Saya
tahu persis rasanya kebanyakan dilarang saat ingin bereksplorasi di waktu
kecil. Ibu saya sangat penakut. Selalu saja membayangkan hal-hal buruk akan
terjadi kalau saya dan adik-adik saya bereksplorasi. Begitu pun terhadap
anak-anak saya, terlalu banyak larangan yang dikeluarkan oleh beliau.
Sampai-sampai kawan-kawan akrab semasa SMA tidak selalu mengajak saya ketika mereka hang out karena seringnya saya tak diberi izin berkegiatan bersama mereka. Salah seorang sahabat pernah saya dengar berkata begini, “Ndak usah mi ajak Niar, pasti ndak diizinkan sama mamanya.” Sedih, yaa. Efek dari banyaknya larangan ini membuat aktivitas saya sering kali terhalang dengan sikap ragu yang besar, takut bergaul, dan sangat tidak percaya diri. Saya tentu tak ingin anak-anak saya mengalami ini.
Sebagai
anak yang usianya tidak muda lagi, saya berusaha memaklumi dan menjadi penengah
sikap Ibu yang sudah sangat sepuh (usianya 74 tahun) kepada anak-anak saya. Ibu hanya bermaksud menunjukkan kasih sayangnya. Saya berusaha memikirkan cara yang pas agar anak-anak tidak terkekang dan bisa
tetap bereksplorasi mengingat saya tinggalnya dengan ibu. Sering kali menjadi
hal yang sulit bagi saya untuk bersikap karena begitu banyaknya kekhawatian
beliau. Misalnya, kalau anak-anak berada di teras atau pekarangan saja, belum
apa-apa sudah disuruh masuk. “Nanti masuk angin,” kilah beliau.
Tetapi
kalau di dalam rumah pun banyak larangan. Tidak boleh membuat rumah berantakan.
Tidak boleh manjat-manjat. Tidak boleh jatuh sama sekali. Tidak boleh begini,
tidak boleh begitu. Bermain di halaman samping pun, belum apa-apa, anak-anak
sudah disuruh masuk. Sekali lagi, ini memang bentuk kepedulian beliau tetapi tetap saja saya harus mengambil sikap sebijak mungkin.
Paduan suara anak-anak Makassar di panggung Dancow. Mereka ekspresif. |
Berikan 3 Hal dan “IYA
BOLEH” untuk Eksplorasi Maksimal Si Kecil
Ratih
Ibrahim, psikolog
yang sudah 26 tahun menjalankan peran sebagai ibu ini mengatakan, “Anak adalah
berkat dari Allah. Bunda dan Ayah adalah pengasuh terbaik. Anak itu berharga,
kelak akan jadi pemimpin kita.”
Pada today’s parenting, tidak ada model
pengasuhan yang sempurna sehingga kita tidak perlu terpaku pada gaya pengasuhan
tertentu. Fokuskan saja pada kebutuhan dan karakter anak dan kelak cita-citanya
akan jadi apa.
Psikolog Ratih Ibrahim (paling kanan) |
Kita
sebagai orangtua perlu merasakan percaya diri untuk melepas anak bereksplorasi lalu memberikan dukungan berupa CINTA
KASIH UTUH, NUTRISI, dan STIMULASI. Yang demikian akan memupuk kemandirian dan keberanian si Kecil
sehingga kesempatan untuk belajar hal-hal baru dan mengembangkan dirinya pun
semakin terbuka.
Berikan 3 yang Terbaik
di Masa Keemasan Tumbuh-Kembang Si Kecil
Dokter
Bernie yang mendapatkan giliran berbicara selanjutnya memulai presentasinya
dengan menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak beserta tahap-tahapannya.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri khas anak. Yang bertumbuh dalam
diri seorang anak adalah berat badan,
tinggi badan, dan volume otak anak.
Pada setiap tahapan usia, ada standard yang bisa dijadikan ukuran pertumbuhan
buah hati kita. Misalnya saja volume otak anak berkembang hingga 80% hingga
anak berusia 2 tahun. Sisanya, 90 – 95% hingga anak berusia 6 tahun.
Perkembangan
anak, misalnya pada usia satu tahun anak sudah mulai berjalan tanpa berpegangan
dan menunjuk apa yang dia inginkan. Lalu pada usia 3 tahun, anak mulai ingin
bermain dengan temannya dan bermain sepeda roda tiga. Bagaimana anak bisa
belajar/tahu mengayuh sepeda kalau tak pernah mencoba mengayuh sepeda atau
bahkan terjatuh dari sepedanya?
Dokter Bernie |
Lactobacillus rhamnosus adalah bakteri baik yang dapat
membantu menjaga saluran pernapasan dan saluran cerna si kecil. “Menjaga asupan
bakteri baik seperti ini sangat penting karena tubuh yang terlindungi dapat
menjadi pondasi fundamental untuk mendukung proses belajar dan pertumbuhan
fisik si kecil,” tutur dokter Bernie.
3 Komitmen Terbaik DANCOW
untuk Anak Indonesia
Alvin
Wiradarma menjelaskan mengenai komitmen DANCOW dalam memberikan yang
terbaik bagi anak-anak Indonesia. Event ini
sekaligus menjadi ajang launching DANCOW
Advanced Excelnutri+ yang mengandung Lactobacillus
rhamnosus
tiga kali lipat lebih besar dibandingkan produk sebelumnya.
