Saya
selalu salut pada mereka yang berprofesi sebagai guru dan menyempatkan diri
untuk menulis. Satu kawan blogger,
Ria Rochma yang berumah maya di www.mamaarkananta.com
adalah salah satu dari mereka. Sebagai guru Bimbingan dan Konseling (BK), blogger
Gresik yang memilih menjadi lifestyle blogger ini juga penghobi paper
craft.
Saya
pribadi melihat sosok Ria Rochma berbaur dengan profesinya sebagai guru BK. Dia
telaten mengurusi kegiatan di grup kami – Grup 4 Arisan Link Blogger Perempuan
dan di sebuah grup lain. Ria juga telaten menanggapi apapun topik curhat kami di grup.
Ada
aneka label (kategori) di blog Ria
Rochma. Ada Family Time, Fiksi, Paper
Craft, Parenting, Tentang Hidup,
dan lain-lain. Saya sudah melihat-lihat dan nge-save
banyak tulisan seperti Mengenang
Bapak, 15 Hari Setelah Kepergian Beliau, [Exploding Box] Hadiah Untuk Mbak Orin,
Ketika Orang Lain Beranggapan
Operasi Caesar Itu Menyenangkan, Sedikit Cerita Tentang Mama Mertua, dan lain-lain. Namun akhirnya saya lebih tertarik mewawancarainya
dan menuliskannya di sini. Saya ingin tahu bagaimana sosok Ria Rochma sebagai
guru memandang kegiatan menulis dan ngeblog itu penting.
Maka terjadilah
wawancara ala-ala saya via WA yang saya share
ke sini. Ini dia:
Pertanyaan pertama:
Apa pentingnya menulis bagi
guru?
Jawab:
1. Manulis untuk guru itu sebagai salah satu cara untuk memperluas pengetahuan.
Ketika menulis, mau tidak mau guru harus mengetahui dan mempelajari apa saja
yang sedang trend atau sedang
dibicarakan sekarang ini. Dan ketika akan menuliskannya, guru akan mengulas apa
yang dia pelajari itu tadi.
2. Menulis untuk guru artinya bisa menghilangkan stres di
tengah-tengah mengajar. Ngga bisa
dipungkiri sih, tingkah pola siswa dan tuntutan pekerjaan kadang bikin stres.
Menulis bagi saya, bisa jadi media self healing.
3. Menulis bisa membuka kesempatan untuk guru memperluas networking di luar lingkungan mengajar. Jadi, temannya nggak melulu harus guru.
4. Menulis bisa memperhalus
dan meluweskan guru saat berbicara di depan rekan kerja atau di depan
siswa. Ketika menulis, hendaknya kan menggunakan bahasa yang rapi, teratur dan
baik. Itu tanpa sadar teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan ketika di
lingkungan kerja.
Inti dari apa yang disampaikan oleh
Ria saya cetak tebal dan garis bawahi, ya. Saya setuju karena merasakan juga
manfaat-manfaat tersebut. Saya setuju dengan Ria, seorang guru pun
memerlukannya!
Pertanyaan kedua:
Apa pentingnya ngeblog bagi
guru?
Jawab:
Blogging penting banget
ya buat saya sebagai guru. Selain alasan-alasan yang sudah saya sampaikan tadi,
blogging itu seperti dunia lain saya.
Saya suka menjadi guru. Saya suka mengajar dan bertemu para
siswa. Saya suka mendengarkan mereka bercerita, curhat atau membantu menyelesaikan masalah-masalah mereka. Saya
suka bertemu dengan rekan kerja dan berbagi pengalaman, baik pengalaman
mengajar atau pengalaman lain.
Tapi, saya juga butuh 'keluar
dari rutinitas'. Yang mana rutinitas ini bisa saya manfaatkan untuk menekan stres dan media untuk
mengembangkan diri. Dan ini salah satunya saya dapatkan dari ngeblog
dan crafting. Meskipun nge-craft
lagi berhenti ya, karena dua anak balita ini nggak bisa disambi untuk mengerjakan printilan-printilan.
Saya ingat sebuah pesan :
Sebaik-baiknya seseorang itu adalah seseorang yang
bermanfaat untuk orang lain.
