Yang
mulanya Putri berkabar bahwa saya akan dihubungi lebih lanjut untuk kepastian
kapan shooting-nya, tiba-tiba lepas zuhur dia menghubungi lagi dan
mengatakan bahwa saya diundang untuk menghadiri shooting yang disiarkan
secara live pada sore itu juga.
Alhamdulillah
waktunya pas dengan
waktu saya dan pak suami, saya menyanggupi untuk hadir di studio Fajar TV di Graha Pena untuk acara yang tayang
pada pukul 5 sore. Bersyukur, ini pengalaman wawancara televisi yang kesekian jadi
saya merasa lebih santai. Saya sudah tahu persis bahwa saya pasti bisa menjawab
semua pertanyaan yang akan diajukan oleh host acara.
Seperti
biasa, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seputar kegiatan menulis dan latar belakang
saya. Saya merasa excited karena saya bisa sekaligus menyampaikan kepada
masyarakat luas bahwa ngeblog
itu bukan sekadar menulis. Ada
banyak hal lain yang blogger lakukan, dapatkan, atau akibatkan dari kegiatan
menulis itu.
Hampir sejam lamanya saya berada di dalam ruang rekam,
rasanya belum semua yang ingin saya katakan terungkapkan.
Namun demikian lumayanlah, sebagiannya sudah terkatakan.
Secara singkat, saat itu saya bukan sekadar nara sumber,
melainkan juga ingin menyampaikan point-point berikut ini:
1. Menulis
itu bukan perbuatan yang sekadarnya saja.
Menulis
itu bisa melelahkan, lho. Kelihatannya kami tak capek karena duduk terus di
depan laptop, ya?
Ketahuilah
kawan, usai membuat tulisan panjang, apalagi kalau bahannya berat, saya bisa
lapar berat seperti habis bekerja berat, lho! Kalian mungkin melihat kami seolah
diam-diam saja, “hanya enak-enak” menggerakkan jari, ya? Tapi otak kami bekerja
mengumpulkan dan mengolah bahan, lho dan prosesnya tak sesederhana kelihatannya.
Menulis itu pekerjaan otak. Namun menyenangkannya, menulis adalah pekerjaan
hati juga, makanya bagi kami, menulis itu rasanya seperti sedang
bersenang-senang saja.
Nah, salah satu manfaatnya adalah menulis itu bikin diri merasa rileks. Di samping itu bisa melatih diri berkomunikasi secara tulisan maupun lisan. "Apapun jurusan yang kamu ambil, menulis tetaplah penting," kata Profesor Rando Kim dari Korea (baca selengkapnya mengenai ulasan buku berjudul Time of Your Life: Bagimu Masa Muda Hanya Sekali karya Prof. Rando Kim di tulisan berjudul Masa Muda Hanya Sekali, Manfaatkan atau Kau Akan Merugi).
Nah, salah satu manfaatnya adalah menulis itu bikin diri merasa rileks. Di samping itu bisa melatih diri berkomunikasi secara tulisan maupun lisan. "Apapun jurusan yang kamu ambil, menulis tetaplah penting," kata Profesor Rando Kim dari Korea (baca selengkapnya mengenai ulasan buku berjudul Time of Your Life: Bagimu Masa Muda Hanya Sekali karya Prof. Rando Kim di tulisan berjudul Masa Muda Hanya Sekali, Manfaatkan atau Kau Akan Merugi).
2. Ibu
yang menulis bukanlah sekadar menulis.
Para
mamak, ketahuilah, hal-hal kecil yang ada di sekitar kalian, yang kalian
lakukan, pikirkan, dan rasakan itu bisa saja menjadi pencerahan buat mamak-mamak
lainnya. Maka jangan remehkan kegiatan menulis, minimal itu di media sosial. Gunakan
media sosial untuk mengedarkan hal-hal baik.
Sikap
antipati atau bahkan mom’s war bisa diredam atau dihentikan dengan
menulis. Dengan pemilihan kata yang baik, kubu ibu yang bekerja di sektor
publik bisa memberikan pencerahan kepada kubu ibu yang tidak ingin bekerja di
sektor publik dan yang hanya ingin menjalani perannya sebagai ibu rumah tangga
tanpa embel-embel apapun.
Begitu
juga sebaliknya, ibu yang tinggal di rumah, bisa memberikan pencerahan dengan
kata-kata yang baik kepada mereka yang tidak memilih tinggal di rumah. Gunakan
saja kata-kata yang baik, tidak menghakimi, dan tidak merasa paling benar.
Karena setiap orang punya alasan dan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Bukan hak kita menghakimi, kan?
