Suatu
kebetulan, saya berada di sana pas saat loket bank sampah hendak buka.
Berbondong-bondong warga membawa sampah mereka ke lokasi lalu berbaris rapi di
sana. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, masing-masing memegang buku
tabungan sembari menunggu gilirannya. Ingin juga seperti itu, bisa menguangkan
sampah sendiri. Namun apa daya, belum ketemu solusi yang mudah bagi saya
tersebab satu dan lain hal – rutinitas yang ada membuat saya kesulitan antre di
bank sampah.
Mall Sampah,
Sebuah Solusi
Rupanya,
solusinya baru muncul sekarang. Di awal tahun ini, Mall Sampah (www.mallsampah.com) – konsep yang saya maksud
mengemuka. Saya menghadiri talkshow bertajuk Mallsampah – Layanan
Pengelolaan Sampah Online yang menampilkan Adi Saifullah Putra (Founder dan CEO Mallsampah) sebagai nara
sumbernya di gedung BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia). Acara
yang bergairah karena menampilkan nara sumber yang bersemangat dan moderator Luna Vidya yang tak kalah
bersemangatnya ini berlangsung pada tanggal Jumat, 9 Februari 2018 pukul 15.00
-17.30.
Hiburan dari Ruang Baca |
Beberapa penghargaan yang diterima Mall Sampah |
Menarik
sejak awal penuturan, itulah kesan yang langsung saya tangkap dari Adi –
lulusan Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia yang pernah menjadi aktivis
mahasiswa ini. Dia mengatakan bahwa hanya
10% sampah di Indonesia bisa didaur ulang. Visi Mall Sampah adalah dalam 10
tahun ke depan 20 – 30 persen sampah bisa didaur ulang dan nilainya mencapai 2 –
3 kali nilai total saat ini melalui konsep memberdayakan
pengepul dan pemulung.
Menurut
Adi, kunci dari daur ulang sampah
di Indonesia adalah pengepul. Maka agar sampah yang bisa didaur ulang meningkat, mereka
harus diberdayakan dan diperbanyak (termasuk pemulungnya) – moga-moga saya tidak salah tangkap dari
penjelasan Adi.
“Ketimpangannya,
pemerintah belum pahami kalau para pengepul ini berperan penting,” ucap Adi. For your information, ya, pengepul itu yang mengumpulkan sampah
dari pemulung atau orang yang bisa membeli sampah kita. Beberapa dari mereka punya kendaraan sendiri untuk mengangkut
sampat dalam jumlah yang agak besar. Ada yang biasa masuk hingga ke dalam gang,
seperti yang biasa masuk ke daerah tempat tinggal saya dan mengumpulkan sampah
dari warga. Warga menjual sampahnya dengan harga yang ditentukan pengepul.
Adi Saifullah Putra |
Luna Vidya dan Adi Saifullah Putra |
Nah,
bedanya, kami tidak tahu kapan si pengepul datang. Tahu-tahu saja dia nongol tapi ketika dinanti-nanti eh dia
tak muncul-muncul. Nah, kalau melalui Mallsampah.com, kita bisa memesan
jasanya, asalkan sampah kita sudah
terkumpul minimal 5 kilo gram dan sudah
dipilah-pilah. Jangan sampai masih tercampur-baur, ya. Kalau sampah
botol, yang dikumpulkan hingga 5 kilo gram ya sampah botol saja baru
menghubungi Mall Sampah, sampah kertas pun demikian.
Kata
Adi, di Makassar ada 5000 pengepul. Salah satunya yang diperkenalkan melalui slide presentasinya adalah Ibu Rukiah
yang berpenghasilan 3 juta – 7 juta rupiah per bulannya. Nah, sejak bermitra
dengan Mall Sampah, penghasilan Ibu Rukiah ini naik hingga 2 kali lipat. Jadi 6
– 14 juta rupiah per bulannya. Wow! Target
Adi kemudian untuk pengepulnya adalah menaikkan penghasilannya hingga 2 - 3 kali lipat. Amazing, ya? Potensi
penghasilan Ibu Rukiah bisa puluhan juta rupiah per bulan ternyata!
