Saat press conference pada tanggal 10 April
kemarin di ruang Toraja G Hotel Four Points by Sheraton, Priska Paramita – Ketua Dekranasda Gowa yang juga istri bupati
Adnan Purichta menyampaikan ada dua slot yang
didapatkan Gowa. Slot pertama pada
pukul 1 siang dihari pertama Femme – pemilihan Putri Bunga. Peserta pemilihan
adalah warga Gowa (wajib ber-KTP Gowa). Lalu slot berikutnya di hari Kamis pagi, yaitu penyelenggaraan tutorial make up dan hijab.
“Mudah-mudahan
kerja sama Femme dengan Dekranasda Kabupaten Gowa bukan hanya tahun ini saja
tetapi juga di tahun-tahun ke depannya,” ucap Priska dalam siaran persnya.
Harapannya itu disampaikan kepada jurnalis dari berbagai media dan bloggers yang hadir saat itu. Priska
juga mengatakan bahwa Femme pada tahun ini sekaligus menjadi wadah bagi Kabupaten
Gowa dalam mempromosikan potensi pariwisata di Kabupaten Gowa. Di
ajang ini Dekranasda Gowa menampilkan produk unggulan batik tulis Gowa,
kerajinan songko’ guru, dan bosara’.
Saat
ini Gowa memiliki event Beautiful
Malino yang akan diselenggarakan sampai menjadi kalender event nasional. Sementara itu untuk mencapai kalender event nasional harus ada penyelenggaraan
event yang diselenggarakan selama
tiga tahun berturut-turut.
Rusmayani Majid, Icha A. Z. Lili, dan Priska Paramita (kiri-kanan) |
Secara
bergurau, Priska berseloroh mengenai “keluhan” sang suami. “Katanya kalau Femme
ada dua hal: yang pertama, macet. Yang kedua: kalau istri mulai merayu
suaminya.” 😆
Seloroh
Priska nyambung dengan gurauan Adnan
keesokan harinya saat pembukaan Femme pada tanggal 11 April di ball room hotel yang sama. Pada kata
sambutannya, terselip seloroh mengenai “tanda-tanda” terlaksananya Femme & CBFW ala
Adnan. “Tanda-tandanya ada dua: pertama, jalan sekitar sini macet. Yang kedua:
para istri merayu suaminya,” kata Adnan.
Harapan
Adnan sama dengan yang disampaikan istrinya, yaitu agar melalui ajang Femme & CBFW 2018, Dekranasda
Kabupaten Gowa juga bisa mempromosikan potensi pariwisata di Kabupaten Gowa. Adnan
menyampaikan dirinya telah menggagas Malino bisa dijadikan sebagai destinasi
pariwisata nasional dengan melakukan MoU dengan Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan bersama dengan LIPI. Rencananya akan dibangun Kebun Raya Malino,
seperti halnya Kebun Raya Bogor yang sudah termasyhur itu. Untuk itu, pemerintah
Kabupaten Gowa sudah mulai berbenah dengan mengadakan perbaikan jalan agar
waktu tempuh ke Malino dari Sungguminasa bisa menjadi lebih singkat.
“Kita
berharap Femme menjadi wadah motivasi bagi desainer-desainer muda Sulawesi
Selatan, khususnya di Kabupaten Gowa untuk mengembangkan usahanya. Saya
berharap Femme menjadi wadah tempat berkumpulnya industri-industri kreatif, baik
itu fashion, kuliner, dan pariwisata.
Dan Femme seharusnya menjadi tempat mempromosikan seluruh UMKM unggulan yang
ada di Sulawesi Selatan,” Bupati Gowa menyampaikan harapannya.
Selain
itu Adnan juga berharap agar Femme ke depannya tidak hanya diselenggarakan di
dalam gedung saja melainkan juga di luar gedung, sembari menikmati keindahan
panorama alam, “Semoga Femme bisa dilaksanakan di Malino di masa yang akan
datang.”
Mengenai
dampak penyelenggaraan Femme bagi Kabupaten Gowa, menjawab pertanyaan saya melalui
pesan pribadi, Priska berharap selain bisa mempromosikan hasil dari UMKM Gowa,
juga bisa menjadi wadah mempromosikan pariwisata Gowa karena yang datang ke
Femme kebanyakan datang dari luar daerah yang selain datang untuk berbelanja
juga berwisata.
Oya, Pemilihan
Putri Bunga yang digelar Dekranasda Gowa diikuti oleh 21 peserta dari Kabupaten
Gowa. Empat orang desainer kenamaan bertindak sebagai jurinya. Mereka adalah Rudy
Chandra, Defrico Audy, Hengky Kawilarang dan Sikie Purnomo. Dari website
Makassar Terkini saya mendapatkan informasi pemenangnya adalah: juara 1 RSUD
Syekh Yusuf, juara 2 BRI Kanca Sungguminasa, juara 3 Kecamatan Bajeng, juara
Harapan 1 Kecamatan Tompobulu, dan juara Favorit Kecamatan Barombong.
Putri Bunga (foto: terkini.id) |
Bisa
konsisten selama ini pelaksanaan Femme, wajar saja kalau ada harapan-harapan
yang menyertainya. Simbiosis mutualisme, tentunya. Saya pun hendak menitip
harap karena tersirat ke depannya kemungkinan Femme bekerja sama dengan
kabupaten-kabupaten lainnya di Sulawesi Selatan. Semoga saja semua kabupaten di
provinsi ini bisa menjadi host dan
mempromosikan produk unggulan UMKM di daerahnya sekaligus mempromosikan potensi
pariwisatanya. Sulawesi Selatan indah, banyak kreativitas yang belum
dieksplorasi dan dipublikasikan. Banyak potensi yang seharusnya bisa
dikembangkan terus dan diangkat ke permukaan agar lebih dikenal dalam skala
nasional. Sekarang pertanyaannya adalah, siapkah kabupaten-kabupaten lain
menjajaki kerja sama dengan 3Pro yang dikomandani Icha A. Z. Lili – chairwoman of Femme 2018?
Makassar, 13 April 2018
Simak
tulisan-tulisan saya yang lainnya mengenai Femme 2018:
- FEMME 2018: Bukan Sekadar Opening Ceremony
- Menuju Perhelatan FEMME & CBFW 2018
- Menuju Femme & CBFW 2018
Share :
Wah keren banget ini acaranya, bisa men-trigger anak-anak muda berbakat yang punya passion di dunia desain.
ReplyDeleteBetul skali Mbak Lina
DeleteSemoga daerah lain juga ikutan siap, ya :)
ReplyDeleteAamiin. Semoga. Supaya menjadi pemicu juga untuk maju, khususnya untuk mengembangkan kerajinan mereka dengan baik, ya Mbak :)
Delete