Umur
tak bisa bohong, terkait bahwa stamna fisik saya sering mudah mengalami
penurunan. Apalagi saya pernah menjalani operasi (pembuangan) amandel/tonsil
yang menyebabkan sejak saat itu daya tahan tubuh saya mudah turun. Saya menjadi
alergi udara dan minuman dingin. Alergi minuman dingin tak menjadi masalah buat
saya. Sejak sering sakit amandel, saya pelan-pelan menyugesti diri saya bahwa
minuman dingin itu tak enak karena bisa bikn saya sakit.
Yang
tidak mungkin adalah menyugesti diri untuk tak merasakan udara dingin. Lha kena
angin lama-lama saja saya bisa kedinginan. Kalau sudah begitu, dengan mudah
stamina ambruk. Kalau dulu, naik motor tanpa jaket tidak masalah, sekarang
sudah harus pakai jaket. Saya pernah coba-soba tak pakai jaket saat tenggorokan
terasa gatal sehingga membuat saya sesekali terbatuk-batuk. Akibatnya tak baik
buat saya. Setelah itu, batuk saya semakin parah sampai-sampai membuat perut
saya sakit karena batuk hingga berpekan-pekan lamanya.
Kalau
stamina lagi oke sih tidak masalah, yang penting saya memakai baju sekurangnya
dua lapis (pakai baju kaus oblong sebagai pakaian dalam), naik motor tanpa
jaket pun tidak masalah. Yang tidak boleh kalau stamina sudah mulai menurun
lalu saya sama sekali tidak pakai jaket.
Nah,
tanpa mengenakan jaket, kondisi teringannya, saya bisa kena masuk angin.
Akibatnya, badan merasa tidak enak. Biasanya kalau sudah demikian butuh “terapi” tersendiri hingga badan kembali merasa bugar. Saya menyebutnya
terapi karena hal yang saya dan suami lakukan bagai ritual sepulangnya dari
bepergian inilah cara yang kami lakukan ketika terkena masuk angin. Hal ini akhirnya
menjadi kebiasaan.
Kesehatan nyaris berbanding lurus dengan kehangatan dalam keluarga. |
Harus
menjadi kebiasaan tepatnya karena saya harus menjaga kesehatan saya dan
keluarga mengingat tanpa asisten rumah tangga, begitu banyak hal yang harus
saya kerjakan. Sementara anak-anak pun harus diperhatikan kesehatan agar mereka
dapat bersekolah dan beraktivitas dengan lancar.
Nah,
hal pertama yang perlu saya waspadai dalam menjaga kesehatan sehubungan dengan
hal-hal yang saya ceritakan tadi adalah “masuk angin”, saya merumuskan
langkah-langkahnya di bawah ini. Namun, untuk mengatasi sakit yang lebih berat yang
mengikutinya (misalnya demam, flu, dan batuk), cara ini bisa juga diandalkan
untuk mempercepat proses penyembuhan. Well,
inilah hal-hal yang kami lakukan dan kami terapkan juga kepada anak-anak:
1. Mengenakan pakaian yang tebal
di outdoor.
Kalau
bukan pakai jaket, caranya adalah dengan menggunakan pakaian berlapis saat naik
motor atau ke daerah yang anginnya banyak seperti di pantai. Anak-anak pun saya
biasakan mengenakan jaket jika sekiranya akan terpapar banyak angin. Apalagi
mereka sama seperti saya, mengalami alergi akan udara dingin/angin.
2. Minum suplemen dari bahan
alami.
Saya,
suami, dan ketiga anak kami punya health
food atau suplemen andalah berbahan herbal. Kami tak fanatik di satu brand tertentu. Selama bisa membantu menyehatkan
dan bahannya benar-benar alami (bukan kimiawi), kami menggunakannya. Sudah
sadar diri betul kalau metabolisme tubuh saya dan suami mulai tidak lancar dan
asupan makanan kami – terutama anak-anak kalau berada di luar rumah tidak
selalu sehat dan menjaga kemungkinan adanya bahan berbahaya yang terkonsumsi. Selain
bisa meningkatkan daya tahan tubuh, suplemen juga membantu untuk detoksifikasi
bahan-bahan beracun yang masuk ke dalam tubuh.