Ibu Rukiah, pengepul mapan. Sumber: mallsampah.com |
Mau tahu,
tak, mengapa penghasilan Ibu Rukiah bisa meningkat tajam setelah bergabung dengan
Mall Sampah? Karena pemanfaatan waktunya menjadi jauh lebih efektif. Sebelumnya,
waktu 6 – 8 jam bisa dihabiskan Ibu Rukiah dalam mencari sampah. Mencari ke
sana ke mari, belum tentu mendapatkan “sampah yang berharga”. Belum lagi kalau harus
dipilah-pilah sendiri. Pergi ke kompleks A, belum tentu terkumpul 3 kilo gram
kertas misalnya, lalu dia ke kompleks B. Nah, setelah bergabung di
Mallsampah.com, Ibu Rukiah jadi “wanita panggilan” saja dan terima duit. Bukan
dalam artian negatif lho, ya. Maksudnya, setelah ada panggilan telepon barulah
Ibu Rukiah pergi menjemput sampah, begitu. Bisa dari satu orderan ke orderan berikutnya.
Mirip-mirip Go Jek atau Grab, lah yang orderannya berdatangan terus dari mereka yang butuh.
Perkembangan Mall
Sampah dan Macam-macam Layanannya
Lalu
sekarang, ada berapa jumlah pengepul dan pemulung dalam sistem Mallsampah.com?
Ada 100 orang! Pada awalnya, Adi kesulitan mendapatkan yang mau bergabung. Dia
malah dicurigai. Sekarang sudah lumayan, seratus orang ini tersebar di seluruh
wilayah Makassar. Jadi kalau mencari pengepul untuk menjual sampah atau pemulung untuk donasi sampah (memberikan sampah kita secara cuma-cuma kepada
pemulung jika beratnya di bawah 5 kilo gram), sudah lebih mudahlah bagi warga
Makassar untuk menemukannya. Kalau kita order
maka yang mendatangi kita adalah pengepul/pemulung yang tinggalnya yang
paling dekat dengan kita. Tuh, kan,
seperti ojek online, ya?
Well, selain layanan beli sampah dan terima
donasi sampah, Mall Sampah juga memiliki layanan-layanan lain, yaitu:
- Produk Hijau, merupakan layanan daur ulang sampah dalam berbagai kategori.
- Gerakan Hijau, terdiri atas 6 gerakan, yaitu Jumat Bebas Sampah, Zero Waste Event, Pantai Bebas Sampah, Program Bersih Kota, Ekspedisi Bersih Gunung, dan Penggalangan Dana Kampus. Hingga saat ini sudah ada 5 organisasi bekerja sama dengan Mall Sampah dalam gerakan ini.
- Zero Waste, terdiri atas dua layanan berlangganan bulanan, yaitu kategori rumah dan kantor, untuk bekerja sama mendaur ulang sampah.
By the way, pemerintah punya program Bank Sampah dan macam-macam alat pengangkut sampah yang layanannya hingga ke dalam pelosok lorong. Lantas, di mana peran Mall Sampah? Nah, lihat dulu beda “peruntukannya”, ya. Kalau bank sampah itu mayoritas melayani mereka yang belum begitu melek digital. Sedangkan target Mall Sampah adalah mereka yang belum ter-cover, seperti kaum milenial dan ibu pekerja kantoran yang sibuk hingga tidak bisa antre bulanan di bank sampah terdekat. Ehm, saya juga cocok nih, Adi. Meski bukan ibu pekerja kantoran, saya ibu rumahan yang tidak bisa tiap bulan menarik sampah ke bank sampah terdekat yang letaknya di lorong depan sana. Selain itu, meski ada angkutan sampah, masih ada sampah-sampah yang bisa disisihkan lagi. Seperti di rumah kami misalnya, kadang-kadang bisa menyisihkan sampah kertas hingga berkilo-kilo gram dan pakaian bekas dalam kurun waktu sebulan. Eh tapi pakaian bekas masih belum bisa ditangani oleh Mall Sampah, moga-moga suatu hari nanti, ya.