Begitu
juga topik panas lain, seperti perseteruan antara ASI dan non ASI. Kalau kalian
tak percaya ada yang bisa tercerahkan karena kalian tak pernah tercerahkan dengan
membaca berarti masalah ada pada diri kalian. Tercerahkan di sini bukan bermaksud
supaya pilihanmu berubah, ya. No. Tapi supaya bisa menerima bahwa ada orang
yang berbeda pendapat dan bahwa kita bukanlah malaikat atau orang yang “maha
benar”.
Tulisan
bisa mencerahkan karena ketika menuliskan dan menyebarkannya, orang tidak akan
menyelanya seperti ketika kau berbicara. Ketika berbicara, bisa jadi baru sebaris kalimat kau ucapkan,
seterumu akan langsung memotongnya dan tak membiarkamu menyelesaikan maksudmu.
Nah, lain
halnya dengan tulisan. Lebih besar kemungkinannya orang akan membaca tulisan itu utuh, seutuh
pikiran yang kau sampaikan melalui tulisan itu. Kalau ada yang menyanggahnya
(entah setelah dia selesai atau tidak membaca tulisanmu), itu lain hal, ya.
Yang penting apa yang terpikirkan atau dirasakan bisa disampaikan secara utuh, Gaes.
3. Ngeblog
itu bukan sekadar menulis.
Punya
media yang kita “kuasai” sendiri di dunia maya itu bukan sekadar menulis, lho,
Kawan. Kalau mau belajar lebih banyak, seorang blogger akan mendapati
dirinya mampu mengambil peran dalam kegiatan internet marketing, baik
melalui blognya ataupun melalui akun-akun media sosial yang dikelolanya.
Setiap
blog punya nilai teknis tersendiri yang menentukan ukuran kepopuleran di mesin
pencari (dalam hal ini Google). Dengan demikian, perusahaan atau UKM yang
mengerti digital marketing akan menggunakan jasanya, sesuai dengan
keadaan blog dan media sosialnya, juga sesuai dengan kemampuan menulisnya dan
kemampuan meng-influence orang.
Sebaliknya,
seorang blogger yang tahu “harga dirinya” di dunia ini, tahu diri dalam
bernegosiasi mengenai tarif jasanya. Nah, di sini jelas ya bahwa blogger tidak
boleh dianggap remeh karena salah satu peran pentingnya adalah bisa membantu berpromosi
di internet. Dan zaman sekarang, rugi lho kalau kalian punya produk atau bisa
juga jasa yang bisa dijual lalu kalian tak menggunakan internet dan jasa kami untuk
memasarkannya.
Untuk
lebih jelasnya, yuk silakan simak talkshow-nya di video di atas. Kalau ada pertanyaan, silakan tanyakan di kolom
komentar di bawah ini.
Makassar, 19 Oktober 2018
Terima
kasih Putri (mahasiswi magang yang menghubungi saya), Pak Taufik (produser rubrik Inspirasi), Jabal Rahmat (host rubrik Inspirasi), dan Fajar TV atas
undangannya menjadi nara sumber pada rubrik INSPIRASI.
Baca
juga:
- Pengalaman Pertama Wawancara Televisi, Live Pula!
- Kisah Foto Instagramku: Talkshow Televisi Tema Pendidikan
- Pengalaman Asyik, Live Talkshow di Stasiun Tivi
- Dari Talkshow di TV Lokal ke TV Nasional
Share :
Waduh.. padahal aku selama ini kalau bilang sama teman-teman yang ingin belajar ngeblog, aku cuma bilang.. ya menulis saja. Aku lupa dengan arti menulis itu sendiri, ditambah pekerjaan blogger yang mulai edit pic endebrai endebrai itu banyak banget
ReplyDeleteAduh! Bunda kesentil nih, hehe. Ngeblog itu bukan sekedar menulis. Skill tentang ngeblog pun harus segera digali agar bisa menunjang tampilan blog kita. Naaah, yang ini yang bunda belum canggih nih dan belum siap untuk menerapkan skill yang baru seujung kuku di blog.
ReplyDeleteMba Niar memang keren. Tapi menjadi narasumber di TV tuh juga nggak mudah karena biasanya gugup ya, Oh ya mba, membaca tulisan ini jadi semakin tahu bahwa ngeblog tuh memang tak sekedar menulis saja
ReplyDeleteJadi nge-fans sama kak Mugniar, mudah-mudahan saya bisa mengikuti jejak kakak jadi srikandi Blogger
ReplyDeleteWaah keren banget mba Mugniar dari ngeblog jadi narasumber, pengalaman ngeblog mba Mugniar memang sudah mumpuni dan bisa jadi inspirasi bagi siapa saja
ReplyDeleteNgeblog nggak sekedar nulis, bener banget ya Mbak. Buanyak kemampuan pendukung yang mesti kita kuasai saat ngeblog.