Jika
menderita sakit yang membuat k.ami harus minum obat dokter, suplemen tetap kami
konsumsi dengan memberi jarak dalam mengonsumsi keduanya, kira-kira 1 jam agar
efeknya lebih terasa.
3. Istirahat yang cukup.
Mau
tidak mau, badan memang butuh istirahat yang cukup. Kalau sudah menuntut haknya
– yaitu beristirahat lalu mengabaikannya maka pasti penyakit yang lebih besar
akan mudah menginvasi. Orang yang daya tahan tubuhnya lebah apalagi jika nutrien
dari asupan makannya tak terjaga akan mudah sekali dihinggapi penyakit.Oya jangan lupa, banyak minum air putih juga sembari mencukupkan istirahat.
4. Menyiapkan alat untuk mengerok.
Mengerok
adalah sebuah terapi pengobatan alternatif untuk gejala masuk angin dengan
metode menggaruk sambil menekan bagian permukaan kulit menggunakan minyak dan
benda tumpul seperti uang logam sebagai alat pengerok, yang selanjutnya
menyebabkan guratan merah atau lecet pada kulit (Wikipedia).
Kalau
di awal pernikahan dulu kami menggunakan uang logam (namun konon benda ini
berbahaya, ya). Sejak 12 tahun terakhir kami menggunakan sebuah benda yang
lebih efektif dan efisien karena tidak menyebabkan
lecet dan lebih cepat berefek ke tubuh dan aman digunakan oleh anak-anak
kami. Bagian ini bisa di-skip kalau Anda tak memiliki alatnya. Akan lebih bagus lagi
hasilnya jika ada satu benda yang mumpuni, pun tetap ada tanpa kerok. Benda itu berupa cairan licin
atau yang berbentuk balsam/cream. Berdasarkan pengalaman saya, menggunakan benda ini
berarti mempercepat proses pemulihan/penyembuhan.
5
Menggunakan Transpulmin Balsam
Transpulmin Balsam (untuk keluarga) dan Transpulin BB Balsam (untuk bayi) |
Nah,
saat saya sedang batuk parah hingga beberapa pekan, belum lama ini, saya
mendapatkan kiriman Transpulmin Balsam. Salah satunya memiliki kardus berwarna kuning dan ada gambar
bunganya. Nah yang ini cocok buat saya: Transpulmin Family Balsam. Setelah browsing, baru saya
tahu Transpulmin Family Balsam ini tergolong baru. Sebelumnya ada Transpulmin
BB Balsam. Eh, bisa juga saya yang kudet,
ya baru tahu tentang balsam ini. Berhubung di keterangannya mengatakan
untuk penggunaan keluarga dengan usia di atas usia 2 tahun, saya pun
mencobanya. Suami membantu mengoleskannya di punggung saya dan mengerok saya
pakai alat kami yang aman karena tidak menyebabkan lecet itu. Saya mengusapkannya
juga di tenggorokan. Alhamdulillah, saya bisa tidur dengan sangat nyenyak saat
itu padahal sebelum-sebelumnya, tidur saya selalu terganggu karena batuk yang
menjadi.
Transpulmin Balsam |
Transpulmin BB Balsam |
Rupanya
komposisi tepat dari zat aktif Menthol, Camphor, Eucalyptus, dan Chamomile-nya memberikan banyak manfaat,
seperti meredakan nyeri punggung, melegakan pernapasan, menghangatkan
badan, dan memberikan efek relaksasi kepada
saya. Teksturnya pun sangat bersahabat karena tidak lengket di kulit, tidak
berminyak, dan cepat sekali meresap.
Manfaat Transpulmin Balsam bagi kesehatan. |
Saat
putri saya masuk angin, saya juga menerapinya dengan Transpulmin Balsam.
