Sebagai
pengagum hasil teknologi, saya ikut senang waktu tahu puncak Hari Kebangkitan Teknologi
Nasional (Harteknas) ke-22 diadakan di Makassar. Jarang-jarang kan ada kegiatan
besar yang disertai dengan pameran berskala nasional diselenggarakan di sini.
Jadi saat tahu suami saya bersibuk-sibuk menyiapkan salah satu booth beserta kawan-kawannya, saya sudah
pasang niat untuk melihat-lihat pameran yang diselenggarakan di Central Point of
Makassar (CPI) ini.
Pameran
bertajuk Ritech Expo ini diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Berlangsung selama 4 hari sejak 10 Agustus 2017, tema Ritech Expo adalah Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan dengan subtema Peran Sumber Daya Manusia dan Inovasi dalam Pembangunan Maritim
Indonesia.
Inilah
pameran pertama yang saya datangi sampai dua kali. Berhubung karena booth-nya banyak sekali dan menarik, sebagian
besar meperlihatkan hasil dari penerapan teknologi yang signifikan perkembangan
dan manfaatnya maka saya mau saja datang dua kali. Kenapa perlu dua kali?
Banyak sekali gerainya, kawan. Lebih dari 100. Tepatnya ada 144 gerai!
Yang
pertama kali saya datangi di Ritech Expo bersama suami adalah gerai-gerai di tenda terluar.
Oya, di sini ada dua area gerai. Ada yang berada di Wisma Negara yang
megah. Ada yang berada di dalam tenda besar. Udara di dalam tenda sejuk karena
ada pendingin ruangannya. Relatif samalah kenyamanan suhunya dibandingkan
dengan yang berada di Wisma Negara.
Sepatu dari kulit ikan kakap (waiting for investment) |
Baru
di booth pertama Ritech Expo, saya sudah
terpukau-pukau. Di gerai milik Balitbang (Balai
Penelitian dan Pengembangan) Perindustrian, saya melihat sepatu yang terbuat dari kulit ikan
kakap. Kalau sepatu yang terbuat dari kulit buaya itu sudah biasa, ya. Yang ini
kulit ikan kakap. Wow.
Di
situ juga ada alat pemurni air laut. Sayangnya, air laut di ember
penampungannya habis jadi kami tak bisa merasakan hasilnya. Alat yang bernama
PUFFER ini sudah diperjualbelikan. Yang mengejutkan saya, perusahaan yang menanganinya
ternyata di jalan Rappocini Raya, dekat sekali dari rumah kami. Selain itu ada
manisan rumput laut, dendeng ikan, abon ikan, bandeng asap, dan lain-lain.
Biasanya melihat bandeng presto seperti ini, yang ini bukan. Ini bandeng asap. |
Puffer, perangkat pemurni air laut menjadi air tawar. |
Lanjut
ke booth kedua di Ritech Expo, saya dan suami
mencari tahu di booth Balitbang Kesehatan. Di dinding gerai terpasang fakta-fakta bergambar mengenai beberapa
keadaan kesehatan di negara ini. Ada Fakta
Kesehatan Nelayan Indonesia, Paparan Logam Berat dari Makanan, dan Paparan Bahan Tambahan Pangan.
Di
sini saya ngobrol dengan Mbak Suci. Suami saya ngobrol dengan mas-mas yang
satunya (saya tidak tahu namanya). Saya bertanya bagaimana caranya mendapatkan
data tentang bidang kesehatan. Kata Mbak Suci, bisa searching di http://www.litbang.depkes.go.id.
Serunya, di gerai ini ada photo booth-nya
(sepenglihatan saya, satu-satunya booth yang
punya photo booth ya di sini).
Salah satu booth. |
Mbak
Suci menyampaikan, kalau ada yang berminat menulis karya tulis ilmiah di bidang
Kesehatan: baik itu tentang Farmasi, Kedokteran, atau Kesehatan Masyarakat,
bisa mengirimkannya ke Balitbangkes.
