Saat
saya tiba, belum banyak jurnalis yang hadir di ruangan press conference. Blogger-nya malah baru saya. Mungkin hujan yang
turun selama kira-kira 12 jam menjadi penghambat bagi banyak orang. Saat itu,
bahkan jalan Andi Pangerang Pettarani hingga di dekat persimpangan jalan Sultan
Alauddin pun banjir. Padahal biasanya bagian jalan ini aman-aman saja.
Beruntung, rumah saya tidak jauh dan bisa menghindari banjir menuju ke lokasi
konferensi pers.
Usai
makan siang baru konferensi pers yang berlangsung di ruang Losari D, Hotel Four Points
by Sheraton Makassar ini dimulai. Empat nara sumber berbicara di atas
panggung, usai peragaan busana yang dibawakan oleh para model Femme 2018.
Apa yang Berbeda di FEMME & Celebes Beauty Fashion
Week 2018?
Chairwoman FEMME & Celebes Beauty Fashion Week 2018 – Icha A. Z. Lili memaparkan tentang hal berbeda pada event FEMME tahun ini. Bukan hanya
penataan panggungnya berubah, ada konsep yang berbeda setiap harinya. Misalnya
pada hari pertama berkonsep bunga, hari kedua berkonsep islamic/hijab. Berbeda pula konsep pada hari ketiga dan keempat.
“FEMME
mengajak Dekranasda kabupaten di Sulawesi Selatan untuk terlibat. Tahun ini,
Dekranasda Kabupaten Gowa. Karena FEMME bukan hanya milik Makassar,” papar Icha
A. Z. Lili mengenai kemitraan dengan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah)
pada FEMME tahun ini.
Sejauh Mana Persiapan FEMME & CBFW 2018?
“Sudah
90% persiapan FEMME. Ada dua stage,
untuk fashion show dan talkshow. Tiap harinya akan ada 3 slot fashion. Ada 60 desainer yang terlibat
kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Makassar. Ada 100 model. Juga akan ada
300 tenant dari berbagai produk – fashion, jewelry, craft, dan asesoris. Konsep tenant
adalah labirin sehingga pengunjung akan melalui semua tenant. Event ini akan dibuka oleh Ibu Bintang Puspayoga – istri Menteri
Koperasi dan UKM dan ditutup oleh Bapak Triawan Munaf – Kepala Bekraf,” lanjut
Icha lagi.
Menariknya,
diselenggarakan pula lomba blog bagi para blogger.
Well, sebagai blogger yang senang berlomba, saya menyukai ide ini. Ikut senang
juga dengan makin meriahnya FEMME dan CBFW 2018 yang mendapatkan makin banyak
dukungan, seperti dari Kementerian Pariwisata, Bekraf, Pemerintah Sulawesi
Selatan, Pemerintah Kota Makassar, Pemerintah Kabupaten Gowa, BNI dan Four Points
sebagai sponsor utama, Makassar Terkini dan Harian Fajar sebagai official media, dan lain sebagainya.
Mengapa
event FEMME di-support oleh Dinas Pariwisata, Rusmayani Madjid – Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar menjelaskan, “FEMME merupakan
kegiatan fashion terbesar di Indonesia
timu. Arus kunjungan wisatawan naik sejak ada FEMME. Oleh karena itu dijadikan
kalender event Dinas Pariwisata. Dalam
hal ini, Dinas Pariwisata sudah berkoordinasi dengan Bu Icha. Sudah menghubungi
60 desainer. Di antaranya banyak yang bagus, dari Makassar yang harus diberi ruang
untuk mengangkat ekonomi kota Makassar.”
![]() |
Ki-ka: MC, Rusmayani, Icha, Ida, Mussadiyah, dan Lasta |
Tahun lalu, sebanyak 6 juta wisatawan nusantara dan 98.000 wisatawan manca negara bertandang ke Makassar. Diharapkan pada tahun ini ada kenaikan sebesar 20%. Selain itu, diharapkan pula wisatawan domestik tertarik mengunjungi FEMME. Demikian hal-hal lainnya yang dipaparkan Rusmayani.
“IWAPI
tidak bisa dipisahkan dari FEMME karena Ibu Icha juga merupakan Ketua Bidang
Promosi Pariwisata di IWAPI. Di bulan April akan diselenggarakan Lomba Kebaya Kartini
(untuk anggota IWAPI di kabupaten/kota dan umum) agar jati diri bangsa tidak
terlupakan,” papar Ida Noer Haris,
ketua IWAPI (Ikatan
Wanita Pengusaha Indonesia) Sulawesi Selatan mengenai dukungan IWAPI. Ida
mengatakan pula, diharapkan spirit dan
semangat Ibu Kartini dihidupkan kembali sehingga kita memahami bagaimana
perempuan Indonesia bisa masuk ke segala dimensi kehidupan di zaman sekarang.