Rupanya dia merasakan efek yang sama dengan saya. Keesokan harinya, putri saya
meminta saya mengoleskan Transpulmin Balsam ke punggungnya padahal biasanya dia
anti sekali dengan cairan serupa itu. Boro-boro
minta diterapi, dia akan berteriak-teriak kalau tahu saya mau mengusap
punggungnya dengan cairan berfungsi serupa (tapi tak sama). Saya sempat heran
juga, soalnya Transpulmin Balsam kan memberikan sensasi rasa dingin-dingin
menyegarkan yang mirip gitu tapi dia
lebih memilih Transpulmin Balsam. Tentunya saya bersyukur sekali - alhamdulillah, mengobati anak perempuan
saya jadi tidak sulit lagi. Terima kasih Transpulmin Balsam, telah membantu
saya dan putri saya meraih kesehatan dan moment
kehangatan kami kembali.
Share :
Sama, saya juga pernah operasi amandel. Dulu, saya gak ngerti kalau amandel setidaknya punya manfaat.
ReplyDeleteSaya ini bandel mak, masih suka tidur melantai, padahal nyadar kalau mudah masuk angin, gangguan pernapasan. Bagus mak udah merekomendasikan transpulmin, karena saya belum pernah pakai selama ini.
Waaah jangan suka tidur melantai, bisa tidak bagus efeknya, Mbak Lidha.
DeleteIya, nih, bisa dicoba Transpulmin.
Ikut seneng deh kak...kalo anak-anak gampang diobatin ..Apalagi obatnya obat luar...
ReplyDeleteIya Mbak apalag kalau anaknya termasuk yang sulit menerima obat.
DeletePaling sedih kl udh rencana mau tamasya trus masuk angin, hiks. Makasih info transpulminnya kak Niar ^_^
ReplyDeleteMesti siap Transpulmin, Manda :)
DeleteTerima kasih ya sudah main ke blog saya
wah ternyata ini untuk anak tho. kalau di pakai untuk dewasa gmna mbak? cocok gak yah?
ReplyDeleteDi atas saya cerita pengalaman saya memakai Transpulmin, lho Mas. Transpulmin bisa untuk semua anggota keluarga koq. Kalo yang kuning itu disebut juga Transpulmin Family Balsam.
Deletewah mendingan pakai ini yah daripada kerokan. Bisa buat anak dan ibunya sekaligus. Aku juga nih sering masuk angin, Mba. Faktor U keknya.
ReplyDeleteSaya pakainya dengan kerokan Mbak hihi tapi cara saya bukan pake uang jadi tidak menyebabkan lecet. Nah, tanpa kerokan pun mantap sih. Disiapkan saja Transpulminnya dari sekarang.:)
DeleteBunda pakai Transpulmin juga rupanya. Sama kayak Salfa, hehehe...
ReplyDeleteWaah toss-kan ke Salfa yah hehehe
DeleteSaya kok baru ngeh sama transpulmin ya mba. Duh, kemana ja selama ini. Ikutan nyetok ah, buat jaga-jaga
ReplyDeleteIya, Mbak. Bagus lagi kalo nyetok.
DeleteTRANSPULMIN ini andalan keluarga banget ya maaak
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--
Yup Maak, bisa nih jadi andalan.
DeleteKalau aromanya cocok untuk anak-anak gini kayaknya saya bakal suka juga deh :)
ReplyDeleteTapi belum pernah ketemu nih produknya di sini. Huhuhuhu
Sepertinya :))
DeleteSejak Nadia bayi sampe sekarang baby K juga pake transpulmin
ReplyDeleteWah, sudah kenal baik dengan Transpulmin ya Mbak
DeleteAku malah kebalikan mba. Sebelum operasi amandel aku srg banget sakit. Batuk pilek ama radang. Bolak balik ke tht trus. Akhir diputuskan operasi. Sejak itu jadi jaraaaang banget sakit. Makan es krim ato yg dingin2 jg ayok aja. Udara makin dingin, aku justru makin seneng :D. Tapi memang kata adekku yg dokter THT, tonsil utk bbrp orang memang sebagai imun tubuh. Tp buat sebagian org lain, kdg ga ada gunanya. Mungkin aku termasuk yg ga ngerasain gunanya tonsil :D.
ReplyDeleteIni balsamnya lg hits banget ya. Banyak baca reviewnya aku. Pgn beli jadinya utk si kecil mba. Kasian kalo batuk sering kesumBat gitu napasnya.