Antara
Pegadaian dan IWITA
Bertempat
di Hotel Pesonna, acara yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini
dipadati peserta sekira lebih dari 100 orang yang didominasi ibu-ibu. Ah ya,
bagaimana hubungan antara IWITA dan PT PEGADAIAN (Persero) dalam melaksanakan acara
ini? Well, dengan semangat literasi
digital dan ekonomi berbagi, IWITA sebagai organisasi perempuan tanggap
teknologi mendukung Pegadaian dalam kemitraan dengan para pelaku internet, para
pelaku industri rumahan, dan UMKM untuk tumbuh bersama. IWITA memiliki visi
mencerdaskan masyarakat, terutama perempuan melalui TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi) maka kerja sama ini diharapkan dapat menjadi sarana literasi
digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam
kata sambutannya, Pak Bagus menyampaikan harapannya terkait acara ini,
“Bukan sekadar sosialisasi program Pegadaian. IWITA concern pada kemajuan perempuan Indonesia, baik literasi keuangan dan pemanfaatan IT yang nantinya menjadi manfaat untuk keluarga. Program Bisnis Jaman Now ini nyambung dengan yang selama ini IWITA perjuangkan di mana pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi menjadi penting sehingga perempuan Makassar lebih mandiri, lebih melek IT, lebih maju, dan bermanfaat untuk pendapatan. Diharapkan peserta aktif sehingga keluar dari sini punya gambaran bisa ngapain.”
Memang,
melalui Pegadaian yang sudah berusia 117 tahun (tanggal 1 April), banyak hal
yang bisa dilakukan. Bukan sekadar gadai, sekarang sudah bisa umrah, haji, dan
menabung emas. Masih ada lagi hal-hal lain yang disampaikan kepada para peserta
dalam pertemuan ini.
Tak
berpanjangan lagi, setelah Mbak Rika selaku Ketua Umum IWITA membuka acara, moderator
– Bu Ana Mustamin (praktisi
dalam bidang keuangan dan dosen di Universitas Paramadina) segera memanggil Pak Suban Fauzin – Deputi Bisnis Area Makassar 1 dan Pak Deddy Suryadi – Asisten Manajer Penjualan Area Makassar 1 sebagai
nara sumber untuk naik ke atas panggung.
Mengenal
Pegadaian Lebih Dekat
Pak
Suban menceritakan sejarah panjang Pegadaian yang sebenarnya dimulai jauh sebelum
tahun 1901. Jadi, cikal-bakalnya itu sudah ada sejak zaman VOC, pada tahun 1746,
dibentuk Bank Van Lenin yang menjalankan bisnis gadai. Bank ini masih ada sampai
sekarang, dimiliki oleh Pemerintah Kota Denhaag. Sempat dibubarkan, awal mula
Pegadaian berdiri di Sukabumi pada tahun 1901 yang sekarang bernama PT. Pegadaian
(Persero).
Visi BUMN
yang merupakan salah satu penyumbang pajak terbesar di Indonesia saat ini adalah
sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia,
selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah ke bawah.
Sementara
itu, misi Pegadaian adalah:
- Memberikan pembiayaan tercepat, termudah, aman, dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah ke bawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
- Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.
Sahabat
– istilah dari “nasabah” untuk Pegadaian, didominasi oleh perempuan (80%)
dengan rentang usia terbanyak 25 – 45 tahun (72%) menerima layanan Pegadaian
yang terdiri atas 3 layanan inti: Pembiayaan (Gadai, Mikro Fidusia, dan
Syariah), Emas (perdagangan emas), dan Aneka Jasa. Layanan gadai nantinya akan launching gadai sertifikat tanah,
biasanya gadai BPKB. Pembiayaan secara syariah diakomodir juga di Pegadaian,
contohnya adalah Amanah – pembiayaan kendaraan bermotor. Aneka Jasa contohnya
adalah remiten, pembayaran (cicilan), bayar BPJS, TV berbayar, pulsa, properti
seperti Hotel Pesonna yang ditempati acara ini.
Mikrofon
berpindah kepada Pak Deddy yang menceritakan mengenai model #BisnisJamanNow-nya
Pegadaian. Pak Deddy mengemukakan mengenai banyaknya hal yang telah bergeser
saat ini, seperti sistem pemasaran yang sekarang sudah banyak dilakukan melalui
media sosial bahkan melalui konsumennya sendiri. Begitu pun dalam hal
berbelanja, sudah banyak orang yang lebih suka belanja online.
Dari
jumlah populasi sebesar 262 juta, pengguna internet sebesar 132,7 juta.
Pengguna media sosial sebanyak 106 juta, dan pengguna ponsel aktif 92 juta
orang. Begitu banyak perubahan yang terjadi seiring dengan penetrasi internet
dalam kehidupan manusia zaman kini.
Makassar
Perlu #BisnisJamanNow
Belum
habis penjelasan Pak Deddy, nara sumber berikut: Daeng Ical (sapaan Syamsu
Rizal) – pelaksana tugas wali kota Makassar tiba di Hotel Pesonna. Ada 4 acara
yang harus dihadirinya hari itu sehingga tiba agak terlambat ke lokasi.
Daeng
Ical menceritakan mengenai keadaan Makassar. Tentang bagaimana pertumbuhan
ekonominya yang tinggi tetapi juga kesenjangan ekonominya tinggi. Angka entrpreneur sebesar 3,15% perlu
ditingkatkan untuk lebih mengecilkan kesenjangan sosial.