ReplyDeleteKak Niar mashaAllah...
ReplyDeleteSaya yakin, makin banyak masyarakat yang terinspirasi dari paparan kak Niar.
Barakallahu fiik, kak Niar.
Ah, saya kenal mbak Niar ini sejak di IIDN. Selalu menginspirasi dgn banyak karya. Masya Allah...Barakallah fik
ReplyDeleteKeren! Bener sih, menulis di blog itu sama seperti berbicara di depan umum. Tidak bisa menulis sembarangan.
ReplyDeleteKeren Kak Niar. Andalankuuuuuu. Kagum bangetka sama Kak Niar. Semoga bisa seperti Kak Niar nantinya. Aamiin. Hehe
ReplyDeleteLuar biasa, Mbak Mugniar, semoga terus menginspirasi.
ReplyDeleteDan saya setuju, ya menulis bukan pekerjaan yang sekedarnya saja. Ya selain kadang lapar, pusing, dan bahkan kadang-kadang stuck, bingung mau nulis apa.
Ohhh... saya kudu sering sering mampir dimari kayaknya. Biar faham apa itu ngeblog yang sebenarnya. Gak asal nulis seperti sekarang. Hehe...
ReplyDeleteMBA Niar kereeen..hayuk ah semangat nulis lg sesuatu yg bermanfaat
ReplyDeleteKeren mba Mugniar! Dan saya setuju bahwa ngeblog tidak sekedar menulis. Ada banyak hal dari diri kita yg terlibat di sana...dan it's a fun! Semoga sukses selalu dan terus menginspirasi lewat tulisan2nya ya mba..
ReplyDeleteMbakkk,keren banget...selalu menginspirasi ya Mbk^^
ReplyDeleteKeren mbak Niar. Menulis ga cuman sekadar menulis ya mbak, mantep
ReplyDeleteWaah keren, udah 12 tahun nih Mbak ngeblognya. Bener nih, kalau udah 'kerja berat' depan lepi bawaanya jadi lapar setelah beres hehehe
ReplyDeletehehehhe iya setuju. Makanya suka aneh aja kalau ada yang bilang, "Cuma nulis, doang." :D
ReplyDeleteKeren banget mba :) dan aku setuju saat ini memang blogger jadi internet marketing :)
ReplyDelete"usai membuat tulisan panjang, apalagi kalau bahannya berat, saya bisa lapar berat seperti habis bekerja berat"
ReplyDeleteItu saya bangeeet! Wekekeke *lirik tubuh yang tambah melar. Sepertinya energi saya menguap begitu saja, dan meronta minta di'cas' XD
Mbak Niar memang menginspirasi makanya diminta menjadi nara sumber di Fajar TV. Sayang sekali aku gak bisa nonton mbak tayangannya.
ReplyDeleteSebagai ibu rumah tangga harus bisa berbagi dan produktif juga salah satunya melalu tulisan ya. Jangan cuma bisa menulis status aja hehehe.
Mantap kak Niar. Poin-poinnya itu benar semua.
ReplyDeleteTeruslah berkarya dan menginspirasi kami, para blogger!
Wuiih udah ngeblog dari thn 2006 ya. Lama juga. Aku malah mulainya 2011.
ReplyDeleteMasyaallah, udah beberapa kali diwawancara ya. Udah lancar jaya. Terimakasih pencerahannya ttg ngeblog 😍
ReplyDeleteSaya nih awalnya berpikir, ngeblog itu cuman nulis doang, namun setelah beberapa lama menjalaninya, baru sadar ternyata ngeblog memang tak sekedar menulis, banyak hal yang harus dipelajari 😁
ReplyDeleteMasyaAllah benar2 menginspirasi mba Mugniar. Iya saya jg setuju bahwa ngeblog tidak sekedar menulis. Karena itu saya sedang belajar lebih baik, krn saya termasuk penulis pemula
ReplyDeleteBarakallah Mba
ReplyDeleteSemoga makin banyak yang terinspirasi untuk menulis dan ngeblog
Mba...
ReplyDeleteAku termasuk yang tercerahkan dari artikel ini.
Insya Allah, Kamis, 25 Oktober 2018 nanti aku akan berbagi.
Iya, aku lebih suka mengatakannya 'berbagi' karena aku percaya di luar sana pasti ada lebih banyak, ribuan atau mungkin jutaan bahkan, orang yang jauuuh lebih baik dari aku dalam segalanya.
... aku akan berbagi dengan siswa SMA dan umum, tentang membangun dan prospek blog.
Dan... ini adalah debut aku berbagi di depan umum!
