Setiap harinya kita melihat 3000 foto dan video setiap sesinya. Kita bersaing bukan hanya dengan foto/video dari teman-teman kita tetapi juga dengan video atau foto dari pelanggan kita. Setiap harinya paling hanya 10 atau 15 foto yang diingat. Sementara itu, semua hal bersaing dengan semua hal. Nah, bagaimana caranya bisa bersaing dengan mereka dan menjadi salah satu yang diingat?
“Market pada saat ini sangat besar sekaligus sangat kompetitif,” pungkas Mark Barki.
Nah,
materi dari Pak Mark ini mengajak kita untuk mengetahui bagaimana caranya
membuat iklan yang menarik di media sosial. Data yang ada saat ini, bisa menjadi
rujukan awal untuk membuat iklan yang bagus: 90% dari waktu yang dihabiskan di Facebook berasal dari
perangkat seluler.
Adakah
pentingnya data ini? Ada dong. Kalau sudah tahu data ini maka perhitungkan
iklan yang kita buat nyaman dan menarik untuk pengguna ponsel. Bukan zamannya
lagi untuk fokus ke laptop. “Perkenalan banyak orang Indonesia dengan internet
untuk pertama kalinya melalui hand phone,” ungkap Mark Barki.
Data berikutnya yang patut diperhitungkan adalah bahwa pada tahun 2020, 75% dari semua data seluler akan berupa video. Ini berarti menunjukkan trend bahwa konten berupa video semakin diminati. Maka dari itu, kita perlu belajar bikin video yang menarik di ponsel agar bisa membuat iklan untuk menggaet pelanggan.
Caranya
menurut Mark adalah, “Kita harus relevan. Bagaimana caranya. Kita harus
mulai targeting dan mencari pemirsa yang tepat untuk bisnis Anda.
Di Instagram dan Facebook ada tools yang bisa membantu mencari pemirsa
yang paling tepat.”
Sebelumnya
kenali dulu jenis-jenis potensial pelanggan kita di Facebook:
- Pemirsa Inti (core audience), berdasarkan demografi, umur, lokasi, jenis kelamin, minat. Biasanya pemirsa inti ini yang menjadi fokus kita padahal ada jenis pemirsa lain di Facebook:
- Pemirsa khusus (custom audience), pemirsa jenis ini memberikan kapabilitas bagi kita untuk membentuk pemirsa dari orang-orang yang sudah pernah berinteraksi dengan kita sebelumnya. Maksudnya pernah berinteraksi misalnya pernah berkunjung ke website kita, pernah mengirimi message kepada kita, atau sudah pernah membeli produk kita sebelumnya.
- Pemirsa serupa, adalah goal terkuat. Apa itu? Pemirsa serupa adalah pemirsa yang mirip dengan orang-orang yang memberikan value bagi bisnis kita. Yang dimaksud memberikan value adalah mereka yang melakukan transaksi.
Materi iklan yang baik bisa bersifat subyektif karena bergantung juga pada soal selera. Namun Mark mencoba menyampaikan 4 faktor iklan yang baik sebagai berikut:
- Dibuat untuk ponsel. Dinamis, menggunakan gerakan yang formatnya untuk ponsel.
- Dibuat dengan pertimbangan yang baik. Contoh kasus yang diberikan oleh Mark adalah iklan dress musim semi ditampilkan saat musim dingin di daerah 4 musim tidaklah tepat. Berarti yang meyangkannya tidak mempertimbangkannya dengan baik.
- Iklan video yang dibuat menarik.
- Iklan yang dibuat memang untuk pemirsa kita.
Selanjutnya,
Mark menjelaskan sifat beranda Facebook dan Instagram yang juga harus menjadi
perhatian kita sebelum membuat iklan dan juga bisa berdampak terhadap iklan
yang kita buat, yaitu:
- Frekuensi sharing warga Facebook dan Instagram yang lewat di beranda (feed) kita itu sangat sering. Begitu banyak kabar yang dibagikan tiap hari dalam bentuk konten, foto ataupun video. Yang menarik akan dilihat lebih lama, yang tidak akan di-skip.