Daeng
Ical menghimbau hadirin untuk mengeksplorasi potensi, termasuk administrasi
untuk memperbaiki kualitas. Banyak yang bermasalah karena terganjal administrasi seperti SIUP/SITU (Surat Izin
Usaha Perdagangan/Surat Izin Tempat Usaha), dihimbau Daeng Ical untuk memperlengkapinya.
Sayang juga, ada yang gagal mendapatkan order
dalam jumlah besar karena tidak lengkap administrasinya.
Dari
penjelasan Daeng Ical, sebenarnya untuk menjadi pelaku UMKM mudah saja di
Makassar karena ada yang memberikan biaya akta notaris rendah, sekira Rp.
150.000. Sedangkan untuk pajak, UMKM tidak boleh menjadi sasaran pajak. Hanya
saja perlu diperhatikan untuk mengurus BPJS bagi para karyawan. Satu lagi pesan
Daeng Ical, “Beri added value (nilai
tambah) pada barang yang dijual supaya berbeda dengan yang lain.”
Sesi
tanya-jawab diladeni Daeng Ical dengan baik sebelum meninggalkan tempat dan Pak
Deddy melanjutkan presentasinya.
Pegadaian
Jaman Now yang Semakin Canggih
Pak
Deddy menyampaikan, bagaimana Pegadaian mencoba mengimbangi perkembangan zaman,
di mana “semua bisnis ada start up-nya”.
Ada 4 aplikasi yang dilucurkan oleh Pegadaian: Sahabat Pegadaian, Pegadaian
Digital, Pegadaian Mobile, dan Agen Pegadaian.
Agen
Pegadaian adalah perpanjangan tangan layanan Pegadaian. Tujuannya adalah untuk
mempermudah transaksi layanan Pegadaian, perluasan jangkauan pelayanan dalam rangka
inklusi keuangan, dan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan penghasilan
tambahan.
Ada 3
macam Agen Pegadaian: Agen Gadai, Agen Pembayaran, dan Agen Pemasaran. Agen Gadai
memberikan layanan gadai. Agen Pembayaran melayani transaksi pelayanan produk dan
tabungan emas. Sedangkan Agen Pemasaran merefensikan atau memasarkan produk
pembiayaan Pegadaian.
Khusus
Agen Gadai, Pak Deddy memaparkan persyaratannya sebagai berikut:
- Persyaratan umum: memiliki tempat tinggal atau tempat usaha, memiliki smart phone, dan memiliki rekening bank.
- Persyaratan khusus: memiliki keahlian dan pengetahuan teknis dan paham harga pasar agunan (misalnya dalam menaksir harga HP atau harga emas yang digadaikan).
- Agen Gadai dan Pembayaran perlu bayar deposit tapi untuk Agen Pemasaran tidak perlu.
Agen
Pegadaian akan mendapatkan fee, lho.
Diperoleh saat pencairan gadai, saat pelunasan gadai, dan saat ulang gadai. Pak
Deddy kemudian meminta hadirin menginstalasi aplikasi Agen Pegadaian dari Play
Store (Anda juga boleh install, lho).
Lima belas orang tercepat diberi hadiah berupa tabungan emas. Wuah. Sayang
sekali saya terlambat. Dasar bukan rezeki, hehe. Kenapa juga saya santai-santai
saja saat diinstruksikan dan baru buru-buru nginstall
saat satu per satu orang-orang yang berhasil instal di HP-nya maju ke
panggung. 🙇
Tabungan
emas juga dijelaskan dengan gamblang oleh Pak Suban. Untuk tabungan emas,
berlandaskan prinsip syariah. Jadi, Pegadaian tidak bisa mengeluarkan tabungan
emas jika tidak punya stok emas. Harus ada stok emas baru boleh membuka
rekening tabungan emas. Batas minimalnya adalah setara dengan 0,01 gram emas
atau saat itu sekira Rp. 7000. Biaya pemeliharaan emas (administrasi) Tabungan
Emas adalah 30ribu rupiah, tetap – per tahun. Bila saldo tabungan senilai 5
gram emas, penabung bisa ke Pegadaian mengambil emasnya. Top up Tabungan Emas bisa via ATM beberapa bank. Nanti bisa lewat
aplikasi juga, akan ada virtual account-nya.
***
Acara
berlangsung seru. Ada sejumlah kuis yang diberikan MC. Juga ada pengumuman
lomba posting Instagram dan live tweet. Alhamdulillah saya menjadi salah satu yang mendapatkan penghargaan
sebagai salah satu dari 3 orang yang melakukan live tweet terbaik. Hash tag #BisnisJamanNow
saat itu menjadi trending topic, lho.
Ada
beberapa penjelasan di bagian Tabungan Emas yang tak sempat saya simak
baik-baik karena keluar-masuk ruangan untuk menelepon ke rumah. Biasalah, mamak-mamak,
harus memantau stabilitas rumah untuk urusan ini itu. Jadi, mohon maaf, ya
kalau ada penjelasan saya yang kurang. Anda bisa menghubungi langsung Pegadaian
terdekat atau media sosialnya untuk lebih jelasnya. Semoga yang saya paparkan
di sini cukup membuat kita semua mengenal dekat Pegadaian jaman now.
Makassar, 3 April 2018
Share :
sangat inspiratif.. memanfaatkan teknologi dan potensi diri untuk sukses dan mandiri secara finansial :)
ReplyDeleteHahah.. Lucu paragraf terakhirnya kak! Emak-emak jaman now, walopun sibuk beraktifitas tetap harus perhatiin stabilitas rumah tangga yes? 😁
ReplyDeleteHahah.. Lucu paragraf terakhirnya, kak! Emak-emak jaman now walopun sibuk beraktifotas tapi tetap harus perhatiin stabilitas rumah tangga yes? 😁
ReplyDelete