Saat menuliskannya ini saja jantungku sudah berlompatan tidak karuan, susah dikendalikan, HAHAHA ^^
Jadi, aku mohon izin, akan mengutip beberapa pernyataan di atas untuk dibagi.
Terutama tentang hal yang kita anggap remeh, ternyata, sesuatu yang besar bagi orang lain.
Juga tentang mom war itu...
Sepertinya aku akan membaca lagi dan lagi artikel ini agar merasuk (((merasuk))) ke hati, HIHIHI.
Salam takzim, mba.
Semoga kelak kita bisa berbagi pelukan ya, mba...
Insya Allah... Insya Allah...
Luar biasa Mbak Niar, jspektrum berbagi ilmu tentang menulis sangat mencerahkan. IJin mengutip kalimat-kalimatnya ya Mba.
ReplyDeleteSejujurnya, awal-awal nulis di blog, aku Menulis ya sekadarnya saja. Tapi dengan berjalannya waktu, aku berharap bisa menulis tidak hanya sekadarnya. Juga tidak hanya karena memanfaatkan waktu luang tapi meluangkan waktu untuk bisa menulis.
Salam bahagia dan semoga tambah sukses yang penuh berkah ya Mbak.
Mbak Mugniar kereenn. Aku jd makin tambah semangat menulis nih, ya sekadar receh2 gk masalah yaaaa, yg penting menulis yang baik dan niatnya berbagi TFS :D
ReplyDeleteakupun setuju blogger sebagai internet marketing, barakallah ya mak.
ReplyDeleteDuh Bunda ku satu ini memang sangat menginspirasi. Berapa jempolmi kukasihkanki ini?
ReplyDeleteSaya hampir 5 tahun berhenti ngeblog, tahun ini baru mulai serius ngeblog lagi. Masya Allah saya udah ketinggalan jauh soal dunia blogger. Lumayan nggos-nggosan ngejar ketinggalannya.
ReplyDeleteMakasih banyak ya mbak tulisannya bikin saya semangat lagi ini.
Keren Mba jadi narasumber yang sangat menginspirasi. Saya setuju bahwa ngeblog bukan asal nulis, senagai blogger semoga kita bisa memberi insight bagi banyak orang
ReplyDeleteKak Niar kereeeeenn! Bener juga ya kak, peran kita sbg blogger sedikit banyak tentu membantu urusan marketing dari sebuah brand/perusahaan ya. Mudah2an bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan simbiosis mutualisme ya blogger dan brand.
ReplyDeleteMba Mugni keren.
ReplyDeleteMenulis itu memang gak bisa alakadarnya. Nulis 500 kata saja membutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena perlu dicek sudah sesuai dengan pedoman penulisan atau tidak. Enak dibaca atau tidak. Hal ini aku masih belajar dan terus memperbaiki diri.
MasyaAllah keren mba Niar. Saya udah lama banyak terinspirasi dari tulisan2 mba Niar. Sehat2 terus yaaa mba supaya bisa terus jadi inspirasi kami :)
ReplyDeleteWuih, Mak Niar keren. Emang Mak Niar mah inspiratif banget. Semoga semangat menulisnya bisa menular ke banyak perempuan. Termasuk saya yang nulisnya masih mood-moodan. :)
ReplyDeleteKeren Mbak...
ReplyDeleteiya hlo Mbak, menulis itu melelahkan... kayaknya memang cuman duduk doang, tapi kan kita mikir... :)
Aih Mak, tambah bersinar nih Mbak Niar. Selamat. Semoga makin mendatangkan rejeki yang berlimpah.
ReplyDeleteMba Mugniar menginspirasi banget nih, dari dulu banyak banget karya baik buku dan artikelnya yang keren-keren sukses selalu ya mba
ReplyDeleteMenulis di blog atau dimanapun sama2 butuh riset buat bahan tulisan. Jadi klo ada yg bilang "yaelah cuma nulis doang, gue juga bisa" biasanya aku tanya lagi "yaudah nulis bareng aku ato gantiin kerjaanku nulis gih". Diem deh.
ReplyDeleteNyemplung di dunia blogger dilarang cepat puas ya Mbak. Karena, ilmunya kudu selalu di upgrade ya :)
Keren mba. Aku sepakat banget sama poin 1. Orang lihat kita tuh kaya enak-enak aja ya. Duduk diem. Ngetik. Tapi mikirnya itu berat loh. Lagian kalo emang nulis itu gampang, kayanya semua orang sudah jadi penulis. xD
ReplyDeletewahhhhh.... Selamat ya kak, pastinya seru banget menjadi narasumber di televisi ya :)
ReplyDeleteWah kereen mba....semoga makin menginspirasi
ReplyDelete