- Seseorang melakukan browsing di beranda dengan cepat. Tentunya, yang menarik akan lebih mengundang perhatian dibandingkan yang tidak menarik.
- Biasanya warga Facebook dan Instagram scrolling berandanya dengan menonaktifkan suara. Jadi, kekuatan gambar/video akan menjadi daya tarik dalam menyimaknya lebih lama alih-alih suara.
Dalam
beriklan di Facebook atauun Instagram, harus melalui perencanaan yang matang.
Gunakan brief
template untuk
merancang iklan. Para pebisnis melakukannya untuk memastikan iklan mereka tepat
sasaran dan mendapatkan hasil yang bagus.
Apa
yang diisi di template ini adalah:
- Deskripsikan bisnis dengan simple dan jelas.
- Apa yang membuat bisnis kita berbeda dengan bisnis lainnya. Kenapa pemirsa harus memilih bisnis kita dibandingkan bisnis kompetitor.
- Menggambarkan konsumen kita sebagai manusia. Misalnya perempuan usia berapa, kesukaannya apa. Nah, kalau orang yang digambarkan sebagai konsumen ternyata tidak realistis, siap-siap saja karena kita akan kesulitan mendapatkan konsumen.
- Konsumen lain (konsumen kedua) yang mungkin membeli. Misalnya jika berjualan hijab, bukan hanya perempuan yang membeli, bisa saja suami membelikan untuk istrinya.
- Gambarkan produk atau layanan yang Anda berikan. Tentukan deskripsi yang padat dan sangat penting mengenai bisnis kita.
- Apa tujuan akhir iklan? Harus berbentuk tujuan bisnis, tidak boleh ngelantur seperti, “Ingin menyelamatkan hutan rimba.” Jawaban misalnya, “Saya ingin orang masuk ke dalam toko saya.” Atau, “Saya ingin lebih banyak orang menonton video saya.”
Harus diingat ya, dalam pembingkaian, gunakan yang sesuai untuk perangkat seluler. Gunakan pembingkaian landscape dalam format square (persegi atau 1:1) dibandingkan 16:9. Pembingkaian vertikal, cocok untuk Instagram stories dan Facebook stories.
“Materi iklan yang lebih baik itu
mendorong hasil yang lebih baik
yang meningkatkan pendapatan dan
lebih baik bagi orang-orang,”
pungkas Pak Mark.
Nah,
video dan foto yang bagus mendorong kita mendapatkan penghasilan yang lebih
baik. Namun membuat iklan tidak selalu mulus. Ada beberapa halangan yang sering
kita dengar:
- Tidak punya peralatan bagus.
- Tidak punya uang yang banyak.
- Tidak punya pengetahuan memadai.
- Tidak percaya diri.
Berikut
ini beberapa cara yang bisa dipakai dalam membuat video:
- Hyperlapse, membuat cerita panjang menjadi singkat.
- Stop motion, rangkaian gambar yang membentuk gerakan, dibuat dengan aplikasi tertentu seperti Videoshop.
- Instagram stories.
- Menambahkan tulisan animasi pada video atau foto menggunakan aplikasi Legend. Bisa juga menggabungkan penggunaan aplikasi Videoshop dengan Legend.
Selanjutnya
Pak Mark merekomendasikan 10 aplikasi yang bisa dipergunakan untuk mengedit foto dan video. Untuk edit foto: Adobe Photoshop Express, Adobe Spark
Post, Piclab, Plotaverse, dan Ripl. Sedangkan untuk edit video: Videoshop, Quik, Instagram Stories, Boomerang,
dan Legend.
Setelah
membuat materi iklan yang menarik, selanjutnya tinggal beriklan. Khusus untuk
Facebook, bisa gunakan iklan berbayar dengan mengatur jangkauan audiens,
sesuaikan dengan anggaran yang dipunyai.
Niko
Atmadja membawakan materi terakhir, yaitu
tentang Facebook Ads. Bagaimana menjangkau calon pelanggan?
Mula-mula, pilih di antara postingan kita, yang mana yang banyak
mendapatkan interaksi dari pemirsa kita. Kemungkinan postingan itu juga
akan mendapatkan perhatian dari yang lainnya. Nah, dari postingan itu,
klik tombol “Promosikan Postingan”.