Saat
hendak pulang, saya melihat buku berjudul menarik: Maskulin Dendong pada
Komunitas Gay, Waria, dan LSL di Kota Makassar (merupakan buku riset Etnografi
Kesehatan 2016). Saya berhenti sejenak dan menjamah buku itu. Menelusuri
sampulnya, lalu bertanya, “Buku ini bisa didapatkan di mana?”
Eeh,
tidak dinyana, Mbak Suci dan mas-mas itu memberikannya kepada saya. Gratis. Aih,
senangnya. Siapa tahu buku ini bermanfaat kelak karena saya bergabung dengan
komunitas Peduli Sahabat yang giat mengedukasi masyarakat dan juga melakukan
terapi kepada para penyuka sesama jenis yang ingin kembali straight. Saya pernah menuliskan tentang Sosialisasi Peduli
Sahabat. Bisa baca tulisan-tulisan saya berikut ini:
- Sosialisasi Peduli Sahabat: Ujian Atas Kesungguhan dan Keyakinan
- Sosialisasi Peduli Sahabat: Atasi Kecanduan Pornografi dengan Menjadi Sahabat Anak
- Sosialisasi Peduli Sahabat: Deteksi Orientasi Seksual yang Berbeda
- Sosialisasi Peduli Sahabat: Tentang Orientasi Seksual dan Pentingnya Peran Orang Tua
“Mbak,
blogger, ya?” tanya Mbak Suci. Tadi saya memang mengakui bahwa saya biasa
menulis tapi tidak menyebutkan bahwa saya seorang blogger. Sesekali saya perlu mencari data makanya saya
menanyakannya. Saya pun sempat memperlihatkan akun Instagram saya ketika
ditanya oleh Mbak Suci. Mungkin Mbak Suci melihat dari keterangan di akun saya
itu, hehe.
Saya
memberi tahu alamat blog saya. “Nanti saya baca blognya, ya, Mbak,” kata Mbak
Suci. Aih senangnya. Semoga Mbak Suci membaca tulisan perdana tentang RitechExpo ini. Saya mau mengucapkan terima kasih sekali lagi. Terima kasih ya Mbak
Suci, sudah meladeni pertanyaan-pertanyaan saya, sudah membaca blog saya, dan
sudah menghadiahi saya sebuah mug
bertuliskan Departemen Kesehatan, usai posting
foto di akun Instagram saya. Kebetulan sekali, sekarang saya lagi
senang-senangnya mengumpulkan mug bertuliskan
nama instansi/lembaga/organisasi seperti itu.
Makassar, 14 Agustus 2017
Tentang
Ritech Expo belum selesai ya. Saya mau bersiap menuliskan penelusuran saya
selanjutnya. Stay tune. 😃
Share :
Pas lagi di Makassar malah ndak ada event beginian. Hiks. #BelumRejeki. Eh ada sih, Hari Koperasi Nasional. hahahaha..tapi ndak tahu juga ada kegiatan apa di sana.
ReplyDeleteSayang, ya Andy. Lain kali kalo ke Makassar, selidiki dulu apakah ada event seru seperti ini atau tidak.
DeleteEh :D :D :D
Sepatunya keren banget! :o Nggak bakal nyangka kalau itu dari kulit ikan. :o
ReplyDeleteKeren, Mbak. Kayak bukan kulit ikan, ya?
DeleteRasa bandengnya pastu yummy tuh. ^_^
ReplyDeleteSepertinya :)
DeleteMengunjungi pameran selain menambah wawasan, networking (dengan catatan kalo kita rajin memulai percakapan ya) dan selalu ada surprise akan hal-hal baru yang tak terpikr sebelumnya. Saya juga suka ke pameran. Niar saya perhatikan rajin juga ya postingan blognya seminggu bisa beberapa kali. Semoga saya ketularan semangat nulisnya Niar. Banyak hal yang sudah di draft tetapi penjabaran tulisannya karena selalu di seling beberapa kegiatan dan bepergian sana-sini, tulisannya menjadi tertunda.
ReplyDeleteIni belum saya lanut lagi tulisan tentang pameran, Kak hahaha, ada saja halangannya
Delete