Saya coba aplikasikan pesan itu pada kehidupan mengajar dan
ngeblog saya. Mengajar, sebisa mungkin saya sisipkan pelajaran-pelajaran
kehidupan kepada siswa-siswa saya, yang saya peroleh dari pengalaman saya atau
dari pengalaman orang lain. Sedangkan untuk ngeblog, bismillah, saya niatkan berbagi hal-hal baik yang kebanyakan
berdasarkan pengalaman saya sehari-hari.
Lagi-lagi
saya setuju, karena saya pun merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan nara
sumber saya kali ini. Seorang guru yang jatuh cinta dengan dunia menulis dan
ngeblog pun merasakan hal yang sama. Yuk, ah para guru, mari ikuti jejak blogger Gresik ini. Selain hal-hal
tersebut di atas, kegiatan ngeblog pun bisa menjadi jalan lain masuknya rezeki.
Kalau sudah menemukan semua yang disebutkan Ria Rochma, proses belajar dan
mengembangkan diri terus terjadi. Saya percaya, dengan demikian para guru akan menjadi
sosok yang bijaksana, dihormati murid-muridnya, dan akan dikenang selamanya. In syaa Allah, amal jariyah menanti bagi yang muslim.
Makassar, 27 Oktober 2017
Catatan:
Semua gambar di atas berasal dari blog www.mamaarkananta.com. Semua gambar paper craft di atas adalah karya Mbak Ria.
Baca juga:
- Pak Profesor Itu Guru Siswa SMP
- Ketika Surat Populer Itu Menuai Reaksi Keras Pak Menteri
- Guru SD: Dilema dan Permasalahan Kapabilitasnya
Tulisan
ini untuk Arisan Link Grup 4 komunitas Blogger Perempuan
Share :
kalo murid kayak dija gini
ReplyDeleteperlu ngeblog juga kan tante?
hehehee
Perlu juga Dijaa, menurut Tante sih, siapa pun, apapun latar belakangnya, perlu ngeblog hehehe
DeleteSewaktu saya guru saya juga menulis di blog untuk beberappa alasan di atas. Tapi, males kalau nulis materi mengajar.
ReplyDeleteLebih menyenangkan nulis di blog ya Mbak Lidha hehehe
DeleteBaru tahu kalau mbak Ria Rochma itu guru. Selama ini teman blogger yang saya tahu sebagai guru yaa Mbak Mei, Bai, siapa lagi ya? hihihi
ReplyDeleteWah iya bener banget dan penting ya blog untuk guru!
ReplyDeleteSaya sangat respek terhadap guru yang kekinian, gak gaptek dan komunikatif baik kepada siswanya, terutama orang tua murid.
ReplyDeleteSalam hormat saya buat Ibu Guru Ria. Pahlawan tanpa tanda jasa.
Saya sering bertatap muka dengan guru dalam sesi pelatihan. Saat saya tanya "ada yang punya blog" rata-rata menjawab tidak. Padahal kebanyak guru TIK
ReplyDeleteMenulis untuk berbagi informasi yang bermanfaat.... Happy blogging!
ReplyDeleteSaya setuju dengan ibu guru Ria Rochman, bahwa guru seharusnya menjadi pegiat literasi terdepan.
ReplyDeletejadi kangen ngajar....
ReplyDeleteGuru Sma saya dulu juga ngeblog
ReplyDeletebahkan saya tau ngeblog di ajarin sama beliau
Aku pernah lihat si beberapa guru juga jadi blogger. Seneng baca tulisan mereka terutama seputar kehidupan menjadi guru
ReplyDeleteSaya pun guru yang kini beralih profesi sebagai Ibu Rumah Tangga dan menjadi Guru pertama anak saya. Semoga jika waktunya sudah nyaman dan keadannya berbda. Cepat atau lambat saya ingin kembali menjadi guru untuk banyak orang 🙏
ReplyDeleteSayang dulu jamanku sekolah, guru2ku sepertinya blm kenal blog. Ga tau deh kalo guru2 paud anakku. Mungkin kalo di antara mereka ada yg punya blog, lalu menulis ttg keseharian mengajarnya, aku jd bisa ngerti gimana sikap dan cara mereka mendidik anak2 muridnya :)
ReplyDeleteIzin share ya mbak, tulisannya sungguh sangat menginspirasi ����
ReplyDeleteMemang Guru harus menulis ya Mba, menambah wawasannya dan berbagi, sslut buat mba Ria. Sukses terus
ReplyDeleteKarena retorika yang baik harus di selingi dengan tulisan yang kritis.
ReplyDelete