Satu catatan dari Pak Niko adalah,
buat postingan video yang menggambarkan
seseorang sedang mendemonstrasikan produk yang kita jual.
Video seperti ini akan lebih menarik perhatian.
Cara lainnya adalah melalui tombol PROMOSI. Tombol ini merupakan keunggulan halaman bisnis Facebook (tidak ada pada akun pribadi). Setting target pemirsa dalam jenis kelamin, usia, domisili, dan minat. Jangan set jangkauan usia yang terlalu lebar (usia muda sampai usia tua) dan memilih dua jenis kelamin. Buat lebih spesifik.
Dalam
menge-set budget, perhitungkan berapa banyak yang ingin dihabiskan. Lalu
durasinya – berapa lama ingin mempromosikan iklan. Jangan lupa meneliti kembali
semua variabel yang dimasukkan, periksa apakah sudah benar semua.
Seorang teman bertanya saat saya upload tulisan berjudul Bagaimana Memulai Facebook untuk Bisnis mengenai keefektifan mem-boosting dana sekian ratus ribu untuk beriklan. Sepertinya lain lagi ya pembelajarannya itu. Masih butuh kelas khusus lagi soal Facebook marketing. Kalau untuk mulai serius menggunakan Facebook dan Instagram untuk bisnis, semua yang disampaikan di ajang Facebook Laji Digital sangatlah memadai. Tinggal bagaimana kitanya saja.
Makassar, 4 November 2018
Tulisan
berseri tentang Facebook Laju Digital selesai sampai di sini.
Baca
juga tulisan terdahulu:
- Bagaimana Memulai Facebook untuk Bisnis
- Mengapa Menggunakan Instagram untuk Bisnis.
- Memulai Bisnis di Instagram
- Memasarkan Bisnis dengan Instagram
- Menggunakan Whatsapp untuk Bisnis
Share :
Ilmunya bagus banget mba.. Aku masih keteteran promote di FB. Buatku IG lebih mudah. Apa karena sekarang yg pakai FB gak sebanyak IG ya? :)
ReplyDeleteEntahlah ya Mbak. Mungkin juga karena belum menemukan cara yang pas ya untuk promo di FB karena ada juga yang bisa
DeleteAku jadi pingin belajar serius nih gmn bikin materi iklan yg efektif dan menarik. Pernah pasang iklan di instagram tp hasilnya kirang soalnya
ReplyDeleteMungkin awalnya trial and error kali ya Mbak Noe
DeleteKalau soal edit video saya lebih suka menggunakan adobe photoshop. Dan kalau bicara soal iklan di media sosial, bagi saya rasanya begitu mengganggu keasikan saya dalam berselencar. Jenuh dan bosanm dengan berdere iklan atau promosi. Yang ada mah bukan hiburan justru setres.
ReplyDeleteHahaha, begitulah kalau dari sisi penikmat feed yang ingin feed-nya bersih dari iklan ya Mas Djangkaru
Deleteiya, itu efektif banget menurutku mbak... apalagi jangkauannya yang luas jadi kemungkinan target yang dicapai besar...hehehehe salam kenal dari #jejakbiru mbak....
ReplyDeletebetul banget sekarang untuk pengusaha atau yang berjualan sangat membutuhkan promosi secara digital. Karena saat ini semakin banyak orang yang menggunakan gadget. Jadi semakin banyak orang yang bisa di jangkau :)
ReplyDeleteSocial media kalau bisa dimanfaatkan dengan baik memang berguna banget ya, Mbak. Saya juga beberapa kali coba bikin ads di FB dan IG. Lumayan juga hasilnya
ReplyDeleteDaebak! Artikelnya berbobot banget kak, aku catat beberapa hal, ini sangat berguna untuk beriklan di sosial media gk perlu lagi pake jasa periklanan. Thanks ulasannya kak 😊
ReplyDeleteIya ya sekarang konten video sudah mulai banyak peminatnya. Saya harus upgrade ilmu nih biar bisa bikin video yang menjual.
