimpali apa yang tengah
ditayangkan. Menurut saya, ini menjadi bentuk pembelajaran tersendiri juga.
Karena anak-anak bisa belajar dari kata-kata yang terlontar, mana yang pantas
dan mana yang tak pantas. Juga bisa diarahkan untuk mengeluarkan komentar
yang lebih bijak.
Nonton televisi bersama di ruangan seperti ini pasti nyaman sekali dan bisa merekatkan hubungan kekeluargaan. |
Dari
4 alasan nonton televisi yang saya uraikan di atas, jelaslah bahwa dengan menonton televisi pun,
literasi media kepada anak bisa dilangsungkan. Dengan pesawat televisi yang
memadai seperti televisi
Sharp LED TV LC-24LE170i-TT 24 Inch, bisa lebih efektif dan efisien dalam
mengajak keluarga berliterasi media.
Mengapa?
Karena TV Sharp memiliki tampilan visual terbaik dalam format High Definition.
Fitur Antenna Booster yang dimiliki TV ini juga dapat memperkuat sinyal
frekuensi radio lemah, sehingga kualitas gambar menjadi lebih baik. Menonton
televisi Sharp dengan kualitas gambar yang lebih baik, tentunya akan lebih
menyenangkan satu keluarga, bukan?
Selain
itu Fitur Eco Mode pada televisi Sharp dapat menghemat konsumsi daya listrik
selama menggunakan televisi ini. Nah, keuangan keluarga bisa lebih hemat, deh.
Ah ya, mengapa yang saya tuliskan di atas televisi ukuran 24 inci, bukannya
yang lebih besar? Karena, untuk luas ruangan di rumah kami, ukuran 24-an inci
lah yang memadai. Pun begitu, Televisi Sharp juga dibandrol dengan harga
yang cukup ramah di kantong.
Terakhir,
yang penting diketahui adalah sebelum mengajarkan anak-anak tentang literasi
media, orang tuanya yang terlebih dulu harus belajar literasi media. Bagaimana
mau mengajarkan kalau justru orang tuanya tak melek media? 😁
Makassar, 10 Juni 2017
Share :
Kalo orang tuanya sperti bu niar, mgkin masih aman y punya dan nonton TV d rumah. Karena mendampingi anak2 saat menonton.
ReplyDeleteTp, faktanya justru keberadaan TV lbh bnyak bruknya mnrt saya. Bnyk orngtua yg tdk mendampingi anak2 nonton tv dn memilih acara; TV djadikan alat untuk mndiamkan anak ktika anak mgkin ingin bermain d luar atau rewel minta perhatian orgtua; membuat kecanduan dan membuat anak2 bs brlama lama di depan tv, yg sharusnya mreka butuh bnyak bergerak aktif; meski ada tayangn bagus, tp iklannya yg sering tidk mndidik😀.
Makanya, ada beberapa keluarga yg punya anak kecil, tdk mnyediakan TV d rumahnya.
Semua trgantung dr pilihan masing2 keluarga.
Saya berusaha untuk tahu tontonan anak-anak, Mbak Wenny tapi sesekali ada kecolongan juga, alhamdulillah tidak berbahaya ...
DeleteIya benar, anak-anak butuh bergerak aktif.
saya mah dari keluarga SHarp, maksudnya semua produk sejak kecil dirumah ortu makenya ituh, jadi sampe sekarang rumah saya ge semua barang elektronik pake SHARP, salah satunya persis dengan LED itu tuh...LED TV LC-24LE170i-TT 24 Inch, kok kebetulan ya?
ReplyDeleteOwh, seperti yang saya tuliskan di atas ya Mang? Kalo saya, sih masih angan-angan .... belum kebeli hihi.
DeleteMenjadi blogger itu kerennya, dalam kesederhanaan tetap aja dapat hasil yang maksimal.. tv aja bisa dapat 4 manfaat yang tanpa kita sadari kita nikmati sehari-harinya... baru ngehkan setelah baca tulisan diatas..#sambilanguk2kepala
ReplyDeleteHm, saya ngehnya saat nulis, Bang hehe.
Delete24 inchi ,sungguh luar biasa. Pastinya semakin betah saja didepan layat televisi. Sharp, televisi dirumah saya tapi hanya 21 inchi.
ReplyDelete21 inchi usah cukup koq Mas.
DeleteTelevisi memang masih menjadi hiburan murah meriah dan informative bagi keluarga Indonesia. Acara Indonesia yg paling saya suka ya tetep berita sama laptop si unyil 😂. Sayang di Indonesia acara hiburannya masih di dominasi sama sinetron, yang kadang ada beberapa sinetron yang ceritanya klo menurut saya sih enggak banget. Tapi qo laku 😁😅
ReplyDeleteLaptop Si Unyil itu edukatif, ya.
DeleteIh sama, suka sebel sama sinetron Indonesia. Masalahnya, koq banyak yang nonton ya ...
dengan menonton televisi ada hal baru untuk saling didiskusikan antar anggota keluarga ya Mbak
ReplyDeleteIya Mbak Astin, bisa begitu
DeleteHahaha iya benar juga
ReplyDeleteBetul, sarana untuk mendekatkan anggota keluarga, biar enggak sibuk dengan gadget masing-masing.
ReplyDelete