Menurut
Una (Sunarti Sain), verifikasi digital perlu namun butuh waktu. Kita jangan
langsung mempercayai dan share. Perlu
juga bersikap skeptik, untuk kemudian check
and recheck. Selanjutnya, bagaimana menyikapinya, tergantung dari literasi
media kita. Menurut Okky, seharusnya kita tidak boleh membenturkan untuk mengambil
keuntungan. Selain itu, tergantung juga kepada siapa saja yang kita follow, bagaimana bacaan kita, dan
seberapa open minded-nya kita.
Nah,
7 tips ini bisa digunakan untuk
melawan disinformasi dan misinformasi atau konten hoax:
- Cek alamat situsnya. Kalau ragu, gunakan who.is untuk mendapatkan informasi mengenai sebuah situs (ketikkan di browser).
- Perhatikan detail visualnya. Misalnya gambar logonya jelek atau situs abal-abal yang “menyaru” menyerupai situs resmi.
- Perhatikan banyaknya iklan. Hati-hati dengan website yang banyak iklannya. Bisa jadi dia ingin mendapatkan banyak klik.
- Amati ciri-ciri pakem media, seperti nara sumber yang kredibel, nama penulisnya jelas, cara menulis tanggal di badan berita, dan hyperlink (link ke luarnya) mengarah ke mana.
- About us-nya bagaimana? Media abal-abal selalu anonim. Sesuai UU Pers, seharusnya berbadan hukum, siapa saja orangnya tertera jelas, atau cek, apakah mencantumkan Pedoman Pemberitaan Media Siber atau tidak.
- Hati-hati dengan judul yang sensasional. Jangan cuma baca judul tanpa membaca kontennya sampai selesai lalu nge-share begitu saja di media sosial.
- Cek situsnya. Buktikan apakah hoax atau tidak.
Kuis |
Lalu,
adakah tools dan cara melawan hoax di dunia digital? ADA! Geril Dwira dan
Okky membagikannya untuk para peserta halfday
workshop:
- Google Reverse Image Search, alamatnya: https://reverse.photos/ à bisa mengecek gambar di sini.
- Image Search with Google (Reverse Search), dari Chrome Web Store (https://chrome.google.com/webstore/category/extensions). Dari Chrome Web Store, cari “Google Reverse”. Aplikasi ini bisa disimpan di browser Chrome kita.
- Aplikasi HBT - Hoax Buster Tools (untuk Android), dari MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia). Bisa juga menyimak website https://turnbackhoax.id/ yang memuat informasi terbaru dari kabar-kabar yang berseliweran di sekitar kita yang telah diverifikasi oleh tim MAFINDO.
- Untuk menelusuri artikel (teks) di media online, bisa kita gunakan penulisan menggunakan “in site” untuk menemukan berita terkait dalam satu website. Misalnya: “gugatan pilkada Makassar in site: fajaronline.com”.
- Untuk menelusuri video, perhatikan detail videonya. Lihat tanda-tanda penting seperti nama jalan, nama bangunan. Bisa pause tayangan, ambil screen shot-nya lalu telusuri di Google Reverse Image Search. Dalam menelusuri detail video, bisa pergunakan Google Map (bisa juga dengan bantuan “yellow guy” di Google Map yang tampak via laptop) atau Google Street View untuk menemukan lokasi tepat dari nama tempat atau gedung yang tampak di video.
Image Search with Google (Reverse Search) |
Para
fasilitator Half Day Basic Workshop “Hoax Busting and Digital Hygiene” mengajak
para peserta untuk melakukan penelusuran kepada beberapa video dan gambar sebagai
bahan latihan. Mulanya saya pikir akan sangat sulit. Ternyata tidak juga,
setelah mempraktikkan baik-baik apa yang telah fasilitator berikan. Kami pun
bisa memecahkan pertanyaan dari foto-foto yang diperlihatkan dengan mudah. Eh,
belum tentu, sih, ya untuk foto-foto yang tingkat kesulitannya lebih tinggi.
Namun demikian, Sekarang tak sesulit zaman old dalam
menemukan tempat yang ditunjukkan dalam video ataupun gambar, berdasarkan
petunjuk yang bisa ditangkap, seperti nama bangunan, nama jalan, atau bahasa.
Jangan ragu untuk melakukan play-pause berkali-kali
seperti para verificator di luar negeri.
Semua
gambar yang dijadikan latihan bisa kami tebak letaknya di mana. Kebanyakan
berpegang pada informasi nama tempat atau nama jalan atau nama lain yang
tertera – misalnya pada bus yang melintas. Siapa menyangka, ternyata papan
reklame media mainstream di Prancis
bisa menjadi petunjuk di mana demonstrasi mengenai Palestina berlangsung,
misalnya.
Tahap
selanjutnya adalah DIGITAL HYGIENE. Geril membagikan 7 tips untuk menjadi higienis di dunia digital:
- Update software sering-sering.
- Gunakan strong password. Bisa ukur ketahanannya melalui howsecureismypassword.net.
- Jangan sembarangan menginstalasi aplikasi.
- Hati-hati dalam melakukan klik link. Jangan klik link yang tak jelas.
- Aktifkan anti virus setiap terhubung ke internet.
- Akifkan 2 langkah otentifikasi.
- Back up data kita.
DR Zakir Sabara - dekan FTI UMI memberikan sambutan sebelum acara ditutup |
Selain
langkah-langkah di atas, berhati-hatilah dalam menggunakan keyboard di tempat umum, lebih baik gunakan on screen keyboard. Untuk ponsel, gunakan keyboard bawaan. Berhati-hatilah dengan kemungkinan terjadinya screen recording.
Well, menarik sekali materi workshop kali ini. Senang sekali bisa
mendapatkan kesempatan menghadirinya sebagai peserta. Terima kasih AJI
Makassar, Google News Initiative, Internews, dan FTI UMI.
Makassar, 4 Mei 2018
Share :
Hati-hati dengan judul sensansioanl, saya sering menerapkan ini, demi memancing pembaca. Aduh blog saya tergolong hoax juga kalau begitu.
ReplyDeleteAsalkan isinya gak hoax ya bukanlah Mas wkwkwk.
DeleteMemangnya konten blognya hoax?
Ternyata ada website khusus untuk ngecek berita hoax ya. Emang harus hati-hati di era sekarang hoax sudah merajalela.
ReplyDeleteAda aplikasi, Mbak. Silakan diinstal
Deletewah, artikel yg sangat informatif kak.
ReplyDeleteterima kasih untuk sharingnya :)
Terima kasih ya sudah membaca :)
DeleteBudaya check n recheck yg perlu ditanamk@n ketika baca informasi. Setidaknya ada beberapa situs yg ikut membantu mengurangi berita hoax.
ReplyDeleteSyukurnya, orang-orang yang tergerak dan mampu sudah bertindak, ya.
DeleteTipsnya oke banget kak, pas buat memfilter informasi yang lalu lang di fb, wa ataupun lainnya. Terkadang jemari lebih cepat merespon dibanding sikap kritis kita untuk menelisik kebenaran info yaa kak...
ReplyDeleteYes, jaman now jemari cepat sekali bertindak. Otak kita mesti dilatih untuk lebih cepat lagi, ya hehe
Deletekita harsu cerdas dan mencari banyak sumber agar gak kemakan berita hoax ya
ReplyDeleteSelain keempat topik diatas kayaknya topik yang ada di akun lambe-lambean pun sangat digemari ya wkwkwk. Artikelnya bagus banget ka, saya jadi tahu media yang bisa dipakai untuk mengecek konten hoax.
ReplyDelete