ReplyDeleteMakin canggih ya media yang dipakai dan kita pun harus rajin-rajin mengasah kemampuan biar ngga ketinggalan
ReplyDeleteMaterinya menarik dan bagus nih buat seller, kudu dibaca berulang-ulang juga untuk mempraktekkan nya. Soalnya butuh fokus per bagian dari materi di atas mba. Makasih yaaa
ReplyDeleteAkhir-akhir ini menurut pengamatanku pribadi memang orang-orang lebih tertarik dengan konten video daripada konten tulisan dan gambar. Mungkin ke depannya akan ada banyak vlogger dan youtuber karena konten video memang lebih banyak diminati semua orang.
ReplyDeleteLangsung dicatat nih aplikasi yang bisa dipake buat edit video. Aku masih belum bisa bisa nih edit videooo, kudu belajar banyaak. Makasih infonya ya, Mbaaa :*
ReplyDeleteEmang bener ya. Promosi di Facebook ni tergolong sarana pemasaran yang jitu. Buanyak orang setiap harinya selalu online pakai facebook dan kemungkinan iklan terlihat pun jadi besar.
ReplyDeleteSayangnya saya tak diberi kesempatan hadir. Entah kenapa hahaha.
ReplyDeletePadahal lihat materinya itu pas buat saya yang jualan di medsos
Pwnting nih mbak Mugniar informasinya. Hari gini sosmed harus bisa dimanfaatkan dan diakyifkan juga untuk sumber pemasukan
ReplyDeleteDuh, aku masih gaptek dengan ini. Padahal, buat kita perlu banget, ya. Kudu belajar banyak nih. Ajarin ya. :D
ReplyDeleteKeren mba Niar, nulis materi ini sampai jadi 6 artikel yaa... Materinya bagus banget pula.
ReplyDeleteMakasih kak sharingnya bermanfaat banget , btw untuk facebook ads aku belum pernah coba nihnjadi kalau iklan ya di instagram aja sih ya sama FB biasa hehe.
ReplyDeletePromote di FB dulu banget aku pernah, skr aku gak tau caranya masih sama atau gak.
ReplyDeleteJujur ak buta banget masalah ini mba.. Dan baru engeh tentang ikalan itu haru apa dan apa.. Artikelnya membuka waeasan banget
ReplyDeleteAku pernah nyoba nih beriklan di Facebook dan Instagram tapi belum ada impact nya mungkin masih ada yang salah ya..
ReplyDeleteWah, makasih mba. Lengkap banget ilmunya, mulai dari gimana cara penggunaan toolnya sampai perilaku pengunjung sosmed terhadap iklan yang ada. Berarti asal kita bisa menguasai ilmunya, membuat iklan dengan peralatan seadanya juga bisa ya
ReplyDeleteAkutu butuh waktu lama untuk bisa keluar dari zona nyaman, mba Mugniar.
ReplyDeleteIni juga yang menghambat aku buat gak bisa maju beriklan di sosmed yaa mba...
Hhhaha....
Wah saya harus mulai belajar bikin video nih. Terus terang sih saya lebih suka baca tulisan di blog dibanding nonton vlog.
ReplyDeletePantas ya di ig banyak banget yang bikin konten vidio,aku harus mulai suka buat vidio nih. Karena asli malas banget bikin vidio,yuotube sampai absas lama
ReplyDeleteUntuk perusahaan jasa, beriklan di FB dan IG ini memang lumayan juga. Perkembangan digital semakin pesat dan memang promosi di media digital sekarang memang perlu.
ReplyDeleteAku masih belajar banget buat pakai fitur "iklan" di fb, soalnya cuma dapat likes tapi visitornya cuma 1% dari yg ngelike
ReplyDeletemakasih sharingnya selalu lengkap
ReplyDeleteWah makasih ilmunya kak Niar, memang skrg cara iklan di FB lebih efektif dan menjangkau sasaran dengan tepat ya.
ReplyDeleteMba, kalau boleh tahu bat=rang apa yang menarik dan bisa di jual di Instagram atau FB yang dapat menguntungkan.
ReplyDelete