Ahad
tanggal 12 November lalu adalah kali kedua saya menghadiri acara gabungan IKA
SMADA (SMAN 2) Makassar. Hari itu adalah puncak acara milad IKA SMADAMakassar ke-6 sekaligus milad ke-60 SMAN 2 Makassar. Hari itu adalah ujung dari
serangkaian kegiatan bertajuk BERSAMA KITA PEDULI, BERSAMA KITA BISA, dengan
mengambil tempat di CFD jalan Jendral Sudirman. Dari angkatan saya – 92, tak
banyak yang datang. Malahan yang jauh lebih senior daripada kami, banyak yang
hadir. Seperti angkatan 83, pasukannya mantap. Keren-keren, lho mereka, masih
pada bersemangat.
Sebagian
besar hadirin ikut seru-seruan dengan bersenam Maumere. Saya, seperti biasa,
melihat-lihat saja sambil foto-foto. Alasan saya sama, pulang ke rumah, saya
masih harus mengerjakan sederetan pekerjaan rumahtangga jadi saya tidak mau
olahraga di luar rumah, cukup di rumah saja 😆.
Ramai
juga pagi itu. Tak jauh dari panggung ada mobil PMI. Di sana warga IKA SMADA
mendonorkan darahnya, termasuk Munafri Arifuddin – alumnus SMADA angkatan 93
yang akan ikut bertarung pada pemilukada kota Makassar tahun depan.
Mendahului
acara puncak ini adalah do’a bersama pada tanggal 10 November di TVRI Sulawesi Selatan
(di Masjid Nurul Jamiel) yang terletak di jalan Padjonga Dg. Alle (eks jalan
Kakatua) dan Baksi Sosial (Baksos) ke sebuah panti asuhan pada tanggal 11
November.
Senam Maumere |
Kakak-kakak panitia |
Pemberian hadiah kepada peserta senam terbaik |
Pembacaan do'a |
Kembali
ke acara puncak yang mau saya ceritakan ... Well,
banyak door prize dibagikan pada
hari itu. Door prize-nya tertulis di
dalam kertas-kertas yang bertebaran. Tidak di semua kertas, sih. Kalau
beruntung, sampah yang dipungut itu mengandung tulisan door prize. Jadi, ya sekalian memungut sampah, begitu. Pesannya
kira-kira – bahwa pada sampah pun ada kebaikan, utamanya bila sampah dibuang
pada tempatnya – ehm, mudah-mudahan saya
tidak salah menuliskan kembali apa yang dikatakan Aqsha – Ketua Harian IKA
SMADA Angkatan 92 saat menyampaikan soal door prize itu kepada saya dan RIna.
Well, beberapa orang beruntung mendapatkan door prize dari tulisan pada kertas
sampah. Beberapa yang lain amat beruntung, mereka mendapatkan begitu saja door prize walau tanpa bukti tulisan
ataupun sampah kertasnya. Sudah rezeki mereka, yah hahah.
Tak
saya duga, ada Prof. Basri Hasanuddin, mantan rektor UNHAS yang juga pernah
menjadi Duta Besar Indonesia untuk Irak dan mantan Menteri Koordinator
Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan pada era Presiden KH
Abdurrahman Wahid. Rupanya istri beliau – Andi Suryani Syamsuddin merupakan
alumnus SMADA Makassar. Ustadz Agung
Wirawan memimpin pembacaan do’a datang bersama istrinya yang juga alumni SMADA,
beserta putrinya. Sejak saya masih SMA, beliau sudah dikenal sebagai ustadz di kota ini.
Prof. Basri Hasanuddin beserta istri (kiri), Kak Pido, dan Munafri Arifuddin |
Ketua panitia Milad ke-3 IKA SMADA Makassar dan Ketua Harian PP IKA SMADA |
Beliau-beliau
yang saya sebutkan di atas ini merupakan alumni angkatan 1980-an. Bicara
mengenai angkatan, coba tebak angkatan tertua yang hadir di acara seru-seruan? Pasti
bayak yang tidak bisa tebak, ah. Saya jawab saja. Satu orang kakak senior, yang
paling senior di antara kami saat itu adalah Kak Pido yang konon jauh-jauh
datang dari Hongkong. Beliau angkatan 73, lho! Saya belum lahir saat beliau
tamat SMA hihi. Keren, semangatnya.