Inovasi baru ini dipercaya dapat
kurangi risiko infeksi saluran pernapasan, diare, dan dapat meningkatkan daya
tahan tubuh anak.
Alvin Wiradarma (paling kanan) |
Komitmen
ketiga adalah arena bermain Nestle DANCOW Explore Your World. Makassar
merupakan kota terakhir penyelenggaraan event
ini. Sebelumnya, telah dilaksanakan di Medan, Surabaya, Jakarta, Semarang,
dan Solo.
Ada 4
area utama di dalam Nestle DANCOW Explore Your World: Art Center, Central Park, Smart City, dan Play Park. Di Art Center, si kecil dapat
beraktivitas dengan hand painting dan
story telling. Dengan hand painting, anak boleh mewarnai kedua
telapak tangannya dan menempelkannya di atas kertas putih. Story telling selama dua hari dibawakan oleh Kak Safira – salah seorang
pendongeng terkenal di Makassar.
Hand painting di Art Center |
Story telling di Art Center. Sumber: Unga, Anbhar. |
Central Park |
Smart City. Sumber foto: Unga, Anbhar. |
Mandi bola di Play Park. Sumber foto: Unga, Anbhar. |
Selain
itu semua, ada hiburan seperti yang dibawakan oleh vokal grup anak-anak yang
menyanyikan lagu anak-anak dan berpakaian selayaknya anak-anak pada pembukaan talkshow. Sungguh apik dan menggemaskan penampilan mereka! Juga ada
penyanyi ibukota – Afghan yang menghibur para ayah dan bunda
pada tanggal 8 malam. Ada pula lomba mewarnai berhadiah menarik diselenggarakan
dalam dua hari event Nestle DANCOW Explore
Your World berlangsung. Jika Anda dan si kecil tidak termasuk dalam ribuan
orang yang menikmati keseruan event ini,
tidak ada pilihan lain selain menunggu event
serupa ini terlaksana lagi di tahun depan.
Para pemenang door prize. |
Makassar, 11 Oktober 2017
We may not be able to prepare future for our children but we can at least prepare our children for the future (Franklin Delano Roosevelt, dikutip oleh Ratih Ibrahim).
Share :
Acarax asli seruuu.... event Dancow ini menuai banyak perhatian dan partisipan bunda2 bersama si kecil.
ReplyDeleteBEnar, rame sekali ya. Banyak yang antusias.
DeletePerbedaan pola asuh kita dengan orang tua emang kadang bikin dilema ya kak, apalagi kalau masih tinggal serumah. Kita sudah terapkan aturan seperti ini kepada anak, tapi kadang nenek malah menerapkan pola yang berbeda. Akhirnya anak jadi bingung dan yang negatifnya anak kadang jadi tidak menghargai kita sebagai orang tua tapi malah menuruti aturan nenek..
ReplyDeleteIya, bikin dilema. Tapi alhamdulillah selama ini anak-anak ikut aturan saya dan bapaknya, kalo untuk yang penting2. Kalo utk yang tidak penting, sesekali ikut aturan neneknya hehe.
DeleteSaya penasaran sekali sama kegiatan ekplorasinya Dancow ini. Sudah baca beberapa tulisan reportasenya teman-teman di kota lain, kelihatannya seru banget.
ReplyDeleteSemoga kedepannya diadakan juga di Lombok, tepatnya di Mataram.
Wiih seru banget, Mama Rani. Semoga tahun depan ada di Lombok, yah
DeleteSaya meskipun masuk dalam kelompok orang tua baru, kadang2 juga masih agak berat mau bilang "iya, boleh". Duh, kayaknya saya ini tipe terlalu khawatir. Padahal anak-anak harus banyak meng-explore, kan Mbak?
ReplyDeleteSesekali bisa dong diizinkan anak-anak bereksplorasi Mbak, yang penting sistem pengamanan dan perlindungannya dari segala penyakit dan kemungkinan buruk dibangun dulu :)
DeleteAcarnya memang keren itu kak, talkshownya membuka wawasan parenting, play zonenya seru, komplit
ReplyDeleteYup, betul Mbak Atik
Deletesemoga tahun depan bisami ikutan deh saya, seruuuu ini hiks,. sudah 2 kali melewatkannya :D
ReplyDeleteSemoga ya Qiah, seru acara talkshow dan play ground-nya :)
DeleteSaya yang pulang kampung sesekali ji, kadang bingung juga, apalagi kita yg serumah dih kak. Sudah menetapkan batasan A tapi dilanggar karena dibolehkan neneknya. Kalau dikomplen, neneknya bilang ga bisa dengar cucunya nangis :D menyatukan suara dengan orang tua, ini yang susah bagi saya, karena pola pengasuhan mamakku beda.
ReplyDeleteWih, jangan mi. Hampir tiap hari konflik hehehe. Beda zaman, beda pola asuh. :)
DeleteWaah..... seru juga yah acaranya..
ReplyDeletedija kalo mau eksplorasi
ReplyDeleteminta ijin dulu sama ibu
Semoga kegiatan positif seperti ini diikuti produsen makanan untuk anak yang lainyya
ReplyDeleteSeru juga yah acaranya
ReplyDelete