Lebih
lanjut, Ida menjelaskan bahwa para desainer dari APPMI (Asosiasi Perancang
Pengusaha Mode Indonesia) mendapat tantangan menarik dalam FEMME kali ini. Para
desainer dengan genre ethnic dan
modern itu harus bagus menampilkan modifikasi baju bodo dengan warna-warna
lembut dari bunga-bungaan tanpa meninggalkan pattern khas dari baju bodo itu sendiri. Dengan demikian diharapkan
sajian mereka menghibur dan memberikan ide kepada masyarakat sehingga baju bodo
bisa menjadi pilihan dalam berbusana.
Nara
sumber ketiga, Mussadiyah
Rauf, Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Gowa mengatakan bahwa Gowa akan menjadi “gong”
bagi kabupaten lain di tahun-tahun berikut penyelenggaraan FEMME. Konsep “bunga”
akan menjadi hal yang menarik nanti dan masih akan dikomunikasikan lagi dengan
Ketua Dekranasda Kabupaten Gowa. Akan hadir Putri Bunga dan corak la’ba’ dan corak ca’di’ dalam kain khas Makassar. Yang jelas, Gowa tengah
bersiap-siap semaksimal mungkin untuk menghadapi perhelatan ini.
Suasana Press Conference & Launching FEMME & CBFW 2018
Lasta Arimbawa – General Manager Four Points by Sheraton Makassar pun tak kalah dalam memaparkan kesiapan hotel itu dalam menyambut pengunjung dan tetamu yang akan meramaikan FEMME & CBFW 2018 nanti. Belajar dari tahun ke tahun, sejak tahun 2016 yang mana pengunjung semakin ramai, Lasta tak ingin lagi “membuka-tutup” jalan masuk ke area FEMME saking berjubelnya orang. Sudah ada langkah antisipasi yang disiapkan Four Points terkait akses masuk ke hotel dan fasilitas pendukung.
Beauty
in Diversity on FEMME & CBFW 2018
Wow,
mendengarkan pemaparan mereka berempat, imajinasi saya berkembang, membayangkan
keseruan FEMME di bulan depan. Betapa tidak, event ini menargetkan 58 ribu pengunjung dengan aneka pertunjukan
seperti fashion show, live music,
sejumlah kompetisi, seminar kecantikan dan sebagainya. Event bertema Beauty in Diversity ini disiapkan
sedemikian rupa oleh 3Pro Entertainment – event
organizer yang sudah bertahun-tahun menyelenggarakan FEMME. Bisa dikatakan
mereka sudah makin profesional.
“Event ini diselenggarakan sebagai salah
satu upaya untuk menggali kekayaan budaya tenun tekstil tradisional menjadi
semakin bernilai di tangan para perancang busana. Usungan warna dan corak akan
menambah keindahan dan keberagaman yang memperkaya khazanah Nusantara,” papar
Icha.
![]() |
Para blogger bersama dengan Ibu Ida, Ibu Maya, dan Ibu Icha. Foto: Zilqiah (www.qiahladkiya.com) |
Tak ketinggalan pula, akan ada 30 tenant kuliner bagi para pengunjung dan peserta FEMME, selain tentunya para perancang busana kenamaan, yaitu Didi Budiardjo, Rinaldy Yunardi, Rudy Chandra, Viena KD, Rasyid Salim, Jenny Tjahyawati, Rya Baraba, Kursien Karzai, Chintami Atmanagara, Ayu Dyah Andari, Ivan Gunawan, Itang Yunasz, Verlita Evelyn, Rika Mule, Sikie Poernomo, Malik Moestaram, Defrico Audy, Hengky Kawilarang, Mayaratih, Nita Seno Adji, Ary Arka, Ridzuan, Mel Ahyar, Erdan, APPMI Sulawesi Selatan, dan IFC Sulawesi Selatan.
Setelah
membaca tulisan ini, Anda setuju dengan saya kan kalau event ini luar biasa?
Makassar, 18 Maret 2018
Share :
Wah hebat ya. Femme sudah jadi agenda tahunan Pariwisata kota Makassar.daya tarik fashion memang memikat para fashionista di Makassar ditambah konsep yang melibatkan begitu banyak pihak dengan acara-acara yang terkonsep menarik di setiap tahunnya, merupakan suntikan bagi pelaku industri kreatif khususnya ragam busana untuk semakin berkreasi, berinovasi menggali unsur lokal dan semakin produktif. Sukses ya untuk Femme.
ReplyDeleteIya Kak. Luar biasa sudah bisa bertahun selama 13 tahun. Itu sebuah prestasi yang membanggakan.
DeleteKeren nih, rencana perhelatan akbarnya. Bisa jadi daya tarik tersendiri untuk wisata ke Makasar. Ditunggu ulasan berikutnya tentang acara ini
ReplyDeleteLiputan yang luar biasa ciamik. Sukses selalu sayang...
ReplyDelete