Kalau GoJek dan Grab sudah menentukan tarif berdasarkan jarak maka Mall Sampah sudah menentukan harga sampah berdasarkan jenisnya. |
Mau
tahu pencapaian social enterprise ini?
Pencapaian mall sampah sejak agustus 2017 –
sekarang adalah telah
mendaur ulang 15.000 kilo gram sampah memberdayakan 100 pengepul dan pemulung,
dan menghasilkan uang ratusan juta rupiah. Users
Mallsampah.com kini menjelang 1.000 dengan 20 – 50 transaksi harian. Target
tahun ini adalah menangani 100.000 kilo gram sampah, mengumpulkan 1.000 pengepul dan pemulung, dan
menghasilkan uang 1 miliar rupiah. Wow,
semoga berhasil, termasuk dengan harapan untuk sustainable dan tidak tergantung
pada donasi, anak muda!
Makassar, 23 februari 2018
Catatan:
Untuk mendapatkan layanan buat akun di www.mallsampah.com/
Share :
Keren ya mba..
ReplyDeleteCoba di sini juga ada, saya kesulitan menyalurkan beberapa barang yang masuk kategori sampah.
Bete saya kasihin si tukang sampah lewat, malesnya minta ampun , udah gitu pilih2 pula sampah yang diambil ckckck
Hahaha tukang sampah kayak gitu bikin kesal, ya Mbak. Tidak ikhlas kerjanya. Masih mending kalo rajin. Yang di sini dulu, rajinnya kalo menjelang terima gaji doang :D
DeleteMasya Allah,bener2 membantu bu Rukiyah banget ya mbk..penghasilannya jadi berlipat. Inovatif banget yg bikin mall sampah
ReplyDeleteIya Mbak Hanna, bikin jadi mupeng juga pengen jadi pengepul.
DeleteEh :)
Keren banget. :o Sangat menginspirasi
ReplyDeleteIyes, anak-anak muda di balik Mall Sampah ini keren.
DeleteBisa baju bekas juga ya niar? Di rumah banyak sekali baju2 bekas...
ReplyDeleteSaya barusan tanya, ternyata tidak bisa pi, Ria. Tadinya saya kira bisa. Ada jenis-jenis sampah yang diterima di website-nya.
DeleteMasyaa Allah, solusi keren jaman now 😍
ReplyDeleteSetuju.
DeleteGmn bisa ikutan berkontribusi. Sy domisili di Palembang
ReplyDeleteYa ampun, ada yak pemuda hebat kaya mas adi itu.. Dulu waktu aku KKN menjalankan program bank sampah, tp skrg sudah nggak jalan lagi, karena dr masyarakatnya sendiri malas untuk memilah sampah2.. Intinya butuh juga kesadaran setiap manusia supaya program ini bisa berjalan, :)
ReplyDeleteNah itu, ya ... susah juga kalo masyarakatnya seperti itu padahal Mbak Ella dkk sudah tidak di situ lagi.
DeleteYa ampun, ada yak pemuda hebat kaya mas adi itu.. Dulu waktu aku KKN menjalankan program bank sampah, tp skrg sudah nggak jalan lagi, karena dr masyarakatnya sendiri malas untuk memilah sampah2.. Intinya butuh juga kesadaran setiap manusia supaya program ini bisa berjalan, :)
ReplyDeleteWow cocok sekali ini kerja sama dengan sekolahku dinda. Sampah plastik di sekolahku itu bisa 5 kg per hari, bayangkan di kalau saya bisa koling "perempuan panggilan" bu Rukiah itu, setiap hari. Bisa menutupi biaya kebersihan sekolah. Langsungki kucatat linknya. Terima kasih infota.
ReplyDeleteYes, ada mi satu pelanggannya Mall Sampah, hehe. Makasih juga, Kakak.
DeleteDisekolah saya ada Bank Sampah Bu...tapi udh gak dipakai lagi semnjak Status Adiwiyata sekolah kami diubah ke status Ramah anak. sekolah saya maunya cuma predikatnya saja
ReplyDeleteBaru di launching pi berarti bank sampah online ini di Makassar?
ReplyDelete