Seperti
biasa, ada sambutan-sambutan dalam acara ini. Dari Prof Basri, Ketua Panitia milad IKA SMADA (Muhammad Sofyan, S.Sos.), Sekjen PP IKA SMADA (Abdul Rauf Suddin, SH), dan Ketua Harian PP IKA SMADA (Munafri Arifuddin). Ketua Umum PP
IKA SMADA (Brigjen TNI DR. H. Marga Taufiq SH, MH) yang sedang tidak berada di Makassar memberikan sambutannya melalui
telepon seluler yang didekatkan ke mikrofon. Tak ketinggalan ada sesi
pemotongan tumpeng lalu bagi-bagi hadiah dengan menjawab pertanyaan dan
tantangan yang dilontarkan oleh panitia. Ada satu tantangan yang konyol. Yaitu,
yang pakai kaus kaki robek, lalu dia berani naik ke atas panggung dan
memperlihatkannya kepada panitia, diberi hadiah. Saya kira tidak ada yang
bakalan mau, lho buka kartunya di situ. Eh, ternyata ada hahaha.
Game seru yang diselenggarakan secara spontan di penghujung acara |
Pak gubernur dikelilingi ibu-ibu nan lincah yang meminta foto bersama |
92 with Appi, foto: dari Rina |
Acara
semakin seru ketika pak gubernur Sulawesi Selatan – Pak Syahrul Yasin Limpo
lewat bersama rombongan. Beliau juga sedang berolahraga, jalan-jalan pagi di
area CFD. Pak Syahrul bersama rombongan yang mengenakan baju kaus ulang tahun
Astra yang ke-60. Kakak MC mendatangi pak gubernur dan menanyakan pendapatnya
mengenai acara kami. Beliau menyambut baik. Lalu si kakak MC mengajak pak
gubernur bernyanyi bersama. Eh, pak Syahrul bersedia. Setelah itu, beliau
meladeni orang-orang yang minta foto bersama. Baik, ya Pak Syahrul, mau
meladeni seperti itu. Moga sehat terus, ya Pak.
Senang
sekali bisa menghadiri acara ini. Saya suka acara yang diselenggarakan secara
sederhana seperti ini. Semoga pesan kebersahajaan tetap ada di acara-acara
berikutnya. Masih pagi, baru pukul 9 lewat saat acara puncak milad IKA SMADA Makassar usai but iIt’s time to go home.
Makassar, 26 November 2017
Baca
juga cerita-cerita kami lainnya, yaa:
- SMADA92
Berbagi: Buku dan Mainan untuk Pionir Sekolah Inklusi
- SMADA
92: Raker Trip to Galesong
- Ngobrol
Seru di Car Free Day Sudirman
- Bincang
Serius Santai di Reunian SMA
- Cerita
ABG Masa Lalu: Reuni
- Menuju Reuni Perak SMAku
- Toilet untuk
SMADA
- SMADA
92 Berbagi: Episode Bus Mamminasata
- Silver
Reunion SMADA 92: Anjangsana Nostalgia
- Meriahnya
Acara Puncak Silver Reunion SMADA 92
- Silver
Reunion: Spesial Kelas Fisika 2
Share :
Senang banget kalau sama-sama teman gitu. :D
ReplyDeleteIya Mbak. Sesekali ngumpul-ngumpul hehe
Deleteseru juga ya bisa rayain milad sekolah bareng alumni2 yang sudah puluhan tahun tamat hehehe.
ReplyDeleteIyess, Qiah. Seru. :)
DeleteAcara kayak gini emang seru banget. Dan lebih seru lagi kalau alumninya udah pada sukses, berasa banget sisa-sisa perjuangannya.
ReplyDelete